Konten dari Pengguna

Membangun Ekonomi Desa dengan Data: Transformasi UMKM Delegtukang Bersama UNDIP

A'an Setiyawan
Saya adalah seorang mahasiswa jurusan Matematika Universitas Diponegoro yang saat ini sedang melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata di Desa Delegtukang
21 Agustus 2024 9:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari A'an Setiyawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi mahasiswa KKN TIM II UNDIP dalam transformasi UMKM dengan adanya sosialisasi dan pembuatan QRIS beserta pendataan NIB
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi mahasiswa KKN TIM II UNDIP dalam transformasi UMKM dengan adanya sosialisasi dan pembuatan QRIS beserta pendataan NIB
ADVERTISEMENT
Delegtukang (21/08) - Desa Delegtukang, yang kaya akan potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), kini tengah bertransformasi menuju era digital melalui inisiatif KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP). Saya A'an Setiyawan sebagai mahasiswa matematika yang terlibat dalam kegiatan ini, saya melihat langsung bagaimana data dan teknologi dapat menjadi alat yang kuat untuk memajukan ekonomi lokal. Program kerja ini fokus pada pendataan UMKM, pengenalan sistem pembayaran digital QRIS, serta pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing UMKM di desa ini.
ADVERTISEMENT
Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui program KKN TIM II membuktikan komitmennya dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan masyarakat. Melalui pendekatan berbasis data dan teknologi, mahasiswa UNDIP, termasuk dari jurusan Matematika, berhasil mendorong transformasi digital di Desa Delegtukang. Program kerja ini tidak hanya mencerminkan kualitas pendidikan yang diterapkan di kampus, tetapi juga menegaskan peran UNDIP dalam memajukan kesejahteraan lokal dan mengatasi tantangan era digital. Inilah bukti nyata bahwa UNDIP tidak hanya menghasilkan lulusan yang cerdas, tetapi juga siap memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Pada 12 Agustus 2024, kegiatan ini dimulai dengan proses pendataan yang cermat dan teliti. Menggunakan pendekatan analisis data yang saya pelajari selama di bangku kuliah, kami berhasil mengumpulkan informasi yang mendetail tentang jenis usaha, jumlah tenaga kerja, dan pendapatan UMKM di Desa Delegtukang. Data ini kemudian digunakan sebagai dasar untuk memperkenalkan QRIS, sebuah sistem pembayaran digital yang memungkinkan pelaku usaha menerima pembayaran dengan lebih cepat dan aman. Dari sudut pandang matematika, pengenalan QRIS dapat dilihat sebagai upaya untuk mengurangi gesekan transaksi (transaction friction), meningkatkan kecepatan sirkulasi uang, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
ADVERTISEMENT
Dokumentasi sosialisasi, pembuatan, dan penyerahan QRIS kepada pihak UMKM di Desa Delegtukang
Selain QRIS, pembuatan NIB juga menjadi langkah penting dalam kegiatan ini. Dengan NIB, UMKM di Desa Delegtukang kini memiliki legalitas formal yang memudahkan mereka mengakses berbagai layanan keuangan dan bantuan pemerintah. Dalam prosesnya, kami menggunakan pendekatan statistik sederhana untuk mengidentifikasi UMKM yang paling membutuhkan bantuan administratif dalam pembuatan NIB, sehingga setiap pelaku usaha dapat terfasilitasi dengan baik.
Proses digitalisasi ini, dari sudut pandang saya sebagai mahasiswa matematika, tidak hanya tentang pengenalan teknologi baru tetapi juga tentang bagaimana data dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan efektif. Misalnya, dengan menganalisis data transaksi QRIS, kami dapat memberikan rekomendasi strategis kepada para pelaku usaha tentang pola pembelian dan preferensi konsumen, yang pada akhirnya dapat membantu mereka mengoptimalkan operasional dan meningkatkan penjualan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari pemerintah desa dan para pelaku UMKM. Kepala Desa Delegtukang menyatakan bahwa digitalisasi ini telah membawa perubahan positif yang signifikan bagi perekonomian desa. "Dengan adanya QRIS dan NIB, UMKM kami kini lebih siap bersaing di pasar yang lebih luas dan modern," ungkapnya.
Secara keseluruhan, pengalaman ini mengajarkan saya betapa pentingnya penerapan ilmu matematika dalam kehidupan nyata, terutama dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi dan sosial di tingkat lokal. Melalui program digitalisasi UMKM ini, Desa Delegtukang tidak hanya melangkah maju menuju modernisasi, tetapi juga menunjukkan bagaimana data dan teknologi dapat diintegrasikan untuk menciptakan solusi yang berdampak luas.