Konten Media Partner

Kapal Karam Dihantam Badai di Perairan Simeulue, 3 Nelayan Aceh Barat Selamat

29 Agustus 2022 18:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kapal nelayan di Aceh. Foto: acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal nelayan di Aceh. Foto: acehkini
ADVERTISEMENT
Satu unit kapal motor (KM) yang membawa tiga orang nelayan asal Kabupaten Aceh Barat dilaporkan karam di perairan Simeulue pada Minggu (28/8) kemarin. Kapal motor itu tenggelam akibat dihantam gelombang tinggi dan badai yang melanda daerah sekitar pada pagi hari.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Panglima Laot Lhok Aceh Barat, Nanda Ferdiansyah mengatakan, kabar tenggelamnya KM dengan nama 'Rehan 05' terjadi sekitar pukul 08.00 WIB pagi kemarin. KM itu dikemudikan oleh Mimi (40 tahun) bersama dengan 2 orang awak kapal Syahril (33) dan Cakwan (30). Ketiganya warga Desa Panggong, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.
"Saat ini sudah dievakuasi oleh nelayan dari KM Jempa Aceh asal Aceh Barat, mereka karam di lautan lantaran terkena badai," kata Nanda kepada jurnalis, Senin (29/8).
Ilustrasi kapal nelayan di Aceh Barat. Foto: Siti Aisyah/acehkini
Nanda menjelaskan, proses evakuasi bisa cepat dilakukan karena KM Rehan 05 pergi melaut berbarengan dengan KM Jempa Aceh. Sehingga saat KM Rehan 05 terjebak badai, bisa segera tertolong.
Usai ketiga nelayan tersebut dievakuasi oleh awak KM Jempa Aceh, mereka kemudian diserahkan ke KM Putra Tuna untuk dibawa pulang ke daratan Aceh Barat, sementara untuk KM Jempa Aceh kembali melaut.
ADVERTISEMENT
"KM Rehan 05 dan KM Jempa Aceh sama-sama berangkat melaut dari Aceh Barat, jadi makanya cepat dievakuasi awak kapalnya. Untuk kapalnya kini masih di laut dan segera dievakuasi," ujar Nanda.
Ia menyebutkan, KM Rehan 05 baru berangkat ke laut dengan logistik masih utuh. Karena musibah itu, seluruh bawaan kapal tak berhasil diselamatkan oleh awaknya. Berdasarkan perhitungan sementara kerugian diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
"Kapal rencana ditarik ke darat ke daratan Simeulue. Lebih kurang Rp 1 miliar kerugian, karena armadanya itu dalam kondisi masih baru dan bahan logistik baru dipasok ke dalam kapal untuk kebutuhan melaut mereka," jelasnya.
Nanda mengimbau kepada para nelayan untuk membawa peralatan safety ketika hendak melaut, terlebih di musim badai yang memang harus meningkatkan kewaspadaan akan musibah tak terduga.
ADVERTISEMENT
"Kemudian, kalau memang ada yang mengalami kecelakaan laut, nelayan Aceh Barat harus saling menolong, walau itu bukan nelayan asal daerahnya, tetap harus ditolong," ujarnya.