Konten Media Partner

Tulis Esai Tentang Tsunami Aceh, Mahasiswa FK USK Diundang ke Kantor PBB Jakarta

25 Oktober 2022 18:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rani Salsabila menang kompetisi esai PBB di Indonesia. Dok. USK
zoom-in-whitePerbesar
Rani Salsabila menang kompetisi esai PBB di Indonesia. Dok. USK
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Syiah Kuala (USK), Rani Salsabila Efendi berhasil memenangi kompetisi esai yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia. Kompetisi ini digelar dalam rangka 77 tahun eksistensi PBB di dunia internasional dan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pengumuman pemenang disampaikan di laman website PBB di Indonesia. Adapun urutan pemenang adalah: Rani Salsabila Efendi, Aceh Besar (juara I), Irene Bougenville Martin, Pontianak (juara II) dan Hofi Hannan Ar Rosyid, Jember (juara III).
"Awalnya tidak menyangka bisa juara pertama, mengingat pasti banyak yang memiliki tulisan dan advokasi yang luar biasa," kata Rani dalam keterangannya, Selasa (25/10/2022).
Proses seleksi esai dimulai sejak 1 September 2022 dan diumumkan 24 Oktober 2022. Atas capaian tersebut, Rani yang saat ini kuliah di semester tujuh, diundang langsung untuk melihat keseharian dan tugas-tugas dari PBB di Indonesia dalam waktu dekat.
Museum Tsunami Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Rani menulis esai dengan judul "PBB, Terima Kasih: Ucapan Terima Kasih yang Tertunda, Semoga Kini Menemukan Hilirnya". Dalam tulisannya, dia berbagi kisah pribadinya tentang peristiwa Tsunami Aceh yang menghancurkan dan telah mengubah hidupnya ketika dia baru berusia empat tahun.
ADVERTISEMENT
Dia menyaksikan secara langsung betapa tangguhnya masyarakat Aceh dan bagaimana dunia, termasuk PBB telah mengulurkan tangannya, bersama-sama menanggapi bencana sebagai satu kesatuan.
Rani berhasil menjelaskan secara khusus bagaimana PBB telah memengaruhi para penulis dengan cara yang menarik. Menurut Rani, kegiatan tersebut sangat bagus, yang mana dapat memberikan kesempatan untuk menuliskan advokasi, juga bagaimana dampak PBB, terutama di Aceh.
"Alhamdulillah, tulisan mengenai bagaimana pulihnya Aceh dan tangguhnya masyarakat Aceh selepas Tsunami 2004 silam, mengantarkan saya untuk menyampaikan advokasi dan ikut berpartisipasi di PBB Jakarta nantinya," tuturnya. []