Konten dari Pengguna

Terserah! Kalimat Horor di Dunia Nyata

Afe Erma Telaumbanua
Mahasiswa Magister Ilmu Pemerintahan Di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Darma Agung.
27 Juli 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Afe Erma Telaumbanua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Saling Cuek (Pixabay.com/Tumisu).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Saling Cuek (Pixabay.com/Tumisu).
ADVERTISEMENT
Masih ingat tidak, ekspresi kekasihmu ketika sedang merajuk? Atau ketika ia sedang bahagia karena perhatianmu yang berlebihan? Kedua pertanyaan itu mengingatkan saya tentang kisah cinta yang sedang saya jalani.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari lalu, saya membaca sebuah buku yang berjudul “Bicara Itu Ada Seninya” yang ditulis oleh Oh Su Hyang, seorang dosen dan pakar komunikasi terkenal di Korsel (Korea Selatan).
Di dalam karyanya itu, satu hal yang menarik ketika pakar komunikasi tersebut menuliskan “kalimat horor”. Sampai mengingatkan saya tentang kisah yang telah ku lalui bersama seorang gadis yang aku cintai.

Apa sih kalimat horor itu?

Kalimat horor itu menurutnya adalah tentang suatu ucapan atau perkataan seorang wanita yang tidak disukai oleh pria (pacar), baik dalam bentuk kalimat tanya maupun dalam perkataan.
Dia pun menguraikan empat contoh kalimat horor atau kata-kata yang tidak disukai pria dari pacarnya yakni “minta maaf, dong! Sayang, ini bagus ya? Apakah aku berubah? Dan terserah!
ADVERTISEMENT

Kenapa semua itu disebut horor?

Pertama, minta maaf. Bayangkan saja misalnya seorang pria berbuat salah atau sedang berantem sama pacarnya, lalu pacarnya menyuruh pria untuk meminta maaf.
Setelah pria mengaku salah, terkadang wanita merasa tidak puas, sehingga masih merajuk dan cuek. Apalagi laki-laki terkadang tidak tahu apa yang membuat kekasihnya marah.
Jangan lupa kata orang banyak, mengatakan bahwa perempuan selalu merasa benar, apalagi sering dinobatkan sebagai ras terkuat di bumi. Hehe
Kedua, pernah tidak jalan bareng dengan pacar atau menemaninya membeli sesuatu?
Sesampainya di tempat tujuan, cewekmu bertanya “ sayang, ini bagus ya? Ini cocok ya sama saya? Dengan spontan laki-laki menjawab antara cocok dan tidak cocok.
Yang lebih mengerikan, ketika wanita menanyakan kepada pacarnya, sesuatu hal yang ia suka namun tidak disukai oleh pacarnya dan yang disarankan laki-laki untuk dibeli, tidak disukai oleh wanita. Serba salah tidak? Hehe.
ADVERTISEMENT
Lagi lagi, ketika ada seorang wanita menanyakan berkali-kali tentang sesuatu kepada cowoknya “sayang, ini bagus?” pasti dia pengin itu dibelikan untuknya. Bagi lelaki yang pengertian pasti membelinya, bagi yang tidak pengertian hanya menjawab iya atau tidak. Tahu kan apa yang terjadi selanjutnya jika itu tidak dibelikan untuknya?
Ilustrasi pacaran. Foto: Shutter stock
Ketiga, ketika sedang pacaran tentu saja komunikasi dan kejujuran sangatlah penting, walaupun banyak ujian. Dari komunikasi saja dapat menimbulkan ujian, sama seperti ketika ditanyakan “apakah aku berubah?” kata-kata itu berupa ujian.
Yang terakhir, dalam sebuah hubungan cinta yang sedang dibangun pasti ada tantangan yang dihadapi secara bersamaan, salah satunya konflik. Tidak semua pria dan wanita mudah untuk mengalah atau meminta maaf.
Jika ada konflik dalam sebuah hubungan, pasti sedikit ada rasa cuek dan rasa perhatian berkurang. Hingga pada akhirnya, ketika ada yang mau ditanyakan jawaban yang sering timbul adalah “terserah”.
ADVERTISEMENT
Menurut saya, saling suka dan kesetiaan tidak cukup untuk memperkuat hubungan cinta yang dijalani. Tetapi, harus saling mengerti dan tidak mempertahankan ego masing-masing. Sehingga apa masalah yang timbul mudah terselesaikan hanya dengan kata “minta maaf”.
Dari beberapa poin di atas tidak hanya terjadi pada wanita, terkadang juga terjadi pada pria.
Oleh karena itu, dalam sebuah hubungan cinta yang sedang dijalani, masalah kecil jangan pernah dianggap sepele. Justru masalah yang sering dianggap sepele dapat menimbulkan masalah besar dalam sebuah hubungan cinta.