Konten Media Partner

Kala Anak Aceh Belajar Merawat Bumi: Asah Kreativitas dengan Sampah

22 September 2019 17:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak diajarkan merawat bumi dengan aneka kegiatan di Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar. Foto: Adi Warsidi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak diajarkan merawat bumi dengan aneka kegiatan di Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar. Foto: Adi Warsidi/acehkini
ADVERTISEMENT
Puluhan anak-anak bersama warga lainnya larut meracik aneka kerajinan tangan dari sampah. Ditemani angin semilir sawah dan pegunungan, mereka belajar mengasah kreativitas dari koran-koran bekas, plastik terbuang, dan aneka sampah lainnya. Sesekali canda terdengar.
ADVERTISEMENT
Aktivitas berlangsung nyaman di atas rerumputan berlapis terpal, kawasan Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar. Udara di sini belum tersentuh kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Provinsi Riau dan sebagian Pulau Kalimantan.
“Ini adalah bagian edukasi, mendidik mereka untuk merawat bumi. Memanfaatkan sampah untuk kerajinan tangan,” kata Rubama, inisiator acara, kepada acehkini, Minggu (22/9).
Inisiator acara, Rubama, memberikan pengetahuan merawat bumi kepada anak-anak. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Seorang anak menunjukkan hasil kerajinan berbahan sampah. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Kegiatan itu bagian dari ‘Aksi Jeda untuk Iklim 2019’ di Aceh, sebuah gerakan kampanye memelihara dan melindungi bumi, dari krisis iklim global yang terus menghantui. Aksi digelar serentak di 150 negara pada ribuan lokasi.
Rubama mengatakan, Gampong Nusa sebagai salah satu lokasi wisata di Aceh mengambil bagian dalam aksi tersebut. Mereka menggelarnya selama dua hari.
ADVERTISEMENT
“Kemarin dilakukan dengan aksi bersih-bersih Gampong, hari ini dengan mengolah kerajinan tangan dari sampah serta mendidik anak-anak,” katanya.
Kegiatan melibatkan anak-anak sebagai generasi muda Aceh, diharapkan mampu mengajak semua pihak di Aceh dan Indonesia umumnya menjadi bagian aktif melakukan kegiatan merawat bumi dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Ini perlu dimulai dari hal-hal kecil, semisal tak membuang sampah sembarangan,” kata Rubama.
Salah seorang peserta menunjukkan kerajinan dari sampah dalam kampanye 'Aksi Jeda untuk Iklim Aceh' di Gampong Nusa, Aceh Besar. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Salah seorang anak, Khafifah mengaku edukasi tersebut menarik baginya dan anak-anak lain. “Ini seperti belajar di luar kelas, bermanfaat bagi kami untuk tahu bagaimana menjaga lingkungan,” katanya.
Hal-hal sepele seperti tak membuang sampah sembarangan, kata Khafifah, bila dijalankan semua orang telah memberikan kontribusi bagi penyelamatan bumi. “Hal ini harus dikampanyekan terus-menerus,” ujarnya.
Kegiatan diikuti oleh anak-anak dan perempuan. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Sebagai bentuk kampanye, para peserta ikut berfoto di sebuah papan reklame yang disediakan di tengah sawah kering. Para tamu yang ikut serta menjenguk juga membubuhkan tanda tangan di sana, sebagai bentuk dukungan dan komitmen merawat bumi.
ADVERTISEMENT
Di Aceh, ‘Aksi Jeda untuk Iklim’ diselenggarakan dengan berbagai kegiatan di beberapa tempat. Selain di Gampong Nusa, juga Lambaro Sebun, Aceh Besar, serta membersihkan lokasi Ulee Lheu, Banda Aceh. []
Anak-anak memperlihatkan kerajinan dari koran bekas, untuk bakal membuat bunga hias. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Membubuhkan tanda tangan di papan reklame, dalam aksi tersebut. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Berpose di papan reklame, kampanye jeda untuk iklim. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Kegiatan berlangsung nyaman di Gampong Nusa, Lhoknga, Aceh Besar. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Anak-anak berpose untuk kampanye merawat bumi. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Kawasan Lhoknga masih bebas kabut asap. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Reporter: Adi Warsidi