Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Galih Surya, Pengusaha Kuliner yang Banting Setir Jual Handphone karena Pandemi
28 Januari 2021 16:36 WIB
ADVERTISEMENT
TULUNGAGUNG - Galih Surya Hardyanto merupakan pemilik usaha yang terpaksa gulung tikar karena pandemi COVID-19. Restorannya yang telah berdiri selama 9 tahun, terpaksa tutup. Kini, dia beralih mendirikan startup Confix yang menjual handphone (HP) second.
ADVERTISEMENT
Confix Store terletak di dua daerah yaitu Kepatihan, Tulungagung dan Confix Centro Kampak, Trenggalek. Dari sana, dia sukses meraup untung jutaan rupiah setiap bulan.
"Karena pandemi, kami fokus ke HP. Jadi ini startup baru usia setahun lebih sedikit dan investasi resto kita pindahkan ke HP. Usaha ini kami kembangkan berempat," jelas CEO Confix ini.
Dia memilih usaha HP lantaran banyak masyarakat yang membutuhkan. "Saat ini, banyak orang butuh HP buat online. Kayaknya menarik dan nyatanya tidak membutuhkan waktu lama untuk berkembang pesat, akhirnya ambil tim marketer supaya lebih luas," katanya.
Rencananya, di tahun 2021 ini, dia akan mengembangkan usaha ini di 3 wilayah, yakni Madiun, Surabaya, dan Malang.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya berjualan HP, Galih juga akan memberikan edukasi tentang gadget kepada masyarakat. "Nggak cuman jualan HP kita, tapi kita arahkan untuk membeli HP second yang sesuai dengan kebutuhan. Itu yang kita arahkan. Kita bangun relationship (hubungan). Sehingga tidak cuman jualan tapi memberikan edukasi, agar bisa memaksimalkan potensi gak cuman asal pake aja," ujarnya.
Dia mengimbau kepada masyakat, agar menggunakan gadget sesuai dengan kebutuhan, bukan untuk gaya-gayaan. " Ketika mereka punya HP itu harus smart (pintar). Nggak cuma HP-nya aja yang smart. Kita juga berkontribusi pada umat dan masyarakat memiliki gadget untuk dimiliki sesuai kebutuhan," terangnya.
Perlu diketahui, dia merupakan salah satu member komunitas Tangan Di Atas (TDA) sejak tahun 2019. Galih merasa senang dapat menjadi bagian dari komunitas yang tidak memiliki kepentingan politik ini.
ADVERTISEMENT
"Saya memang cari komunitas yang bersih tanpa ada kepentingan. Banyak pelajaran yang didapat. Bukan hanya tentang bisnis tapi juga kekeluargaan, berkreativitas, berkreasi, dan menumbuhkan jiwa sosial," jelasnya.
"Confix termasuk hasil saya bergabung dengan TDA, yaitu bersinergi dengan 3 orang lain sebagai owner yang juga anggota TDA," terangnya.
Galih yang juga menjabat sebagai Ketua TDA wilayah Tulungagung ini menegaskan, sukses itu bukan hanya perkara berapa materi yang didapat, tapi berapa orang yang sukses karena saya. "Hidup harus bermanfaat karena harta tidak dibawa mati," tegasnya.
Tak lupa, dia membagikan tips bisnis bagi para pengusaha muda, yakni fokus, well prepare, dan berbisnis dengan Allah.