Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Animal Farm (1945): Kala Binatang Ternak Memberontak
27 Mei 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Abrar Rizq Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di kala situasi yang tegang semasa Perang Dunia II, Eric Arthur Blair atau yang biasa kita kenal sebagai George Orwell melalui nama penanya, menulis sebuah fabel yang mengkritik keras pemerintahan otoriter yang dimotori oleh rezim Joseph Stalin di Uni Soviet. Fabel itu ia namai “Animal Farm”, atau “Peternakan Binatang”, yang merupakan sebuah satir terhadap kelompok Bolshevik yang sukses menggulingkan pemerintahan Tsar Nicholas II di Kekaisaran Rusia pada tahun 1917 dan mendirikan Negara Sosialis Pertama, Uni Soviet.
ADVERTISEMENT
Digambarkan dalam fabel tersebut bahwa terjadi sebuah penindasan terhadap binatang-binatang ternak di satu peternakan Inggris yang memantik gerakan revolusi demi menumbangkan peternak yang dianggap kejam. Ketika revolusi itu berhasil, kumpulan binatang ternak ini harus menghadapi musuh baru yakni diri mereka sendiri. Terjadi dualisme kepemimpinan dalam pemerintahan baru mereka sampai ke penyalahgunaan kekuasaan yang berujung pada otoritarianisme. Demokrasi yang mereka perjuangkan justru berakhir sia-sia.
Orwell menuliskan Animal Farm dengan amarah yang ia rasakan semenjak dirinya dan istrinya harus mengungsi dari pembantaian kelompok Komunis-Stalinis di Perang Sipil Spanyol. Setelah peristiwa itu, Orwell memantapkan diri untuk memerangi Stalinisme dan menjadi seorang Sosialis-Demokrat. Animal Farm menjadi salah satu karyanya yang merepresentasikan posisinya terhadap rezim Stalin yang dianggap brutal nan kejam.
ADVERTISEMENT
Jalan Cerita
Animal Farm dibuka dengan penggambaran situasi di Peternakan Manor, sebuah peternakan Inggris yang dikelola oleh seorang peternak bernama Mr. Jones. Peternakan tersebut terkenal dengan perilaku Mr. Jones yang terlalu keras terhadap binatang-binatangnya. Dirinya tak segan untuk memeras habis-habisan para binatang hingga kehidupan mereka mencapai titik kesengsaraan. Beberapa kali, Mr. Jones juga tidak memberi makan seluruh ternaknya namun memaksa mereka untuk terus bekerja mengurus ladang dan memproduksi komoditas seperti telur dan susu.
Hal ini menyebabkan salah seekor babi tua bernama Old Major untuk berinisiatif mengadakan rapat besar dan menyebarkan idenya soal revolusi. Old Major selalu menggaungkan soal konsep kesamarataan bagi para binatang dan misi pemberontakan yang tak lama lagi akan terwujud. Ia juga mengingatkan bahwa umurnya tinggal menghitung hari dan ide revolusinya harus segera dilaksanakan. Pesan terakhirnya adalah peringatan dan nasihat bagi para binatang terkait kehidupan setelah revolusi. Ia mengingatkan untuk memerintah dengan bijak dan jangan tiru sikap buruk Mr. Jones. Rapat lalu ditutup dengan nyanyian “Binatang Inggris”, sebuah lagu yang merepresentasikan revolusi dan Binatangisme.
ADVERTISEMENT
Tak lama setelahnya, Old Major wafat. Kematiannya memantik revolusi bagi seluruh binatang di Peternakan Manor. Pemberontakan dipimpin oleh kelompok babi yang diwakilkan oleh seekor babi cerdas bernama Snowball. Ia memang telah mengenyam pendidikan lebih baik dari hewan lainnya. Perintah dan strategi militernya diterapkan dengan baik dan sukses mengusir Mr. Jones dari Peternakan Manor. Revolusi usai dengan kemenangan para binatang. Mereka semua membakar segala bentuk kenangan buruk terhadap Mr. Jones dan mengubah Peternakan Manor menjadi Peternakan Binatang. Namun, konflik cerita baru dimulai dari sini, dimana para binatang harus menghadapi musuh terbesarnya yakni diri mereka sendiri.
