Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Dwiek Jasmine, Pengusaha Daster dengan 4 Ribu Reseller
24 Januari 2021 18:01 WIB
ADVERTISEMENT
SIDOARJO - Berawal dari satu kantong kresek berisi daster dengan modal 500 ribu, kini Dwiek Jasmine menjadi salah satu pengusaha sukses.
ADVERTISEMENT
Dia mengawali bisnis mulai tahun 2010 pasca mengundurkan diri dari tempatnya bekerja. "Bisnis daster ini sudah berjalan selama 10 tahun. Dulu belum seperti ini. Saya jualan awalnya cuman 1 kantong kresek itu keliling karena belum punya lapak," kenangnya.
"Waktu itu nggak ambil laba banyak tapi saya kumpulkan dan diputar lagi uangnya sampai akhirnya saya bisa tambah jadi 10 kantong kresek, membutuhkan waktu yang lama itu," imbuhnya.
Tak hanya itu, Dwiek juga rutin mengikuti bazar di berbagai kota. Menurutnya, bazar menjadi salah satu peluang untuk mengenalkan produk ke masyarakat.
"Ikut bazar dengan harga yang sangat terjangkau. Waktu itu saya rajin ikut bazar karena melalui kegiatan tersebut bisa memperluas market untuk memasarkan produk," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
5 tahun setelah usaha daster yang dirintisnya berkembang, dia memutuskan mengangkat pegawai baru khusus untuk mengelola akun online miliknya.
Dwiek menyebutkan, strategi pemasaran produknya mengalami perubahan antara offline dan online. "Kalau dulu itu online kita sekitar 25 persen dan offline 75 persen, sekarang kebalikannya karena dengan memasarkan secara online lebih cepat dijangkau konsumen secara luas," terang perempuan 39 tahun ini.
Tak disangka, bisnis daster yang berawal dari keliling ini, kini telah memiliki 4 orang karyawan dan 4 ribu reseller.
ADVERTISEMENT
Setiap harinya, dengan daster yang dibandrol dengan harga Rp 50-80 ribu, Dwiek mampu memperoleh omzet puluhan juta rupiah.
Perlu diketahui, Dwiek merupakan salah satu member komunitas Tangan Di Atas sejak tahun 2017 lalu. Dia mengaku banyak manfaat yang diperoleh selama menjadi member. "Di TDA saya merasa punya keluarga. Bukan hanya membicarakan bisnis tetapi juga aktif di berbagai kegiatan sosial," ungkapnya.