Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
HUT Republik Indonesia dalam Ketergantungan Politik Internasional
17 Agustus 2022 16:04 WIB
Tulisan dari Acep Jamaludin (Cepjam) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tujuh Puluh Tujuh Tahun Indonesia dalam Ketergantungan Politik Internasional dan Kebutuhan Nasional untuk Komunikasi Politik Internasional
Apabila politik Internasional diartikan sebagai perebutan kekuasaan, maka setidaknya ada dua atau lebih negara yang terlibat dalam perjuangan untuk merebut kekuasaan. namun perlu diingat bahwa tidak selamanya negara - negara tersebut memiliki keterlibatan yang sama dalam politik Internasional, ada yang memiliki keterlibatan rendah ada juga yang memiliki keterlibatan tinggi ada pula yang terlibat dalam waktu singkat dan ada pula yang terlibat terus menerus dalam perebutan kekuasaan politik Internasional sehubungan dengan statusnya sebagai negara adikuasa.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian setiap negara dalam keterlibatannya di arena politik internasional tergantung dari kekuatan negara tersebut, kita contoh kan invasi Irak - Kuwait pada tahun 1990, di sini terlihat jelas di mana negara adikuasa lah yang memberikan perhatian langsung dan terlibat dalam invasi tersebut seperti Amerika dan Rusia dikarenakan mereka memiliki kepentingan besar dalam politik Internasional maka memberikan perhatian dan membuat opini di dunia dengan kekuatan digital dan informasi yang cepat sebaliknya negara - negara sekitar tidak memberikan perhatian karena tidak berkepentingan.
Dari contoh Irak - Kuwait kita bisa mengambil sebuah pemahaman bahwa dalam politik Internasional suatu negara dalam kebijakan khusus politik Internasional akan mendapat pengaruh oleh lingkungan Internasional yang sudah jelas melalui alat digital yang canggih untuk menyebarkan opini akan mendesak dan memaksa satu negara supaya berubah kebijakan politik, dapat dikatakan bahwa aktivitas dalam usaha merebut dan mendapatkan kekuasaan Internasional dapat memicu keterlibatan oleh negara lain.
ADVERTISEMENT
Adanya kehadiran perserikatan bangsa - bangsa menegaskan bahwa organisasi itu didasarkan atas prinsip persamaan atas kedaulatan dari semua anggotanya, tidak peduli apakah itu negara kecil atau besar semua memiliki suara yang sama yakni satu negara adalah satu suara, Tetapi kita lihat amerika serikat yang mati - matian membela teluk timur tengah karena kepentingan akan minyaknya begitu juga rusia yang membutuhkan bantuan makanan untuk negaranya, namun yang lebih parah kondisi ketergantungan adalah negara kecil dan miskin mereka bergantung kepada negara adikuasa dalam operasional pembangunan ekonomi nasional sebab tidak ada cara lain dari pilihan antara kemiskinan dan kemerdekaan atau pembangunan ekonomi, maka meminta bantuan dan meminjam operasional kepada negara lain yang mengakibatkan pinjaman luar negeri dan akhirnya terus menerus terjebak dalam lingkaran pinjaman luar negeri tersebut.
ADVERTISEMENT
Dari kondisi tersebut posisi Indonesia tetap netral lalu dalam politik Internasional belum dapat dikatakan sebagai negara adikuasa atau kekuatan besar padahal dari kategori geografi hampir sama dengan negara - negara adikuasa, sebab banyak syarat yang belum terpenuhi seperti kekuatan ekonomi dan kekuatan militer, kekuatan aparat keamanan dan ketahanan kita masih jauh untuk mencapai itu, dan bahkan masih kesulitan dalam mengawasi lalu lintas kapal selam di perairan indonesia selain itu itu masih ada hambatan dalam mengawasi kapal - kapal yang melanggar perairan teritorial Indonesia termasuk kapal - kapal penangkap ikan ilegal.
Dengan begitu Indonesia suatu waktu memiliki kesempatan sebagai negara adikuasa, saat ini selain memimpin G20 indonesia sedang bergerak untuk meningkatkan kapasitas industri, membenahi tentara nasional dan polisi indonesia nya, mengolah sumber daya alam yang sangat kaya, dan kini sedang meningkatkan kualitas manusia dengan kebijakan begitu maka akan meningkatkan mutu pemerintahan dan pola diplomasi Internasional, harapan untuk naik ke posisi atas ketika indonesia diperhitungkan dalam lingkungan politik Internasional tetapi tanpa melupakan kebijakan politik nasional yang adil dan menjamin kebutuhan pokok rakyat sebab jika ada perlawanan akan muncul kekacauan politik yang akan mengganggu pembangunan ekonomi dan pada akhirnya harapan tersebut akan hilang.
ADVERTISEMENT
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif, yakni bebas tanpa berpihak pada kepentingan satu negara yang tidak mencerminkan dan pancasila, dan Aktif dalam ikut memberi perhatian terhadap apa yang sedang berkembang dalam kehidupan Internasional yang mengarah terhadap kedamaian, keamanan dan keadilan. dalam hal aktif yang menjadikan ketergantungan akan situasi di luar negeri mengakibatkan Indonesia harus memberikan perhatian bahkan membuat kebijakan luar negerinya sesuai situasi Internasional contoh ketika harga minyak naik maka pemerintah akan meminjam untuk memberikan bantuan atau bahkan meninggikan harga eceran untuk menutupi kenaikan minyak dunia termasuk adanya epidemi belakangan ini, untuk bebasnya terlihat dari contoh perang rusia dalam posisi itu indonesia mendorong terjadinya perdamaian tanpa memihak salah satu negara.
ADVERTISEMENT
Dari banyaknya mengikuti organisasi Internasional Indonesia selalu kesulitan dalam menentukan politik Internasional khusus persoalan ekonomi walaupun Indonesia bisa saja tidak mematuhi kebijakan tersebut tetapi jika Indonesia ingin hidup yang penuh persahabatan dengan segenap negara Internasional, maka harus tunduk terhadap kebijakan Internasional dan mau tidak mau Indonesia harus mengikuti kebijakan tersebut dan akhirnya Indonesia harus menyesuaikan kebijakan agar prioritas kepentingan terhadap pembangunan ekonomi nasional, menjaga keamanan dan stabilitas nasional, dan menjaga keutuhan wilayah nasional tetap dijalankan.
Ketergantungan Indonesia dalam lingkungan Internasional belum memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk memberikan perhatian yang mengarah kepada kepentingan Indonesia, meskipun untuk satu atau lebih negara indonesia bisa mengajaknya untuk memberikan sikap yang sama terlebih menjadikan transaksi antar negara tersebut yang saling ketergantungan, kondisi warga global yang sedang menghadapi resesi geopolitik, resesi ekonomi dan perubahan iklim menuntut setiap negara untuk membuat diplomasi agar semua bisa saling kerja sama bagi saya inilah yang disebut ketergantungan indonesia, saat ini dan dengan terpilihnya Indonesia untuk memimpin G20 sepanjang 2022 masih belum bisa membuat negara independen secara murni.
ADVERTISEMENT