Konten dari Pengguna

Dari Energi Hewan ke Pikiran Bawah Sadar? Transformasi Metode Terapi Pikiran

RAKA DEDY ANANTA
Mahasiswa S1 Psikologi Universitas Brawijaya
4 Desember 2024 17:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari RAKA DEDY ANANTA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh SHVETS production dari Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh SHVETS production dari Pexels
ADVERTISEMENT
Siapa diantara para pembaca yang asing dengan istilah hipnoterapi? Mungkin bagi kalangan yang mengikuti perkembangan figur publik seperti Dewi Hughes tentu tidak akan bingung ketika mendengar istilah ini. Dewi Hughes merupakan seorang artis, presenter, dan hipnoterapis Indonesia yang dikenal luas karena transformasi luar biasa dalam hidupnya. Sebelumnya, Dewi memiliki berat badan mencapai 150 kilogram, namun melalui kombinasi diet sehat dan hipnoterapi, ia berhasil menurunkan berat badannya hingga 91 kilogram dalam waktu 15 bulan, menjadikannya inspirasi bagi banyak orang yang berjuang dengan masalah berat badan.
ADVERTISEMENT
Pengaruh Dewi Hughes terhadap praktik hipnoterapi sangat signifikan. Lewat cerita inspiratifnya, ia menunjukkan betapa efektifnya hipnoterapi dalam mengubah pola pikir dan perilaku seseorang. Dengan menggunakan teknik hipnosis, ahli terapi dapat menanamkan sugesti positif yang membantu pasien lebih termotivasi untuk mengurus kesehatan jasmani maupun rohani. Bagaimana caranya? Pasien diminta untuk duduk atau berbaring relaks, lalu ahli terapi memberikan sugesti tentang gambaran penurunan berat badan yang penting bagi pasien. Misalnya, jika pasien cenderung makan berlebihan saat stres, terapis akan menanamkan sugesti bahwa tindakan tersebut akan membuat berat badan naik dan berpotensi menyebabkan obesitas. Dengan demikian, pasien lebih termotivasi untuk mengubah kebiasaan makan mereka dan memilih makanan sehat. Mungkin beberapa diantara kalian masih ada yang bertanya-tanya terkait kesungguhan dari praktik ini. Oleh karena itu, berikut akan dijabarkan terkait apa yang dimaksud sebagai hipnoterapi itu? Serta bagaimana prosesnya sampai menjadi sebuah terapi yang diakui dalam konteks medis untuk pengobatan berbagai kondisi psikologis dan fisik.
ADVERTISEMENT
Hipnoterapi adalah metode terapeutik yang memanfaatkan kondisi hipnosis untuk membantu individu mengatasi berbagai masalah psikologis dan fisik. Dalam keadaan hipnosis, seseorang berada dalam kondisi relaksasi mendalam yang memungkinkan akses lebih mudah ke pikiran bawah sadar, di mana berbagai sugesti dapat diberikan. Proses ini bertujuan untuk memodifikasi perilaku, pikiran, dan perasaan yang mengganggu, seperti kecemasan, fobia, atau kebiasaan buruk. Hipnoterapis, yang terlatih dalam teknik ini, akan membimbing klien melalui serangkaian tahap, mulai dari induksi untuk mencapai relaksasi hingga pemberian sugesti yang sesuai dengan kebutuhan klien. Dengan demikian, hipnoterapi tidak hanya berfungsi sebagai alat penyembuhan, tetapi juga sebagai sarana untuk pengembangan diri dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. Hipnoterapi telah mendapatkan pengakuan sebagai metode terapi yang valid setelah penelitian lebih lanjut menunjukkan manfaatnya dalam mengatasi gangguan seperti sindrom iritasi usus besar dan masalah psikologis lainnya. Maka, metode ini terbukti efektif dalam berbagai konteks, mulai dari manajemen rasa sakit hingga pengembangan keterampilan mental, menjadikannya pilihan terapi yang menarik dan bermanfaat bagi banyak orang. Namun siapa sangka, sebelumnya terapi ini dikenal sebagai satu diantara bentuk praktik pseudosains yaitu merujuk pada klaim, praktik, atau keyakinan yang disajikan seolah-olah ilmiah, tetapi tidak mengikuti metode ilmiah yang sah.
ADVERTISEMENT
Berikut penjelasannya, perjalanan dari Franz Anton Mesmer ke James Braid merupakan langkah penting dalam evolusi hipnoterapi, yang dimulai dengan penemuan dan pengembangan mesmerisme oleh Mesmer pada akhir abad ke-18. Mesmer, seorang dokter Austria, memperkenalkan konsep "animal magnetism", di mana ia percaya bahwa ada energi magnetik dalam tubuh yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Ia menggunakan teknik seperti penempelan magnet dan gerakan tangan untuk mengarahkan energi ini kepada pasiennya, yang sering kali mengalami keadaan trans atau relaksasi mendalam selama sesi pengobatan. Meskipun metode ini sangat populer, banyak kritik muncul terkait dasar ilmiah dari praktik tersebut. Pada tahun 1784, dua komisi ilmiah yang ditunjuk oleh Raja Louis XVI melakukan penyelidikan terhadap klaim Mesmer. Mereka menemukan bahwa tidak ada bukti untuk mendukung keberadaan "magnetic fluid" yang dijadikan dasar teori Mesmer. Penemuan ini menunjukkan bahwa efek yang dirasakan pasien lebih mungkin berasal dari sugesti atau imajinasi mereka, bukan dari magnetisme yang diklaim. Hal ini sejalan dengan definisi pseudosains yang disebutkan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Memasuki pertengahan abad ke-19, James Braid, seorang dokter bedah asal Skotlandia, mulai mengeksplorasi fenomena yang sama tetapi dengan pendekatan yang berbeda. Setelah menyaksikan pertunjukan mesmerisme, Braid melakukan eksperimen sendiri dan menyimpulkan bahwa hipnosis bukanlah hasil dari magnetisme hewan, melainkan fenomena psikologis yang dapat diinduksi melalui fokus perhatian. Ia menciptakan istilah "hipnosis" sebagai singkatan dari "neuro-hypnotism", menekankan bahwa kondisi ini dapat dicapai tanpa perlu menggunakan magnet atau ritual tertentu. Braid mengembangkan teknik induksi hipnosis melalui fokus visual, seperti menatap lilin atau objek bercahaya lainnya, untuk membantu pasien memasuki keadaan relaksasi dan meningkatkan sugestibilitas mereka. Pendekatan ilmiah Braid membawa perubahan besar dalam pemahaman tentang hipnosis, memindahkan fokus dari praktik mistis ke metode yang lebih terukur dan berbasis pada psikologi. Ia juga menjadi hipnoterapis pertama yang menerapkan hipnosis dalam konteks medis untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti nyeri kronis dan gangguan saraf.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, perjalanan dari Mesmer ke Braid tidak hanya menunjukkan evolusi teknik dan pemahaman tentang hipnosis, tetapi juga menggambarkan pergeseran paradigma dari pendekatan supernatural menuju pendekatan ilmiah dalam praktik terapi. Transformasi ini membuka jalan bagi pengembangan hipnoterapi modern yang kita kenal saat ini, di mana teknik-teknik hipnosis digunakan secara efektif dalam berbagai konteks terapeutik untuk membantu individu mengatasi berbagai tantangan psikologis maupun fisik.