Tampuk kekuasaan tertinggi dari binatang kini dipegang oleh dua babi, Snowball dan Napoleon. Keduanya memang sangat pintar, namun Snowball lebih memiliki jiwa idealis dan revolusionis sementara Napoleon, yang tak begitu terlihat selama revolusi, lebih memiliki sifat pragmatis. Hal ini terlihat ketika kedua pemimpin ini menghadapi invasi Mr. Jones yang kini membawa teman-teman peternaknya. Snowball secara aktif kembali menunjukkan kebolehannya sebagai seorang strategis perang dalam Pertarungan di Kandang Sapi. Sementara Napoleon bersama dengan loyalisnya, Squealer lebih memilih untuk tidak ambil pusing selama invasi. Kasus lainnya adalah ketika Snowball, dengan segala idealismenya, menetapkan hukum baru dan mereformasi pertanian dengan konsep kincir angin. Tujuannya adalah mempermudah kerja para binatang. Sementara, Napoleon justru menentangnya dan menyebut bahwa kincir angin adalah proyek yang utopis.
ADVERTISEMENT
Dualisme keduanya semakin memanas dan puncaknya adalah ketika Napoleon berhasil mengusir Snowball dari tampuk kekuasaan dengan anjing-anjing ganas yang telah ia latih. Dirinya menyebut bahwa Snowball adalah pengkhianat dan merupakan agen Mr. Jones. Dibantu dengan Squealer, Napoleon berhasil memenangkan hati para binatang dan memulai kepemimpinannya yang despotik.
Setelah Snowball diusir, Napoleon memulai rezimnya yang keji. Ia mulai bersifat otoriter dan pragmatismenya tidak bisa dibendung lagi. Beberapa hukum baru diubah dengan seenak jidat dengan alasan-alasan tertentu. Seperti; “Binatang tidak diperbolehkan tidur di atas kasur” dan “Binatang tidak diperbolehkan meminum alkohol”. Kedua hukum itu diubah oleh Napoleon yang mulai terlena dengan nikmatnya Kasur di rumah Mr. Jones dan dosis alkohol dari anggur yang ia minum. Proyek kincir angin lalu mulai dibangun, meskipun sebelumnya ditentang oleh Napoleon. Proyek tersebut diawasi langsung oleh kelompok babi dan dikerjakan oleh seluruh binatang. Bisa diibaratkan proyek kincir angin Napoleon, yang dicuri idenya dari Snowball, merupakan kamp kerja paksa.
ADVERTISEMENT
Sisi otoriter Napoleon semakin terlihat, terutama ketika dirinya perlahan membuka hubungan dengan manusia. Mr. Pilkington menjadi salah satu rekan bisnisnya. Ia menukar komoditas peternakan dengan alkohol yang diproduksi oleh Mr. Pilkington. Sebuah tindakan yang membuat kelompok ayam betina marah, mengingat salah satu janji dan mimpi revolusi adalah untuk menghentikan penjualan telur ayam secara bebas. Kelompok ayam betina hendak melakukan pemberontakan yang berhasil dihentikan oleh Napoleon dan anjing-anjingnya. Tindakan pemberontakan itu memulai aksi pembasmian besar-besaran bagi para binatang yang dianggap Kontra-Revolusi/Anti-Napoleon. Beberapa binatang sadar bahwa tindakan Napoleon merupakan penyimpangan namun mereka memilih diam.
Napoleon juga turut mendoktrin seluruh binatang untuk percaya kepada kepemimpinannya dan bahwa ia ada untuk mencegah kembalinya Mr. Jones. Berkat propaganda yang disalurkan oleh Squealer, seluruh binatang terpaksa tunduk terhadap otoritas Napoleon. Puncaknya adalah ketika Peternakan Binatang kini telah dipandang sepadan dengan Peternakan Manusia dengan segala ekspor komoditas yang didasari atas eksploitasi. Di momen ini, para binatang sadar bahwa mereka tidak bisa memandang Napoleon sebagai kameradnya lagi karena perlahan wajahnya justru semakin mirip dengan Mr. Jones.
