Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kecerdasan Buatan dalam Kehidupan Manusia: Antara Kemudahan dan Ketidakpastian
5 April 2023 13:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Fatkhur Rohman Ardiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi isu yang ramai diperbincangkan dalam era saat ini dimana semakin berkembangnya teknologi. Menurut Suparman (1991), Artificial Intelligence (AI) didefinisikan sebagai sub-bidang pengetahuan komputer yang khusus ditujukan untuk membuat software dan hardware yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi otak manusia.
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi informasi yang membuat kehidupan semakin mudah dengan kemudahan mendapatkan suatu data dengan hadirnya kecerdasan buatan yang berdampak pada kehidupan manusia dalam berbagai bidang. Kecerdasan buatan ini juga merupakan teknologi utama dibalik revolusi industri 4.0 yang dapat melakukan tugas dan melaksanakan perintah layaknya manusia dengan menjanjikan kemudahan dan kecepatan dalam mengolah data dan meningkatkan produktivitas yang lebih baik. Namun, kecerdasan buatan juga menimbulkan ketidakpastian akan dampaknya terhadap masyarakat dan pekerjaan manusia di masa depan.
Dalam kehidupan sehari-hari penggunaan AI memberikan dampak positif seperti meningkatkan produktivitas. Sistem AI dapat menyelesaikan tugas-tugas manusia yang membutuhkan waktu lama dan sulit dikerjakan secara manual dengan cepat.
AI juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan, dengan begitu pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dan efisien serta dapat lebih menghemat waktu dan biaya. Namun banyak pertanyaan yang muncul: Apakah AI benar-benar meningkatkan kinerja produktivitas manusia? Atau justru mengancam manusia kehilangan pekerjaan mereka?
Di balik kemudahan dalam penggunaan AI atau kecerdasan buatan ini, ada juga ketidakpastian dan potensi dampak dari penggunaan AI yang tidak diinginkan. Salah satunya yaitu kekhawatiran hilangnya pekerjaan manusia akibat teknologi dan otomatisasi mesin yang terus berkembang.
ADVERTISEMENT
Sektor manufaktur dan jasa yang menjadi paling terpengaruh, misalnya robot yang dapat melaksanakan tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia. Dalam sektor lain algoritma dan layanan teknologi bisa menggantikan pekerjaan manusia dalam melakukan tugas dan pengambilan keputusan.
Hal tersebut menjadi ketidakpastian bagi manusia yang khawatir pekerjaan mereka akan digantikan oleh kecerdasan buatan dan menimbulkan pertanyaan bagaimana manusia dapat bersaing dengan kecerdasan buatan.
Selain itu ada kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data karena semakin banyak data yang dikumpulkan dan diolah. Selain itu, algoritma AI juga dapat menimbulkan kesalahan terutama jika data yang digunakan tidak akurat dan relevan.
Untuk mengatasi ketidakpastian dan dampak negatif dari kecerdasan buatan, diperlukan kesadaran dari masyarakat akan dampaknya dalam kehidupan mereka. Masyarakat juga perlu memahami bahwa manusia masih memegang peranan penting dalam mengambil keputusan dan pengoperasian mesin AI untuk menghindari kesalahan dan resiko yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Untuk menghadapi tantangan ini, manusia perlu mengambil langkah untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan teknologi seperti meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan termasuk pemahaman cara kerja teknologi kecerdasan buatan, kemampuan analisis dan pengambilan keputusan.
Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan perlu disediakan untuk membantu manusia menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi agar dapat menghadapi tantangan dari teknologi kecerdasan buatan dan memanfaatkannya secara berkelanjutan.
Live Update
Donald Trump berhasil melampaui ambang batas 270 suara elektoral untuk mendapat kursi presiden. Kemenangan Trump ditentukan lewat kemenangan di Wisconsin dan Pennsylvania. Jumlah suara elektoral Trump 277. Pesaingnya Kamala Harris mendapat 226.
Updated 6 November 2024, 18:42 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini