Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dari Ruang Magang: Belajar Kolaborasi Digital di Organisasi NGO
23 Desember 2024 12:08 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Dwisthi Prasidya Wiragasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Magang adalah salah satu pengalaman belajar paling berharga bagi mahasiswa. Sebagai mahasiswa semester 5 yang menjalani program Magang MBKM di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiya h, unit Sistem Informasi, saya memiliki kesempatan untuk menyaksikan langsung bagaimana sebuah organisasi besar memanfaatkan teknologi untuk mendukung visi dan misinya.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi yang Berpadu dengan Nilai-Nilai Organisasi
Berbeda dengan perusahaan teknologi yang sering kali fokus pada inovasi produk, organisasi NGO seperti Muhammadiyah mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap proses kerjanya. Di sini, digitalisasi tidak hanya digunakan untuk efisiensi, tetapi juga untuk menjangkau lebih banyak pihak yang membutuhkan layanan organisasi.
Sebagai bagian dari tim Sistem Informasi, saya terlibat dalam pengelolaan berbagai sistem berbasis data. Salah satu tugas utama saya adalah membantu mendokumentasikan sarana dan prasarana digital organisasi, memastikan semuanya berjalan lancar, dan dapat diakses oleh berbagai unit kerja di seluruh Indonesia.
Tantangan: Teknologi Bertemu dengan Beragam Latar Belakang
Tantangan terbesar yang saya hadapi adalah menjembatani kesenjangan pemahaman teknologi antara tim Sistem Informasi dan pengguna lainnya di organisasi. Tidak semua orang terbiasa dengan istilah atau prosedur digital. Dalam beberapa pertemuan, saya harus menjelaskan konsep teknis menggunakan analogi sederhana agar dapat dipahami oleh semua pihak.
ADVERTISEMENT
Saya juga belajar pentingnya empati dalam bekerja. Teknologi yang kita anggap sederhana bisa saja menjadi rumit bagi orang lain, terutama jika mereka tidak memiliki latar belakang teknis. Di sinilah saya menyadari bahwa soft skill, seperti kemampuan komunikasi dan kesabaran, sangat diperlukan.
Kolaborasi: Kunci Kesuksesan Digitalisasi
Salah satu pengalaman menarik saya adalah bekerja dalam tim lintas divisi untuk merancang solusi berbasis teknologi. Kami berdiskusi tentang bagaimana data harus dikelola dan diintegrasikan antarunit. Meski berbeda bidang, kami saling belajar dan memahami sudut pandang masing-masing.
Proses ini membuka wawasan saya bahwa teknologi hanyalah alat; kuncinya adalah bagaimana manusia di dalam organisasi dapat bekerja sama. Ketika kolaborasi terjadi dengan baik, digitalisasi menjadi lebih dari sekadar alat bantu—ia menjadi penghubung yang menyatukan visi bersama.
ADVERTISEMENT
Menyadari Pentingnya Dokumentasi
Salah satu pelajaran penting yang saya dapatkan adalah pentingnya dokumentasi. Di awal magang, saya merasa tugas ini terlihat sederhana. Namun, seiring waktu, saya menyadari bahwa dokumentasi yang baik adalah kunci untuk menjaga keberlanjutan program kerja di masa depan. Dengan adanya panduan yang jelas, proses onboarding anggota baru atau pengembangan sistem menjadi jauh lebih mudah.
Refleksi: Magang sebagai Jendela ke Dunia Profesional
Pengalaman magang ini mengajarkan saya banyak hal, mulai dari aspek teknis hingga manajerial. Saya memahami bahwa dunia kerja bukan hanya soal menyelesaikan tugas, tetapi juga bagaimana kita dapat beradaptasi, berkontribusi, dan belajar dari setiap proses.
Bagi saya, magang di unit Sistem Informasi ini bukan hanya tentang menguasai teknologi, tetapi juga tentang memahami dinamika organisasi dan cara terbaik untuk menghadapi tantangan yang ada. Di akhir masa magang, saya tidak hanya membawa pengalaman teknis, tetapi juga pelajaran hidup yang akan terus melekat dalam perjalanan karier saya.
ADVERTISEMENT
Teknologi akan terus berkembang, tetapi nilai-nilai kolaborasi, komunikasi, dan empati adalah fondasi yang tetap relevan di era apa pun. Magang ini memberi saya keyakinan bahwa dengan menguasai kedua aspek tersebut, saya dapat berkontribusi lebih baik di masa depan.