Konten dari Pengguna

Paradigma Organisasi dalam Upaya Optimalisasi Sumber Daya Manusia

Agil Agung Yudhoyono
Mahasiswa Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
13 Desember 2024 15:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agil Agung Yudhoyono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen yang sedang mengajar sebagai SDM dalam pendidikan. (Sumber: Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Dosen yang sedang mengajar sebagai SDM dalam pendidikan. (Sumber: Dokumen Pribadi)
ADVERTISEMENT
Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai suatu strategi dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam setiap aktivitas atau fungsi operasional sumber daya manusia yang ditujukan untuk pencapaian organisasi secara efektif dan efisien (HS et al., 2024). Di dalam manajemen sumber daya manusia proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta evaluasi semua harus di perhatikan dan di konsep dengan se matang matangnya agar bisa tercapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
a. Perencanaan
Planning (perencanaan) ialah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. (George R Terry, 2016). perencanaan merupakan tahap awal di dalam manajemen, begitupun didalam manajemen sumber daya manusia hal pertama yang harus dilakukan adalah merencanakan sumber daya manusia agar sesuai dengan kebutuhan lembaga dan memiliki kompetensi mengajar yang baik. Perencanaan mencakup proses pengambilan keputusan, yang melibatkan pemilihan berbagai alternatif keputusan. Untuk merumuskan pola tindakan di masa depan, diperlukan kemampuan untuk melakukan visualisasi dan melihat ke depan. Kemampuan ini penting agar dapat menyusun serangkaian tindakan yang akan diterapkan di masa yang akan datang.
b. Pengorganisasian
Menurut Rina primadha (2016), Pengorganisasian merupakan proses yang melibatkan serangkaian kegiatan untuk membagi pekerjaan di antara anggota tim, menentukan hubungan kerja yang efektif di antara mereka, serta memastikan lingkungan dan fasilitas kerja yang memadai. Pengorganisasian fungsi manajemen dapat dilihat terdiri dari tiga aktivitas berurutan: membagi- bagi tugas menjadi pekerjaan yang lebih sempit (spesialisasi pekerjaan), menggabungkan pekerjaan untuk membentuk departemen (departementalisasi), dan mendelegasikan wewenang (Fred R. David, 2004). Pengorganisasian merupakan tahap kedua dalam manajemen sumber daya manusia. Proses ini, yang juga dikenal sebagai penempatan, sangat penting karena setiap komponen harus ditempatkan di posisi yang sesuai agar dapat menjalankan tugasnya dengan efektif.
ADVERTISEMENT
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan/pengerakan (actuating) merupakan sebagai suatu pelaksanaan untuk menjalankan, atau menggerakkan anggota, dan mendorong yang tidak lain merupakan upaya mewujudkan rencana menjadi realisasi melalui berbagai pengarahan dan motivasi supaya anggota atau karyawan tersebut dapat melaksanakan kegiatan atau pekerjaannya secara optimal (Sukarna : 2011). Proses pelaksanaan menjadi momen dimana hasil dari pada perencanaan dan juga pengorganisasian di buktikan ke-efisienannya dengan melihat sejauh mana kefektifan kerja yang dilakukan oleh setiap komponen terkait dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan penempatan mereka pada saat proses penempatan.
d. Evaluasi
Evaluasi merupakan bentuk proses terencana menentukan keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen sedangkan hasilnya dijadikan sebagai tolak ukur perbandingan dengan apa yang direncanakan untuk memperoleh Kesimpulan. (Masrukhin, 2013). Evaluasi menjadi waktu dimana keseluruhan proses yang dengannya bisa diketahui hasil baik tidaknya fungsi dari setiap komponen dan di tentukan solusinya apabila terdapat kendala-kendala di dalam proses pelaksanaannya (Iskandar, 2024).
ADVERTISEMENT
Tidak hanya melihat dari POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling), tetapi juga dengan meningkatkan kompetensi guru. Salah satu cara untuk mengoptimalkan sumber daya adalah dengan meningkatkan kompetensi guru. Pelatihan dan pengembangan profesional bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan tidak hanya meningkatkan kualitas pengajaran tetapi juga membuat mereka lebih adaptif terhadap perubahan kurikulum dan teknologi.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan:
• Menyediakan program pelatihan rutin, baik di dalam maupun luar sekolah, untuk mengasah keterampilan pedagogik dan pemahaman teknologi pendidikan.
• Membentuk komunitas belajar bagi guru agar saling berbagi pengalaman dan strategi pengajaran yang efektif.
• Menyediakan penghargaan atau insentif bagi guru yang menunjukkan kinerja luar biasa dalam pengajaran atau dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan dari sumber daya manusia dalam manajemen pendidikan adalah bahwa SDM yang berkualitas sangat berperan penting menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan produktif. Tenaga pendidik dan staf pendidikan harus memiliki kompetensi yang sesuai, termasuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mendukung proses pembelajaran. Selain itu, pelatihan berkelanjutan, pengembangan profesional, serta manajemen yang baik akan mendukung peningkatan kinerja SDM di institusi pendidikan.
Keterlibatan SDM dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran sangat mempengaruhi hasil pendidikan. Manajemen pendidikan yang efektif harus memastikan bahwa SDM di setiap level memiliki visi yang sama, keterampilan manajerial, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan siswa. Dengan manajemen SDM yang tepat, kualitas pembelajaran akan meningkat, dan tujuan pendidikan dapat tercapai dengan lebih optimal.
ADVERTISEMENT
Agil Agung Yudhoyono, Mahasiswa Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.