Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Milad ke-46 GAM, Wali Nanggroe: Perdamaian Jangan Rusak karena Segelintir Orang
4 Desember 2022 16:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wali Nanggroe Aceh Teungku Malik Mahmud Al-Haythar memperingati milad ke-46 Gerakan Aceh Merdeka (GAM ) di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Ahad (4/12). Dia meminta perdamaian terus dirawat agar tak rusak karena segelintir orang.
ADVERTISEMENT
"Perjuangan dan perdamaian Aceh yang sudah ada pada hari ini jangan sampai rusak dan terganggu dengan ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab," kata Teungku Malik Mahmud.
Teungku Malik mengajak rakyat Aceh memperingati milad GAM dengan mengenang sejarah perjuangan bangsa Aceh. Perjuangan itu sangat panjang: melawan Portugis, Belanda, Jepang, kemudian terlibat konflik dengan Indonesia melalui perang bersenjata Darul Islam dan GAM.
"Tiang-tiang sejarah ini membuktikan kita sebagai bangsa yang besar, pemberani, tangguh, dan bangsa yang selalu mampu mengatasi tantangan zaman," tuturnya.
Peringatan milad GAM di Blang Padang digelar Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Aceh. Acara dirangkai dengan kenduri rakyat hingga santunan yatim.
Milad GAM diperingati tiap 4 Desember. GAM didirikan oleh Teungku Hasan Muhammad di Tiro pada 4 Desember 1976. Gerakan ini bertujuan membuat Aceh merdeka dari Indonesia. Pada 15 Agustus 2005, GAM-Indonesia meneken perjanjian damai di Helsinki, Finlandia. Teungku Malik Mahmud wakil GAM yang meneken perjanjian itu.
ADVERTISEMENT
Perdamaian ini memberi otonomi yang lebih luas kepada Aceh dalam pelukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejak damai hadir hingga kini, mantan tentara GAM memperingati miladnya setiap tahun dengan kenduri dan doa bersama untuk merawat damai.