Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
BEM Fakultas Kedokteran USK Lakukan Sunatan Massal untuk Anak Kurang Mampu
23 Oktober 2022 16:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketua BEM FK USK, Muhammad Rais Shiddiq mengatakan kegiatan bertajuk Preputium (Prepare Yourself in Circumcicion) dimaksudkan sebagai ajang pengabdian masyarakat oleh mahasiswa-mahasiswi Fakultas Kedokteran USK.
“Kegiatan Preputium merupakan acara sunatan massal dan kegiatan pertama dari BEM FK. Untuk selanjutnya kegiatan ini akan menjadi program rutin dari BEM FK,” katanya kepada acehkini, Sabtu (22/10/2022).
Rais Shiddiq menjelaskan, program sunatan massal ini sudah menjadi kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh BEM FK USK. Pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan sunatan massal sudah menjadi agenda rutin, dan selalu sukses dilaksanakan dengan melibatkan puluhan anak yang dikhitan dalam satu hari.
Ketua BEM FK USK ini menambahkan kegiatan Preputium ini merupakan tanggung jawab moral mahasiswa yang merefleksikan salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Tidak hanya itu, katanya, kegiatan praktik lapangan ini sekaligus sebagai media pembelajaran langsung bagi mahasiswa/mahasiswi FK USK.
ADVERTISEMENT
“Dengan adanya kegiatan seperti ini, para mahasiswa kedokteran dapat mengobservasi secara langsung proses sunatan atau dalam istilah medis kita sebut sirkumsisi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan, Taqwallah Arza mengatakan kegiatan Preputium ini dilaksanakan di Klinik Nanggroe Madani, Kajhu dan dibuka secara langsung oleh Dekan FK USK, Prof. Dr. dr. Maimun Syukri, Sp.PD, KGH, FINASIM. Dan, untuk menyukseskan kegiatan sunatan massal ini, BEM USK melibatkan 13 tenaga dokter yang dibantu oleh para mahasiswa-mahasiswi FK.
“Pemilik Klinik Nanggroe Madani, dr. Teuku Yusriadi, Sp.BA turut menjadi salah satu tenaga medis yang terlibat,” katanya.
Taqwallah menambahkan dalam kegiatan sunatan massal itu ada 22 anak yang dikhitan secara massal. Usia mereka bervariasi, dari 7 hingga 12 tahun dan berasal dari sejumlah desa di Banda Aceh dan Aceh Besar. Pihak BEM FK USK mendatangi langsung sekolah mencari anak-anak yang akan dikhitan.
ADVERTISEMENT
Pantauan acehkini pada Sabtu (22/10/2022), proses khitanan massal itu berjalan sukses. Ada tujuh bed yang disiapkan panitia. Setelah proses khitan selesai, anak-anak diobservasi selama 30 menit. Jika tidak ada keluhan atau pendarahan, mereka baru dibolehkan pulang. []