Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kegiatan Pendampingan Stunting : Bakti Mahasiswa Baru FK Unair
12 Desember 2024 14:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Samuel Eksha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya (07/12/2024) - Upaya strategis untuk mengatasi stunting di Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga mengadakan kegiatan Bakti Mahasiswa Baru 2024 di Kecamatan Tambaksari. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah Kecamatan Tambaksari untuk membantu penurunan angka stunting.
ADVERTISEMENT
“Kegiatan ini memberikan manfaat yang baik untuk Kecamatan Tambaksari dalam menurunkan angka stunting, karena jika dilihat dari data kecamatan Tambaksari adalah kecamatan yang memiliki kasus Stunting tertinggi di Kota Surabaya,” ujar Camat Kecamatan Tambaksari Yudi Eko, Sabtu (7/12).
Kegiatan Bakti Mahasiswa Baru di Kecamatan Tambaksari dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2024 yang tersebar di enam titik kelurahan yang dilaksanakan serentak. Kelurahan Rangkah, Kelurahan Tambaksari, Kelurahan Ploso, Kelurahan Gading, Kelurahan Dukuh Setro, dan Kelurahan Kapasmadya Baru. Lokasi utama di Kelurahan Rangkah yang dihadiri oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Camat Kecamatan Tambaksari, Kepala Puskesmas wilayah Kecamatan tambaksari, dan Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Sasaran Bakti Mahasiswa Baru 2024 adalah 190 baduta yang masuk dalam kategori T. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga melibatkan 450 mahasiswa baru yang sudah mendapatkan pelatihan dan bimbingan dari dokter spesialis anak dan gizi klinik. Kegiatan yang dilaksanakan mulai dari pemberian materi terkait stunting, isi piringku, dan demo pembuatan MPASI.
ADVERTISEMENT
Baduta T merupakan Balita bawah dua tahun yang berat badannya berada di bawah garis merah (BGM) pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Hasil wawancara kepada beberapa orang tua hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor mulai dari pola asuh, pemberian ASI, dan pemberian MPASI yang kurang tepat dengan kebutuhan gizi pada bayi. “Minum ASI hanya sampai umur 3 bulan saja, setelah itu minum susu formula, dan saat umur 6 bulan belum mau MPASI,” ujar salah satu orang tua di Kelurahan Rangkah.
Bakti Mahasiswa Baru akan dilaksanakan sampai bulan Maret 2025, melalui pendampingan yang dilakukan mahasiswa baru dengan pendampingan dosen pembimbing, berkolaborasi dengan Kader Surabaya Hebat, dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Wakil Dekan III, Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes, menyebutkan bahwa kegiatan ini akan berlanjut sampai bulan Maret 2025 dengan melibatkan 450 mahasiswa baru dan 45 dosen pembimbing. “Setiap 10 mahasiswa dan 1 dosen akan mendampingi dan memantau tumbuh kembang 1 baduta T, harapannya baduta T tidak masuk dalam kategori stunting,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut juga mendapatkan respon positif dari para orang tua yang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut dan dukungan dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam membantu pemantauan dan pelatihan kepada mahasiswa baru yang melakukan pendampingan dengan log book yang sudah disusun. Harapan besar di Kecamatan Tambaksari ditargetkan kasus stunting akan menurun dan mencapai nol kasus.
Penulis: Samuel Eksha Yanes (Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga)
Lokasi: Desa Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya