Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Homesick Itu Wajar, Kok! Ini Cara Mengatasinya!
14 Desember 2022 21:23 WIB
Tulisan dari Afifah Azzahro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Pokoknya setelah lulus sekolah nanti aku harus kuliah di luar kota biar bisa bebas dan ngga disuruh-suruh lagi oleh orang tua. Aku mau ngekos dan belajar mandiri. Pasti seru!”
ADVERTISEMENT
Jika kamu merupakan salah satu mahasiswa yang merantau di luar kota atau negeri, tentu kamu pernah memikirkan hal yang sama dengan kalimat di atas, bukan? Sebagian mahasiswa yang baru pertama kali merantau akan merasa senang dan menunggu momen tersebut. Namun, ada pula mahasiswa yang merasa pergi merantau menjadi pilihan yang sulit untuk dijalani. Mereka yang memutuskan untuk merantau memiliki alasannya masing-masing.
Mahasiswa yang merantau biasanya pernah mengalami suatu keadaan bernama ‘homesick’. Homesick sering diartikan sebagai perasaan rindu yang berlebih terhadap suasana rumah, orang tua, saudara, sahabat, pacar, atau bahkan hewan peliharaan. Van Tilburg, Vingerhoets & Van Heck juga mengartikan homesick sebagai suatu keadaan atau penderitaan yang dialami oleh individu karena jauh dari lingkungan rumah dan meninggalkan kebiasaan serta lingkungan lama dengan perasaan asing terhadap diri individu ketika berada di lingkungan baru.
ADVERTISEMENT
Homesick adalah hal yang sangat wajar dan bukan termasuk gangguan emosi ataupun penyakit mental karena umumnya bisa menghilang seiring dengan berjalannya waktu. Namun, jika mahasiswa hanya memendam perasaan homesick dan tidak berbuat apa-apa tentu dapat menyiksa dirinya sendiri. Bukan hanya itu, homesick juga dapat mengganggu aktivitas kuliah dan berdampak pada kesehatan mental jika dibiarkan berlarut-larut.
Bagaimana Homesick bisa Muncul?
Dikutip dari laman situs Gramedia, Turber dan Walton membagi penyebab dari homesick menjadi empat aspek.
1. Aspek Emosi
Ketika mahasiswa memutuskan untuk pergi merantau, mereka memiliki sebuah harapan. Mulai dari kebebasan, makanan, gaya hidup, ataupun hubungan pertemanan. Namun, setelah menjalani dunia perkuliahan dan menyadari lingkungan barunya tidak sesuai harapan, mahasiswa merasa marah, sedih, kecewa, tidak puas, dan berbagai emosi negatif lainnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa mahasiswa menyadari bahwa hidup di kota atau negara lain dan jauh dari orang tua tidak seindah yang dibayangkan sebelum merantau. Kalau kata mereka yang homesick, "merantau itu menyenangkan sampai kamu merasakan sakit dan ngga ada yang peduli seperti pedulinya ibumu". Hayo, apakah kamu pernah atau saat ini sedang mengalaminya, nih?
2. Aspek Fisik
Mahasiswa yang mengalami homesick bisa mengalami perubahan kondisi fisik, seperti berkurangnya nafsu makan, terganggunya pencernaan, dan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Kondisi-kondisi ini muncul karena kesulitan yang mereka hadapi. Kesulitan ini terkadang berkaitan dengan aspek emosi, seperti perihal "udah bingung mau makan apa karena makanan sini rasanya beda sama masakan ibu". Sering juga dijumpai mahasiswa yang hanya makan mie instan setiap harinya demi menghemat uang bulanan. Meski ingin mengirit, jangan sampai menyiksa dirimu sendiri, ya!
ADVERTISEMENT
3. Aspek Sosial
Mahasiswa yang baru pertama kali merantau bisa mengalami kesusahan ketika memasuki lingkungan yang baru. Hal ini disebabkan karena mereka belum merasa nyaman bertemu dengan orang baru dikenal dalam hidupnya. Mahasiswa mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan pola pikir, gaya hidup, biaya hidup, dan cara berinteraksi yang berbeda di lingkungan barunya. Makanya, ada mahasiswa yang menarik diri dari lingkungan sehingga ia menjadi kesepian dan terisolasi.
4. Aspek Kognitif
Homesick juga bisa menyebabkan mahasiswa kesulitan berkonsentrasi dan selalu overthinking karena selalu memikirkan tentang kondisi keluarga di rumah. Apalagi, kalau kamu belum bisa mengelola keuangan dengan baik dan malu untuk meminta uang kembali kepada orang tua. Hal ini sering menyebabkan mahasiswa stress dan tidak fokus saat kuliah.
ADVERTISEMENT
Ciri-Ciri Homesick Menyerang Kamu
Untuk mencegah atau mengatasi homesick terjadi pada dirimu, kamu harus memahami terlebih dahulu ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri homesick menurut Poyrazli dan Lopes melalui Hendrickson.
