Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Angklung: Warisan Budaya Dunia dari Indonesia
11 Desember 2024 16:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari afiq ramzy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Sunda, Jawa Barat. Terbuat dari bambu, angklung dimainkan dengan cara digoyangkan sehingga menghasilkan suara yang harmonis. Instrumen ini telah lama menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Sunda, baik dalam kegiatan ritual, hiburan, hingga pendidikan.
ADVERTISEMENT
Sejarah dan Asal Usul
Angklung diyakini telah ada sejak abad ke-7, pada masa Kerajaan Sunda. Awalnya, angklung digunakan dalam upacara adat sebagai alat komunikasi dengan para dewa untuk memohon kesuburan tanah dan hasil panen yang melimpah. Nama "angklung" sendiri berasal dari bahasa Sunda, yaitu "angkleung-angkleungan" yang menggambarkan gerakan alat ini saat dimainkan.
Pada tahun 2010, angklung diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia, yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu simbol kebanggaan Indonesia.
Struktur dan Cara Bermain
Angklung terdiri dari dua hingga empat tabung bambu yang dipasang pada bingkai bambu. Tabung-tabung ini dipotong sedemikian rupa sehingga menghasilkan nada tertentu saat digoyangkan. Setiap angklung biasanya menghasilkan satu nada, sehingga untuk memainkan sebuah lagu, dibutuhkan beberapa angklung yang dimainkan oleh sekelompok orang.
ADVERTISEMENT
Cara memainkannya sangat unik: pemain hanya perlu menggoyangkan angklung dengan tangan, dan getaran yang dihasilkan oleh tabung-tabung bambu ini menciptakan suara yang khas. Karena itu, angklung sering dimainkan dalam ensambel, yang membutuhkan kerja sama dan koordinasi yang baik antar pemain.
Fungsi dan Peran dalam Kehidupan
Angklung memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan masyarakat. Di antaranya:
Sarana Hiburan: Angklung sering dimainkan dalam pertunjukan seni, baik tradisional maupun modern.
Media Pendidikan: Alat musik ini digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai kerja sama, disiplin, dan rasa kebersamaan.
Alat Ritual: Dalam beberapa tradisi, angklung masih digunakan dalam upacara adat.
Selain itu, angklung juga menjadi media diplomasi budaya Indonesia. Banyak kelompok seni yang mempromosikan angklung ke berbagai negara, memperkenalkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.
ADVERTISEMENT
Pelestarian dan Perkembangan
Upaya pelestarian angklung terus dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satunya adalah Saung Angklung Udjo di Bandung, yang menjadi pusat edukasi, pelatihan, dan pertunjukan angklung. Tempat ini tidak hanya menjaga tradisi angklung, tetapi juga mengembangkan inovasi dengan menggabungkan angklung dalam berbagai genre musik, mulai dari pop hingga klasik.
Di era modern ini, angklung juga mulai diajarkan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari kurikulum seni budaya. Hal ini diharapkan dapat menanamkan rasa cinta terhadap warisan budaya sejak dini.
Penutup
Angklung bukan hanya sekadar alat musik, tetapi juga simbol kebersamaan dan identitas budaya Indonesia. Dengan melestarikan angklung, kita tidak hanya menjaga warisan nenek moyang, tetapi juga memperkenalkan keunikan budaya Indonesia kepada dunia. Mari kita terus mendukung upaya pelestarian angklung agar tetap hidup dan relevan di tengah perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT