Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kolonialisme Barat Menguasai Wilayah Nusantara Setahap Demi Setahap (Abad 16-19)
11 Februari 2023 16:45 WIB
Tulisan dari Adhelia Puteri Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa yang kamu pikirkan mengenai kolonialisme? bagaimana proses berlangsung kolonialisme bangsa barat di Indonesia? Salah satu penyebab datangnya bangsa barat ke eropa yaitu dikarenakan jatuhnya konstantinopel ke tangan Turki Ottoman pada abad ke-14 , hal tersebut yang kemudian menyebabkan tertutupnya jalur perdagangan eropa yang semula dikuasai oleh bangsa eropa kemudian beralih ke tangan masyarakat islam. Hal itu membuat bangsa Eropa tidak bisa lagi untuk membeli rempah-rempah dari Asia. Rempah-rempah ini merupakan kebutuhan penting bagi orang-orang Eropa. Rempah-rempah menjadi bahan utama dalam pembuatan makanan, obat-obatan serta sebagai penghangat tubuh Ketika musim dingin. Sejak tertutupnya jalur perdagangan tersebut, kemudian bangsa-bangsa eropa mulai melakukan penjelajahan Samudra untuk mencari negara yang menghasilkan rempah rempah.
ADVERTISEMENT
Penjelajahan Samudra tersebut pada awalnya dipelopori oleh Spanyol dan juga portugis, salah satu penjelajah asal Portugis Bartolomeu Dias pada tahun 1487 berhasil mengitari Tanjung Harapan dan memasuki wilayah perairan Samudra Hindia. Kemudian disusul oleh Vasco de Gama penjelajah asal portugis juga, pada tahun 1497 ia sampai di India.
Hingga abad ke 15 Bangsa barat belum juga menemukan wilayah yang menjadi incaran utamanya. Dan pada tahun 1512 akhirnya penjelajah dari Portugis sampai ke wilayah Nusantara yaitu Francisco Serrau yang saat itu sampai di Ambon sebelah utara atau kepulauan Hitu.
Pada tahun 1522 disusul penjelajah asal spanyol yang dipimpin oleh Sebastian Del cano yang akhirnya sampai di Maluku tepatnya di wilayah Tidore. Kemudian Belanda juga berhasil memasuki wilayah Nusantara mulai tahun 1596, Belanda dipimpin oleh Cornelis de Houtman yang sampai di Pelabuhan Banten namun saat itu Belanda berhasil diusir oleh Penduduk Banten karena sikapnya yang sombong. Kemudian Belanda Kembali lagi yang saat itu dipimpin oleh Van neck dan Wyberth Van Warwyck pada tahun 1598.
ADVERTISEMENT
Setelah kedatangan Belanda di Banten yang kedua ini Belanda kemudian melakukan apa yang telah menjadi tujuannya yang untuk memperoleh rempah-rempah. Sejak saat itu, pedangan Belanda mulai berbondong-bondong untuk datang ke wilayah Nusantara. Dengan banyaknya pedagang Eropa yang mulai berdatangan di wilayah Nusantara kemudian dibentuklah suatu kongsi dagang , Johan Van Oldenbarnevelt merupakan tokoh yang mengusulkan agar pihak Belanda membentuk kongsi dagang.
Pada tahun 1602 Belanda kemudian membentuk suatu kongsi dagang yang dinamakan Oost-indische compagnie atau yang dikenal dengan VOC yang merupakan persekutuan perusahaan Hindia Timur. Tujuan didirikannya VOC ini adalah untuk menghilangkan persaingan dagang yang nantinya akan merugikan para pedagang Belanda, untuk menyatukan beberapa tenaga yang digunakan untuk menghadapi serangan dari Portugis dan pedagang-pedagan dari Eropa lainnya yang ada di wilayah Nusantara, serta untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya yang kemudian digunakan untuk membiayai perang.
ADVERTISEMENT
Selain melakukan monopoli terhadap perdagangan rempah-rempah yang kemudian merugikan ekonomi pribumi hadirnya VOC juga mempengaruhi kerajaan-kerajaan local yang ada di wilayah Nusantara, VOC dianggap ikut campur dalam urusan politik kerajaan-kerajaan local bahkan juga melakukan adu domba pada beberapa kerajaan tersebut. Salah satunya yaitu kerajaan Mataram Islam. Dalam sejarahnya hancurnya kerajaan Mataram Islam ini karena adanya campur tangan VOC dalam bidang pemerintahan Mataram Islam.
Pada tahun 1799 VOC mengalami keruntuhan setelah lamanya menguasai wilayah Nusantara, hal menyebabkan keruntuhan VOC ini diakibatkan oleh adanya praktik korupsi, Kolusi serta Nepotisme yang dilakukan di dalam tubuh VOC sendiri. Selain itu VOC juga harus membayar banyak uang karena biaya perang yang panjang, seperti perang melawan sultan Hasanuddin dan pasukan Gowa.
ADVERTISEMENT
Setelah berakhirnya pemerintahan VOC kemudian muncul kekuatan-kekuatan Kolonialisme Belanda lain yang kemudian menduduki wilayah Nusantara. Praktik dalam pemerintahan Belanda selanjutnya yaitu tetap saja membuat peraturan dimana hanya Pihak Belanda yang diuntungkan. Pada masa pemerintahan Daendels pada tahun 1808-1811 ia memerintah untuk mengadakan pembangunan Jalan Raya Pos hal tersebut tentunya dengan dasar kerja paksa atau yang disebut dengan kerja rodi. Selain masa pemerintahan Daendels pada masa pemerintahan Raffles juga diadakan praktek sewa tanah dimana hal tersebut juga merugikan penduduk pribumi. Kolonialisme bangsa Barat tidak akan pernah lepas sampai dengan abad ke 19, bahkan sampai Ketika kemerdekaan meskipun saat itu Nippon berkuasa di wilayah Nusantara.