Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengoptimalkan Pengelolaan SDM: Memahami Perbedaan HCM dan HRM
14 November 2024 14:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Aditya Rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Human Capital Management (HCM) dan Human Resource Management (HRM) adalah dua konsep penting dalam pengelolaan sumber daya manusia, namun keduanya memiliki fokus dan pendekatan yang sedikit berbeda. Di satu sisi, HRM berfokus pada pengelolaan administratif karyawan, seperti perekrutan, pelatihan, dan kepatuhan hukum ketenagakerjaan. Di sisi lain, HCM menekankan pada pengelolaan sumber daya manusia sebagai aset strategis, berfokus pada pengembangan karyawan agar memberikan nilai lebih kepada perusahaan dan mencapai tujuan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Perbedaan Utama antara HCM dan HRM
2. Orientasi dan Tujuan : HRM lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan administrasi, seperti payroll, kepatuhan, dan manajemen konflik. Sementara itu, HCM bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pengembangan keterampilan, inovasi, dan kepuasan karyawan jangka panjang.
3. Pengukuran Kinerja : HRM biasanya mengukur kinerja berdasarkan efisiensi dalam manajemen administrasi, sedangkan HCM mengukur efektivitas berdasarkan dampak dan kontribusi karyawan terhadap pertumbuhan dan nilai perusahaan.
Sub-Masalah dalam HCM dan HRM
1. Pengembangan Karier dan Keterampilan
Dalam HRM, pengembangan karier sering kali dianggap sebagai bagian dari program pelatihan standar yang mungkin tidak cukup berfokus pada kebutuhan individu karyawan. HCM menghadapi tantangan dalam menyesuaikan program pengembangan dengan potensi unik tiap individu agar sesuai dengan tujuan strategis perusahaan.
ADVERTISEMENT
2. Retensi Karyawan
HRM mungkin mengandalkan insentif finansial dan pengelolaan administrasi untuk mempertahankan karyawan, tetapi pendekatan ini tidak selalu efektif dalam jangka panjang. Di sisi lain, HCM berusaha membangun keterikatan yang lebih dalam melalui peningkatan keterampilan dan kepuasan kerja, namun seringkali terhambat oleh keterbatasan anggaran dan waktu untuk pengembangan karyawan secara berkelanjutan.
3. Teknologi dan Digitalisasi
Penerapan teknologi menjadi tantangan baik di HCM maupun HRM. HRM sering mengalami kesulitan mengintegrasikan sistem digital untuk kepentingan administrasi. Sementara itu, HCM menghadapi kendala dalam mengimplementasikan teknologi yang mendukung pembelajaran berbasis data, analisis keterampilan, dan perencanaan karier berbasis teknologi yang membutuhkan investasi besar.
4. Keseimbangan Antara Kebutuhan Perusahaan dan Kepuasan Karyawan
ADVERTISEMENT
HRM umumnya terfokus pada efisiensi untuk memenuhi tujuan operasional perusahaan, seringkali mengesampingkan kepuasan individu. Sebaliknya, HCM mencoba menjembatani kebutuhan perusahaan dengan keinginan karyawan akan pengembangan karier, namun dapat mengalami kesulitan dalam menyelaraskan kedua kepentingan tersebut.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, HCM dan HRM memiliki tujuan yang sama yaitu mengelola dan memaksimalkan potensi sumber daya manusia, namun dengan pendekatan yang berbeda. HRM fokus pada fungsi administrasi dan manajemen operasional sehari-hari, sedangkan HCM menekankan pengembangan individu sebagai aset strategis untuk keberlanjutan perusahaan. Kedua konsep ini saling melengkapi dan dapat digabungkan untuk mencapai efisiensi operasional dan pengembangan jangka panjang.
Dalam praktik terbaik, perusahaan sebaiknya mengintegrasikan aspek HCM dan HRM untuk membangun sistem yang tidak hanya efektif secara administratif, tetapi juga memberdayakan karyawan sebagai modal berharga yang berkontribusi langsung pada pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.
ADVERTISEMENT