Konten Media Partner

Jumat Curhat, Kapolres Subulussalam Pungut Sampah & Ajak Lestarikan Lingkungan

3 Februari 2023 17:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Kota Subulussalam  AKBP Yhogi Hadi Setiawan menyempatkan diri untuk memungut sampah yang menumpuk di sisi kiri badan jalan lintas nasional Tapaktuan-Subulussalam. Foto: Yudi Ansyah/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Kota Subulussalam AKBP Yhogi Hadi Setiawan menyempatkan diri untuk memungut sampah yang menumpuk di sisi kiri badan jalan lintas nasional Tapaktuan-Subulussalam. Foto: Yudi Ansyah/acehkini
ADVERTISEMENT
Kegiatan Jumat Curhat bersama Kapolres Kota Subulussalam, Ajun Komisaris Besar Yhogi Hadisetiawan, kali ini dilakukan di Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh, Jumat (3/2/2023).
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan silaturahmi untuk masyarakat yang ingin menyampaikan masukan dan keluhan terkait tindak kejahatan, pungli dan gangguan Kamtibmas lainnya ini dihadiri oleh kepala desa, tokoh masyarakat, pemuda dan unsur Muspika Kecamatan Sultan Daulat.
Sebelum mendengarkan curhatan hati dari berbagai kalangan di wilayah itu, Kapolres Subulussalam menyempatkan diri untuk memungut sampah yang menumpuk di sisi kiri badan jalan lintas nasional Tapaktuan-Subulussalam.
Jumat Curhat bersama Kapolres Kota Subulussalam, AKBP Yhogi Hadisetiawan, kali ini dilakukan di Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat, Jumat (3/2). Yudi Ansyah/acehkini
"Salah satu keluhan masyarakat Kecamatan Sultan Daulat ini," ujarnya seraya memasukkan tumpukan sampah ke dalam mobil truk pengangkut sampah.
Menurut Kapolres Subulussalam, Minggu lalu dirinya menerima laporan dari Muspika Sultan Daulat melakukan kurve atau kerja bakti membersihkan lingkungan. Namun, karena Kecamatan Sultan Daulat tidak memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA), pihak Muspika hanya menumpukkan sampah di beberapa titik di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Andong Maha, salah seorang tokoh pemuda di Kecamatan Sultan Daulat saat menyampaikan masukan pada acara Jumat Curhat yang digelar di Cafe Dewanda Karya turut mengeluhkan persoalan sampah tersebut.
Selain permasalahan sampah, ia juga mengeluhkan persoalan konflik satwa dan konflik lahan dengan perusahaan perkebunan sawit di wilayah Sultan Daulat.
"Per harinya, secara umum terdapat hampir 10 ton sampah di kecamatan ini, selain itu konflik gajah liar dan konflik masyarakat dan perusahaan sawit juga masih terjadi di wilayah Sultan daulat," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Subulussalam menyebutkan hingga saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh terkait konflik satwa lindung Gajah Sumatera dan petani yang terjadi di Desa Bawan pekan lalu.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah koordinasi perihal konflik satwa dengan BKSDA. Kalau masalah sampah saya harap pihak muspika duduk bersama dulu untuk mencari solusinya. Jika perlu kita urunan agar Sultan Daulat memiliki TPA," sebutnya.
Dalam kesempatan itu, AKBP Yhogi Hadisetiawan juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengambil peran dalam pelestarian lingkungan. Menurutnya, potensi konflik satwa dan manusia terjadi karena habitat satwa terganggu sebab areal jelajahnya semakin sempit. Apalagi membuka lahan dengan cara membakar lahan.
"Seminimal mungkin jangan membuka lahan di areal yang sudah ditetapkan sebagai kawasan konservasi dan membuang sampah ke aliran sungai. Selain melanggar aturan, konflik satwa dan bencana alam akan berdampak pada ekonomi masyarakat," tutur Yhogi. [] Yudi Ansyah