1. Kesendirian
2. Kesedihan
3. Kesulitan dalam penyesuaian
Hendrikson juga menyebutkan ciri-ciri individu mengalami homesick antara lain:
1. Tidak dapat mengambil keputusan dengan baik
2. Tidak dapat mempelajari keterampilan
3. Terlalu sering berkomunikasi dengan lingkungan kampung halaman atau rumah
4. Adanya kecemasan terhadap lingkungan sosial
5. Menarik diri pada kegiatan-kegiatan yang dijadwalkan
Cara Mengatasi Homesick yang Begitu Menyiksa
Setelah mengetahui penyebab dan ciri-ciri, kalian bisa mengikuti 7 cara di bawah ini untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi rasa homesick. Cara-cara tersebut antara lain sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Menerima dan Mengakui Perasaan Homesick
Hal pertama yang harus kamu lakukan ketika mengalami homesick adalah menerima dan mengakui akan perasaan tersebut. Jika kamu hanya memendam dan membiarkannya saja berlarut-larut, hal ini dapat memperburuk keadaan. Ingat, homesick adalah keadaan yang normal dan wajar, jadi tidak perlu malu. Setelah melakukan langkah awal ini, barulah kamu bisa menghadapi homesick dan langkah-langkah berikutnya.
2. Melakukan Hobi yang Disukai
Menyibukkan diri dengan melakukan hobi yang disukai dapat mengalihkan pikiran kamu dari homesick sejenak. Contoh hobi yang dapat kamu lakukan, seperti membaca buku atau webtoon, menonton film, journaling, memasak, menari, membuat video tiktok dan masih banyak lagi. Tahukah kamu? Cara ini bisa menjadi kesempatan kamu untuk dekat dengan teman yang sehobi. Pasti nyambung banget saat ngobrol, nih!
ADVERTISEMENT
3. Mengikuti Komunitas
Bergabung dengan komunitas bisa menjadi salah satu cara kamu untuk mengatasi homesick. Ada berbagai macam komunitas di dalam maupun luar kampus yang bisa kamu ikuti, seperti BEM, SEMA, DPM, LSO, UKM, dan lainnya sesuai passion atau hobimu. Bukan hanya itu, kamu juga bisa bergabung ke dalam komunitas mahasiswa yang berasal dari daerah yang sama denganmu. Hal ini bisa membantumu mengenal tempat perantauan, mendapat dukungan sosial, dan mengatasi rasa kesepian ketika homesick muncul.
4. Menghubungi Keluarga di Rumah
Luangkan sedikit waktumu untuk menelepon atau mengirim pesan kepada keluarga di rumah, khususnya orang tua. Sesibuk apapun jadwal kuliah, kamu harus memberi kabar dan juga menanyakan kondisi kesehatan orang tua. Apalagi, jika kamu sedang sakit atau homesick, jangan sungkan untuk membicarakannya dengan mereka. Tidak ada salahnya untuk meminta tolong pada orangtua, kok! Jika kamu jarang menghubungi keluarga, maka kamu akan semakin merindukan mereka.
ADVERTISEMENT
5. Membiasakan Rutinitas Pribadi
Setelah mengetahui kondisi lingkungan perantauan dan jadwal kuliah, kamu bisa membuat rutinitas pribadi. Misalnya, bangun tidur pada waktu subuh, mandi, membaca buku sekitar 15 menit dan berolahraga selama 30 menit di lingkungan sekitar. Rutinitas bisa membuatmu bersemangat dan lebih familiar dengan lingkungan baru.
6. Mencari Seseorang yang Bisa Diajak Bicara
Tidak perlu jauh-jauh, kamu bisa menghubungi orangtuamu untuk membicarakan kesedihanmu. Namun, jika kamu merasa khawatir akan menambah pikiran orangtuamu, maka carilah teman yang mengerti situasimu. Pastikan ia merupakan pendengar yang baik dan bonusnya bisa memberimu solusi. Oh iya, jika kamu termasuk salah satu orang yang diajak bicara, sebaiknya jangan 'adu nasib', ya! Bukannya orang merasa lega setelah curhat, tapi malah semakin terbebani. Sangat mengesalkan, bukan?
7. Mengeksplor Hal-Hal Baru di Daerah Rantau
Kamu wajib meluangkan waktu untuk mengunjungi wisata atau tempat-tempat yang unik di daerah rantauan. Sebagai mahasiswa, mungkin kamu bisa traveling pada akhir pekan atau liburan semester. Tidak harus yang mahal atau mewah, kamu juga bisa mengeksplor tempat-tempat menarik dan mencoba berbagai makanan dengan low budget. Kamu bisa menggunakan KRL, LRT, bus TJ, dan sebagainya. Kamu juga bisa ajak teman-temanmu agar lebih menyenangkan!
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan tentang pengertian, penyebab, ciri-ciri dan cara mengatasi homesick ketika melanda. Memang menjadi mahasiswa rantauan bukan sesuatu yang gampang. Kamu harus memikirkan dan menyiapkannya matang-matang saat akan menjadi anak rantauan. Apalagi, kamu harus berpisah jauh dengan keluarga tercinta. Meski begitu, bukan berarti kamu jadi takut untuk merantau, ya! Tunjukkan bahwa kamu bisa mengejar impian dan cita-cita yang besar.
Jika kamu mengalami homesick, jangan malu untuk mengungkapkannya. Homesick itu hal yang sangat wajar dan normal. Kamu bisa ikuti cara-cara di atas dan perasaan homesick akan segera berlalu secara berangsur-angsur. Semoga membantu!
Referensi:
Lee, H. (2021, Desember 8). 5 Hal yang Umum Dirasakan Seseorang di Awal Masa Merantau. Retrieved from idntimes: https://www.idntimes.com/life/inspiration/amp/sahrul-5/hal-yang-dirasakan-saat-awal-merantau-c1c2?page=all#page-2
ADVERTISEMENT
Rosyda. (2022). Homesick: Pahami Hal-Hal ini Saat Sedang Mengalaminya. Retrieved from Gramedia: https://www.gramedia.com/best-seller/homesick/amp/