ADVERTISEMENT
Representasi Sejarah
Seluruh tokoh yang tertera di Animal Farm merupakan representasi tokoh maupun kelas sosial di dunia nyata. Old Major bisa kita pandang sebagai Karl Marx atau Vladimir Lenin. Dia mengawali revolusi dengan ide yang memantik sebuah pemberontakan nyata terhadap Mr. Jones yang direpresentasikan dengan Tsar Nicholas II. Idenya menginspirasi dua ekor babi yang memimpin Peternakan Binatang, Snowball dan Napoleon. Snowball adalah seorang idealis dan pikirannya banyak terinspirasi dari Old Major. Maka, dapat kita pahami bahwa Snowball adalah Leon Trotsky, seorang revolusioner Bolshevik 1917 yang digadang-gadang menjadi penerus Lenin. Sementara Napoleon dengan segala pragmatismenya merupakan Joseph Stalin dan Squealer sebagai agen propagandanya.
Di masa awal kepemimpinan, Snowball membawa ide baru bagi Peternakan Binatang soal revolusi permanen dan reformasi pertanian serta edukasi yang merata. Kebanyakan idenya ditentang oleh Napoleon dan puncaknya adalah diusirnya Snowball dari tampuk kekuasaan. Kasus yang serupa ketika Trotsky diusir dari Politburo Soviet oleh Stalin, bahkan mencap Trotsky sebagai pengkhianat dan musuh negara. Semenjak itu, rezim Napoleon mengarah pada Otoritarianisme dengan mengeksploitasi para binatang. Setiap binatang merepresentasikan kelas sosial yang berbeda di Rusia, seperti misalnya Boxer si kuda yang digambarkan sebagai kelas pekerja, Benjamin si kedelai sebagai intelektual, Mollie si kuda kecil sebagai borjuis, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Beberapa peristiwa dalam cerita juga merupakan representasi dari kisah sejarah di dunia nyata. Mulai dari Revolusi Binatang yang merupakan Revolusi 1917 di Rusia, Pertarungan Kandang Sapi yang merupakan Perang Sipil Rusia 1917-1922, Pembasmian Besar yang diambil dari peristiwa Great Purge, yakni momen ketika banyak pejabat militer, sipil, dan tokoh revolusi Bolshevik dibantai habis-habisan oleh Stalin atas sikap paranoidnya. Salah satu pertarungan besar yang terjadi di Perang Dunia II juga ditampilkan disini, yakni Operasi Barbarossa, momen invasi Nazi Jerman ke Soviet yang direpresentasikan dengan invasi Mr. Friedrick ke Peternakan Binatang.
Nilai
Dari Animal Farm, Orwell kembali menyadarkan kita bahwa bahaya penyalahgunaan kekuasaan adalah nyata. Revolusi Bolshevik membawa harapan bagi rakyat Rusia untuk terbebas dari kesengsaraan, namun harapan itu dileburkan oleh satu rezim bengis yang selalu mengglorifikasi soal kesamarataan yang tidak rata, dan superioritas pemerintah atas rakyatnya. Rezim Joseph Stalin menjadi contoh nyata yang tidak akan disukai dan ditolak untuk dipercayai oleh kelompok Marxis Ortodoks dan Stalinis di hari ini.
ADVERTISEMENT
Leon Trotsky dengan konsep revolusi permanennya selalu menjadi musuh dan alasan kemunduran, namun jika berkaca dari Stalin, tidakkah ia yang berperilaku demikian? Soviet memang menjadi negara industri yang besar dan bergerak cepat dalam bimbingan Stalin, namun itu semua mengorbankan kemanusiaan dan hak para warganya. Demokrasi telah mati pada saat itu juga di tanah Rusia. Dan ide masyarakat tanpa kelas itu jelas bohong selagi pemerintahnya justru menjadi hegemoni dalam suatu negara.[]