Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dari Teori ke Praktek: Pengalaman Magang Mengelola Pinjaman di BKAD-UPK
23 Desember 2024 14:58 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Riyana Sukma Hastuti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
BKAD-UPK memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola dana pinjaman yang disalurkan kepada masyarakat desa. Tujuan dari program pinjaman ini adalah untuk memberdayakan ekonomi masyarakat desa melalui penyediaan akses keuangan yang mudah dan aman. Pinjaman yang diberikan oleh BKAD-UPK biasanya ditujukan untuk kegiatan produktif, seperti modal usaha kecil, pertanian, atau proyek yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
ADVERTISEMENT
Sebagai mahasiswa Program Studi Ekonomi di Universitas AMIKOM Yogyakarta yang tertarik pada pengelolaan keuangan mikro dan pemberdayaan masyarakat desa, kesempatan magang di Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) Unit Pengelola Kegiatan (UPK) menjadi pengalaman yang sangat berharga. Salah satu aspek yang paling menarik dan menantang selama magang adalah keterlibatan saya dalam sistem pinjaman yang dikelola oleh BKAD-UPK di Kecamatan Manisrenggo. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Khususnya Manisrenggo dengan memberikan akses kepada mereka untuk memperoleh pinjaman dengan mudah, yang dapat digunakan untuk modal usaha.
Selama magang, saya diajak untuk memahami bagaimana proses pengelolaan pinjaman ini dijalankan mulai dari awal hingga akhir. BKAD-UPK bertanggung jawab dalam memberikan pinjaman dengan bunga 1,25% , jenis pinjaman dibagi menjadi dua pinjaman yaitu SPP( Simpan Pinjam Perempuan) dan UEP (Usaha Ekon0mi Produkftif). Proses pemberian pinjaman ini tentunya melalui prosedur yang ketat untuk memastikan bahwa dana digunakan dengan bijak dan tidak menimbulkan masalah keuangan bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Salah satu tugas utama yang saya lakukan selama magang adalah membantu dalam proses pencatatan dan administrasi pinjaman. Setiap transaksi pinjaman harus dicatat dengan akurat agar dana yang dipinjamkan dapat dikelola dengan baik. Setiap peminjam harus memiliki catatan lengkap mengenai jumlah pinjaman yang diberikan, jangka waktu pengembalian, bunga , serta jadwal pembayaran angsuran.
Saya terlibat dalam mencatat data peminjam, termasuk nama, jumlah pinjaman yang diterima, serta tujuan pinjaman tersebut. Selain itu, saya juga membantu untuk memantau angsuran pembayaran yang dilakukan oleh peminjam. Setiap angsuran harus tercatat dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan saldo pinjaman dan memastikan bahwa peminjam tidak mengalami keterlambatan pembayaran.
Selain membantu dalam membantu dalam proses pencatatan dan administrasi pinjaman saya juga terlibat dalam proses verifikasi. Proses verifikasi ini bertujuan untuk mengevaluasi alasan dan tujuan peminjaman, serta menilai apakah peminjam memiliki sumber pendapatan yang stabil untuk membayar kembali pinjaman tersebut. Salah satu aspek yang dipertimbangkan adalah potensi usaha yang akan dijalankan oleh peminjam, apakah usaha tersebut memiliki prospek yang baik dan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mengembalikan pinjaman.
ADVERTISEMENT
Pengalaman ini memberi saya pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya analisis kelayakan dalam pemberian pinjaman. Tidak hanya sekedar memberikan dana, tetapi juga memastikan bahwa dana tersebut digunakan dengan bijak agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Selama saya magang di BKAD-UPK Kecamatan Manisrenggo saya mengamati dan mendapati tantangan terbesar yang dialami BKAD-UPK Manisrenggo seperti:
Magang di BKAD-UPK Kecamatan Manisrenggo memberikan saya banyak manfaat, baik secara teknis maupun dalam pengembangan keterampilan manajerial. Saya belajar banyak tentang proses verifikasi pinjaman, pengelolaan risiko, serta pentingnya administrasi yang baik dalam menjaga integritas sistem keuangan. Saya juga memperoleh wawasan mengenai bagaimana pinjaman dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk pemberdayaan ekonomi di tingkat desa, asalkan dikelola dengan hati-hati dan bijaksana.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pengalaman ini memperkaya pemahaman saya mengenai peran lembaga pengelola kegiatan di desa dalam menciptakan akses keuangan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saya juga memahami pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan komunikasi yang efektif dalam menjalankan program pinjaman yang melibatkan masyarakat.