Kesurupan : Kemasukan Arwah atau Otak Bermasalah?

Kesurupan sesuai namanya yang diambil dari kata “surup”, yang mana artinya menuju pada saat terbenamnya matahari atau saat menjelang magrib. Pada situasi ini sering kali dikaitkan dengan waktu munculnya jin, lelembut, demit atau setan. Selain dikenal dengan kata kesurupan, sering kali kita menyebutnya sebagai “kerasukan”. Kata kerasukan berasal dari kata “rasuk”, yang artinya memasuki. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah dengan kepercayaan yang kuat akan hal mistis, pada umunya menganggap peristiwa kesurupan atau kerasukan terjadi ketika tubuh manusia diambil ahli oleh jin, setan, ataupun arwah orang yang telah meninggal.

canva.com

Apakah hal ini benar adanya? Bagaimana jika kesurupan dilihat dari perspektif psikologi?

KESURUPAN DARI PERSPEKTIF PSIKOLOGI

Psikologi melihat kesurupan sebagai gangguan kejiwaan ringan, di mana seseorang yang mengalami gangguan ini akan kelihangan keadaran diri. Kondisi ini disebabkan karena adanya konflik batin dalam diri seseorang. Konflik batin dan permasalahan-permasalahan yang tidak dikeluarkan atau diselesaikan dengan baik, secara tidak sadar akan ditekan ke alam bawah sadar. Suatu hal yang berada pada alam bawah sadar ini nantinya bisa muncul kembali tetapi pada saat seseorang tidak sepenuhnya sadar, seperti muncul pada saat bermimpi, mengigau, dan kesurupan.

Berdasarkan buku yang berisi tentang klasifikasi gangguan mental, yaitu Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-V (DSM V) menjelaskan bahwa kesurupan dapat dimasukkan dalam kategori other specified dissociative. Gangguan yang dimaksud ini ditandai dengan hilangnya kesadaran dan juga tidak peka terhadap lingkungan sekitar. Kesurupan dari sudut pandang medis disebut sebagai POSSESSION TRANCE DISORDER.

Bagaimana dengan kesurupan yang terjadi pada banyak orang?

Kesurupan yang terjadi pada banyak orang biasanya lebih dikenal dengan sebutan kesurupan massal. Di mana ketika terdapat satu orang yang mengalami kesurupan akan menyebabkan orang lain disekitarnya mengalami hal yang sama. Kesurupan massal ini dapat dijelaskan karena lingkungan dapat memengaruhi pemirikan orang lain. Dengan adanya satu orang yang mengalami kesurupan, tentunya membuat orang lain disekitarnya cemas atau takut. Hal ini lah yang membuat seseorang terpengaruh sehingga secara tidak sadar menggali alam bawah sadarnya. Hal ini juga dapat menjelaskan mengapa seseorang yang rentang mengalami kesurupan adalah wanita dibandingkan laki-laki. Ternyata wanita lebih mudah terpengaruh atau tersugesti oleh lingkungan sekitar, serta wanita juga memiliki kecenderungan yang tinggi untuk mengalami stres dan trauma.

CARA KERJA OTAK SAAT KESURUPAN

Saat kondisi possession trance disorder atau kesurupan tentu tidak terlepas dari aktivitas otak. Pada kondisi ini, aktivitas otak yang utama yaitu aspek emosi, memori, dan motorik. Emosi seseorang yang terpancing akibat kondisi lingkungan tertentu, memengaruhi aspek memori seseorang yang berada pada alam bawah sadar, sehingga nantinya juga memengaruhi motorik atau perilaku.

Mungkin banyak orang mengetahui kalau seseorang kesurupan ada yang berbicara dalam bahasa lain misalnya bahasa Jawa, padahal seseorang tersebut tidak bisa bahasa Jawa. Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya aspek memori. Seseorang bisa jadi tanpa sadar mendengarkan nyanyian atau film bahasa Jawa, nantinya hal ini masuk dalam ingatan singkat dan menuju alam bawah sadar. Jadi adanya perubahan seseorang pada saat kesurupan dikarenakan otak memutar kembali suatu hal yang ada pada alam bawah sadar manusia.

GEJALA

Gejala yang biasanya dialami oleh seseorang dalam kondisi possession trance disorder atau kesurupan yaitu :

CARA MENCEGAH

Karena penyebab possession trance disorder atau kesurupan adalah munculnya hal-hal pada alam bawah sadar yang disebabkan oleh konflik batin oleh diri sendiri. Maka cara pencegahannya yakni sebagai berikut:

1. Mengelola Stres dengan Baik

Perlunya mengelola stres dengan baik agar seseorang tidak mudah mengalami ketidak sadaran sehingga mengeluarkan hal-hal yang ada pada alam bawah sadarnya.

2. Menciptakan Lingkungan Sekitar yang Nyaman

Penting bagi seseorang untuk mengatur ruangan atau tempat tinggal, karena lingkungan berperan besar terhadap apa yang dirasakan. Jika seseorang mengatur ruangan dengan nyaman, memperhatikan pencayahaan, kebersihan dan juga suhu, maka akan membuat seseorang nyaman dan tidak mudah stres.

3. Mencoba Lebih Terbuka dengan Orang Lain

Jika seseorang mencoba lebih terbuka kepada orang lain, seperti orang tua, sahabat, teman,dll. Setelah bercerita tentu nantinya tidak akan merasakan beban seberat sebelum bercerita. Dan mungkin dengan bercerita, orang tersebut bisa memberikan saran atau bantuan untuk permasalahan.

Cara pencegahan ini selain berfokus kepada seseorang yang pernah atau sering mengalami possession trance disorder atau kesurupan, tentunya juga butuh peran orang di sekitar atau orang terdekat. Orang lain diharapkan lebih meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap seseorang yang sering mengalami gangguan ini. Mencoba menawarkan bantuan, menanyakan keadaan, atau hanya sekadar menawari diri sebagai tempat bercerita. Hal-hal yang terlihat sepele ini bisa membuat seseorang merasa lebih baik.

Referensi :

Kesurupan dari Kaca Mata Medis. (2022, November 12). Diambil kembali dari Ernaldi Bahas Hospital: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210517135754-255-643298/melihat-fenomena-kesurupan-dari-sudut-pandang-medis

Melihat Fenomena Kesurupan dari Sudut Pandang Medis. (2021, Mei 20). Diambil kembali dari CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210517135754-255-643298/melihat-fenomena-kesurupan-dari-sudut-pandang-medis

Pasmawati, H. (2018). Fenomena Gangguan Kesurupan (Dalam Perspektif Islam dan Psikologi). El-Afkar, 9-11.

Yuk, Pahami Fenomena Kesurupan Menurut Medis. (2024, November 15). Diambil kembali dari ALODOKTER: https://www.alodokter.com/yuk-pahami-fenomena-kesurupan-menurut-medis