Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
OISCA: Program Tanam Mangrove sebagai Aksi Mitigasi Perubahan Iklim
30 Desember 2022 18:16 WIB
Tulisan dari Bani Akbar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bumi perlahan terus mengalami fase mengkhawatirkan. Tidak sedikit bencana alam muncul di berbagai penjuru dunia menandakan bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja. Peningkatan suhu yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca sudah sering didengar sebagai isu yang acap kali dibahas oleh masyarakat dunia. Adanya peningkatan suhu menyebabkan munculnya kekeringan, banjir, serta kerusakan dari gelombang panas. Manusia merupakan dalang utama atas terjadinya kerusakan-kerusakan di bumi. Hukum sebab-akibat menjadi nyata melihat manusia yang terkena imbas dari alam yang telah mereka rusak sendiri. Sejak dulu isu lingkungan sebenarnya sudah menjadi fokus utama negara-negara di dunia salah satunya yang paling terkenal yaitu komitmen dalam bentuk perjanjian Paris Agreement. Sampai saat ini sudah banyak negara yang berkomitmen untuk menjaga lingkungan entah memang karena peduli atau hanya sebatas formalitas di kancah internasional. Sinergi dari negara, masyarakat, maupun organisasi yang berfokus pada lingkungan terus dibutuhkan untuk kebaikan bumi. Hal ini yang dilakukan oleh Organization for Industrial and Cultural Advancement (OISCA) dengan Pemerintah Kabupaten Pamekasan beserta masyarakat setempat dalam berkomitmen memperbaiki ekosistem pantai Desa Lembung.
ADVERTISEMENT
OISCA merupakan organisasi nirlaba yang memiliki fokus salah satunya pada peduli lingkungan dan berpusat di Jepang. Tujuan dari OISCA adalah menciptakan masa depan dengan lingkungan yang baik yang dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya. OISCA telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia sejak tahun 1999. Penanaman mangrove di pesisir pantai Desa Lembung merupakan satu dari sekian banyak program kerja yang dilakukan OISCA dengan Indonesia. Kabupaten Pamekasan tepatnya Desa Lembung menjadi tempat penanaman pohon mangrove yang diawali pada tahun 2010. Hal tersebut dipertimbangkan atas saran Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan melihat lokasi serta kepedulian masyarakat setempat. Di Desa Lembung sendiri terdapat Kelompok Tani Sabuk Hijau yang sangat memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan khususnya pesisir pantai disana. Sehingga OISCA dan Kelompok Tani Sabuk Hijau terus menciptakan dan menjaga ekosistem hutan mangrove di Desa Lembung.
ADVERTISEMENT
OISCA secara rutin melakukan pendampingan dan monitoring hutan mangrove bersama Kelompok Tani Sabuk Hijau. Hutan mangrove bermanfaat untuk mencegah erosi pantai, sebagai habitat biota laut, dan bagi sektor perekonomian masyarakat setempat. Selain itu, adanya hutan mangrove dapat menahan laju krisis iklim. Pohon mangrove dapat menyerap dan menyimpan karbon tiga sampai lima kali lebih banyak dari hutan tropis dengan perbandingan luas yang sama. Di Kabupaten Pamekasan terbentang 274 ha kawasan hutan mangrove. Dari 274 ha, Kelompok Tani Sabuk Hijau yang bekerja sama dengan OISCA memiliki pangkuan seluas 28,8 ha. Sedangkan 1 hektar hutan mangrove dapat menyerap 1.000 ton karbon. Itu artinya OISCA dan Kelompok Tani Sabuk Hijau akan berkontribusi atas terserapnya 28.000 lebih karbon.
ADVERTISEMENT
Pada COP 27 pun telah dibahas bahwa terdapat negara-negara yang diprediksi akan mengalami penurunan emisi atau malah peningkatan emisi. Dapat dibayangkan jika Indonesia bisa memaksimalkan rehabilitasi dan restorasi ekosistem mangrove di seluruh wilayahnya maka hal ini dapat menekan peningkatan emisi karbon yang terus berpotensi naik. Adanya program penanaman mangrove beserta monitoring yang dilakukan OISCA di pesisir pantai Desa Lembung mungkin tidak akan langsung berpengaruh bagi krisis iklim saat ini atau dapat dikatakan hanya sebuah langkah kecil. Tetapi, satu hal yang pasti yaitu kemenangan diraih dari hal-hal kecil. Penanaman mangrove oleh OISCA dan Kelompok Tani Sabuk Hijau bisa mempengaruhi pemerintah, masyarakat, lembaga, dan lainnya untuk bergerak melakukan aksi peduli terhadap lingkungan dengan menjaga ekosistem hutan mangrove. Kesadaran terhadap pentingnya hutan mangrove akan meningkat seiring berhasilnya program penanaman mangrove yang dilakukan OISCA dan masyarakat akan lebih berwawasan bahwa hutan mangrove tidak kalah pentingnya dengan hutan yang ada di darat. Oleh karenanya, lahan hutan mangrove harus dimanfaatkan dengan baik karena salah satu senjata untuk memerangi krisis iklim adalah menjaga dan mengembangkan ekosistem hutan mangrove.
ADVERTISEMENT