Konten Media Partner

Kisah Perawat Makam Cut Meutia di Aceh Diikuti Kucing Emas yang Terluka

9 Februari 2022 15:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mudawali, perawat makam pahlawan Cut Meutia di Aceh Utara yang diikuti kucing emas dengan kondisi kaki terluka. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Mudawali, perawat makam pahlawan Cut Meutia di Aceh Utara yang diikuti kucing emas dengan kondisi kaki terluka. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Kisah unik dialami Mudawali. Perawat makam pahlawan nasional asal Aceh, Cut Meutia, ini diikuti kucing emas dengan kondisi kaki terluka ketika pulang dari makam yang berada di kawasan hutan lindung Gunung Lipeh, Ujung Krueng Peutoe, Kecamatan Pirak Timur, Aceh Utara, Aceh, Selasa (8/2) pagi.
ADVERTISEMENT
Mudawali menceritakan awalnya dia pulang ke rumahnya dari makam pada Selasa pagi mengendarai sepeda motor. Jaraknya sekitar tiga jam perjalanan melintasi pegunungan dengan hutan lebat di sisi kanan dan kiri.
Belum jauh meninggalkan kawasan makam, di tengah perjalanan Mudawali mendapati seekor kucing emas. Di sampingnya ada seekor babi yang tergeletak. Mudawali yang kerap bertemu dengan hewan dilindungi dalam hutan pun membiarkan saja temuan tersebut. Ia meneruskan perjalanan pulang.
Kucing emas dengan kondisi kaki terluka yang mengikuti Mudawali, perawat makam pahlawan nasional asal Aceh, Cut Meutia, ketika pulang dari makam yang berada di kawasan hutan lindung Gunung Lipeh, Ujung Krueng Peutoe, Pirak Timur, Aceh Utara. Foto: Dok. Pribadi
Namun, kucing emas itu ternyata mengikuti Mudawali. "Waktu saya pulang dengan sepeda motor dia mengikuti. Diikuti sekitar 1 jam sejak dari kawasan makam," kata Mudawali ketika dihubungi acehkini dari Banda Aceh, Rabu (9/2) siang.
Lebih dari sejam perjalanan, Mudawali bertemu dengan warga yang memburu landak. Mereka membawa kandang yang terbuat dari jeruji besi. Mudawali meminjam kandang itu dan berencana memasukkan kucing emas.
ADVERTISEMENT
Sebab, Mudawali kasihan melihat kucing emas itu terus mengikutinya dengan langkah tertatih karena kaki kanan bagian depan terluka. Luka ini, menurut Mudawali, akibat gigitan babi.
"Tujuan saya kalau dia mau ikut saya bawa pulang untuk saya obati. Ternyata mau ikut. Begitu saya buka pintu kandang, dia langsung masuk. Saya juga heran kenapa dia masuk sendiri ke kandang," cerita Mudawali.
Kandang itu kemudian diletakkan di sepeda motor Mudawali. Ia menempuh perjalanan selama dua jam hingga akhirnya tiba di rumahnya. Setiba di sana, ia mengobati luka di kaki kanan bagian depan kucing emas itu.
"Hari ini mulai agak sehat, sore ini akan saya kembalikan ke habitatnya karena terlihat sudah kuat," kata Mudawali sambil mengatakan bahwa sedang memberi makan kucing emas itu saat berbincang dengan acehkini.
ADVERTISEMENT
Meski berniat menolong, Mudawali digeluti rasa khawatir saat harus membawa pulang kucing emas itu ke rumahnya. Sebab, ia takut bermasalah dengan hukum karena membawa pulang satwa liar dilindungi itu. "Saya takut bermasalah dengan negara," ujarnya.
Namun, ia memberanikan diri karena merasa kasihan melihat kondisi kucing emas itu. Ia berencana melepas kembali kucing tersebut ke kawasan makam Cut Meutia. Sebab, ia percaya bahwa hewan-hewan tersebut adalah penjaga makam pahlawan yang wafat saat melawan Belanda itu.
"Kami ingin melepas ke tempat asalnya, karena di kawasan makam juga ada harimau penjaga. Apakah kucing emas ini bagian dari hewan yang ada di sana, kalau enggak tidak mungkin diikuti (saya). Hewan-hewan itu memang berkawan dengan saya, karena tidak pernah saya ganggu," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Mudawali, di kawasan makam Cut Meutia ada dua hewan yang selalu ada menjadi penjaga makam. "Memang ada hewan penjaga, satu rusa dan satu harimau. Mungkin (kucing emas) memang bagian yang ada di situ, tapi ini agak kecil, (hewan) yang di makam biasanya besar," ujar Mudawali.