Konten dari Pengguna

Pesona Drama Korea yang Perlahan Merubah Generasi

Siti ta'winatul riskiyana
Mahasiswi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan
21 Oktober 2024 9:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti ta'winatul riskiyana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Drama Korea adalah seri televisi yang berbahasa Korea dan diproduksi oleh Korea Selatan. Drama Korea sering kita sebut dengan Drakor atau K-Drama. Drama Korea sangat terkenal di berbagai negara, khususnya Asia. Drama Korea ini sudah lama sekali masuk di Indonesia, dahulu hanya orang dewasa saja yang tahu tentang drama Korea, dengan seiring berjalannya waktu, perkembangan zaman dan teknologi, drama Korea semakin menguasai di Indonesia dan hampir rata-rata di semua kalangan umur mengetahuinya. Akses menonton drama Korea ini bisa dengan layanan streaming dan di televisi.
ADVERTISEMENT
Rata-rata peminat drama Korea sekarang lebih bnyak yang berusia 17-25 tahun dan Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menonton drama Korea bisa menghabiskan satu series dalam sehari. Drama Korea memiliki batas-batas usia dalam menonton, sehingga penting bagi kita untuk dapat memilah-milah dan bijak sebagai penonton. Ada beberapa jenis penonton drama Korea dan salah satunya karena fomo, seperti mereka menonton karena viral dan banyak yang mereview di platform media sosial seperti Instagran dan Tik Tok.
Drama Korea menyediakan berberapa genre, dari yang romantis, sejarah, action, komedi sampai yang menggabungkan dua atau lebih dari satu genre. Contohnya seperti Twinkling Watermelon yang bergenre fantasi dan romantic, Reply 1988 bergenre keluarga, komedi dan romantic, kemudian ada Secret Royal Inspector & Joy yang bergenre sejarah atau komedi kolosal dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Merebaknya drama Korea ini, menciptakan gelombang Korea atau Korean Wave yang jika dibiarkan terus-menerus dapat menimbulkan beberapa dampak, baik positif maupun negatif, dari gaya hidup, makanan, fashion dan lain sebagainya. Contoh dari dampak postif yaitu mengetahui budaya dan kehidupan di masyarakat Korea Selatan, meningkatkan untuk belajar bahasa Korea, dan memperluas fashion anak muda. Kemudian contoh dari dampak negatif yaitu salah satunya seperti makanan, banyak sekali sekarang makanan yang bertema “Korean Food” hal ini dapat melunturkan ciri khas makanan dari Indonesia. Setelah itu terdapat kebaya “Korean Style”, beberapa modelnya seperti crop top, tetapi pada hakikatnya kebaya adalah pakaian tradisional perempuan Indonesia. Hal ini dapat menurunkan tradis-tradisi atau budaya dari Indonesia itu sendiri. Selain dari itu drama Korea juga dapat menghilangkan sosialisasi anak muda, karena banyak sekali anak muda sekarang yang lebih memilih maraton drama Korea dari pada bertemu keluarga, atau bersosial dengan orang lain, mereka lebih memilih bersahabat dengan kasurnya dan menonton sampai berjam-jam, dan anak muda pun terkadang berbicara bahasa kasar dalam bahasa korea, bergadang untuk menghabiskan satu series dapat menyebabkan jam tidur mereka yang tidak teratur atau gaya hidup tidak sehat, lupa waktu, dan lain sebagainya. Oleh karena itu drama Korea dapat merubah sosial anak muda, baik itu dari sopan santun, pakaian, tutur kata atau lain sebagainya, sehingga kita harus menjadi penonton yang baik dan bijak supaya bisa menilai antara positif dan negatif.
ADVERTISEMENT