Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menikmati Bromo Siang Hari: Asyik Juga
21 Juli 2024 8:25 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Aang Afandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bromo, main kesana, identik dini hari sampai pagi hari waktu idealnya. Salah satunya karena dapat menikmati sunrise pada titik puncak tertentu di Seputaran Bromo. Namun, karena sesuatu hal waktu tersebut tak dapat dilakukan. Maka pilihan alternatifnya adalah jalan saat siang sampai sore hari, dan ini sangat mungkin dilakukan. Justru pada hari weekday dan siang hari, seakan Bromo menjadi "milik sendiri" karena rerata pengunjung justru sudah meninggalkan kawasan Bromo.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa alternatif yang mungkin terjadi, pertama, panas terik bahkan pada bulan tertentu terkadang angin berhempus cukup kencang. Kedua, berawan sehingga tak terlalu panas, dan ketiga, mungkin berkabut bahkan ada hujan, sehingga perlu menyediakan jas hujan tipis sebagai pengaman. Lantas apa yang apa yang perlu disiapkan lainnya? Topi, kacamata hitam dan masker. Gunakan sepatu yang tepat, sepatu cantik bagi perempuan tidak direkomendasikan, kecuali memang ingin jadi model cantik di lautan pasir.
Bila dari Jemplang, arah dari Malang. Pilihan bagi pengguna moda transportasi udara yang landing di Bandara Abdul Rachman Saleh. maka kita akan menyusuri jalan beton ke arah Bukit Teletubbies. ada spot spot tertentu di sisi kanan yang menarik karena ada rumpun tanaman keras yang khas dan unik.
ADVERTISEMENT
Titik pertama bisa berfoto di Bukit Teletubbies. Menyusuri lautan pasir sangat menarik, saling memfoto atau memvideo antar jeep asyik juga dengan kepulan pasir dan debu. terkadang berpapasan dengan motor. Pastikan di sepanjang perjalanan ini, badan dan kepala kita aman dari benturan. Para pemotor terkadang terlalu berani untuk mengendarai kendaraannya terlalu kencang, yang itu terkadang memunculkan bahaya. Tapi, sleat sleotnya, menarik untuk diperhatikan, walaupun benar benar ngeri ngeri sedap. Penulis sendiri pernah menggunakan sepeda gunung di lautan pasir ini, dan benar - benar menguras tenaga.
Memperoleh pengemudi, pemandu sekaligus photographer yang tepat menjadi keberuntungan tersendiri dalam berwisata. Kita akan memperoleh story telling yang mendalam, sahabat ngobrol, memahami kemauan kita dan tentunya mampu mendokumentasikan perjalanan kita dengan baik. Pengalaman yang sangat berharga.
ADVERTISEMENT
Mengabadikan titik tertentu pada format 360 derajat jadi keasyikan tersendiri. Hembuasan angin segar, sesekali ada titik kabut, atau sepoi bau belerang yang unik bahkan aneh, ataupun pusaran pusaran angin tertentu.
Berfoto bersama bunga rumput adalah pengalaman unik, latar lautan pasir, bebatuan dan deretan pegunungan.
Dari atas bukit menikmati hempusan angin, kering namun masih terasa segar.
Kebetulan salah satu kawan adalah umat Hindu, sehingga bisa menyempatkan ke Pura yang ada di Bromo. Pura Luhur Poten, pura yang terletak di bawah Gunung Bromo. Didirikan pada tahun 2000 oleh gotong royong umat Hindu Tengger. Poten berasal dari kata empot - empoting ati atau Hati yang terdalam. Peringatan hari ulang tahun pura ini dilakukan pada tanggal 14 bulan kasada, sebelum perayaan Labuh Kasada.
ADVERTISEMENT
Menemukan pengalaman baru, pengalaman batin. Bahkan menemani kawan melakukan peribadatan, seakan diajak pada sebuah journey yang tiada habisnya. Menemukan penjelasan tentang Hati yang terdalam menjadi cerita tersendiri yang kan tersimpan di hati dan pikiran. Iya menyimpan yang hakiki di dalam hati yang terdalam.