Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bulu Tangkis Beregu Indonesia Ambyar di SEA Games 2021
18 Mei 2022 21:46 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Agus Siswanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa pun yang mengaku sebagai pecinta bulu tangkis tanah air, pasti dibuat patah hati saat menyaksikan laga final bulu tangkis beregu di SEA Games 2021. Seharusnya apa yang tersaji bukan seperti itu. Pada nomor beregu putri, Indonesialah yang seharusnya menjadi pemegang medali emas. Sedangkan di nomor beregu putra, yang berlaga di lapangan bukanlah antara Malaysia melawan Thailand. Seharusnya salah satu dari tim yang tampil adalah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kenyataan inilah yang membuat para pecinta bulu tangkis Indonesia sesak dadanya. Siang tadi, Putri KW dan kawan-kawannya harus menyerah dari Thailand. Mereka harus puas dengan perolehan medali perak. Skor kekalahan yang diderita, 0 – 3, sangat menyesakkan dada.
Di nomor beregu putra, pemandangan sama terjadi. Bahkan di nomor ini lebih tragis lagi. Para pemain muda kita harus berhenti di babak semi final. Aktor yang menghentikan lagi-lagi Thailand. Negara yang pada malam ini tampil sebagai pemenang saat berhasil melibas Malaysia dengan skor tipis 3 – 2.
Sebenarnya semua ini tidak perlu terjadi. Sebab pada SEA Games kali ini ada yang berbeda. SEA Games yang digelar hampir bersamaan dengan Piala Thomas dan Uber, membuat negara-negara yang mempunyai atlet bulu tangkis harus berhitung ulang. Mereka harus bisa fokus pada salah satu gelaran tadi dengan menghitung peluang yang ada.
ADVERTISEMENT
Situasi ini akhirnya membuat beberapa negara tidak menerjunkan kekuatan terbaiknya di SEA Games. Hal ini tampak dari Indonesia sendiri yang mengirimkan pemain pelapis di kedua nomor tersebut. Demikian pula dengan Malaysia, Thailand, dan Singapura. Dari situasi ini maka Indonesia yang mempunyai populasi pebulu tangkis terbesar di Asia Tenggara, seharusnya mampu memanfaatkan peluang ini. Mereka seharusnya mampu menyabet medali emas di dua nomor beregu ini.
Tapi kenyataan yang terjadi justru berbeda. Negara yang konon merupakan raksasa bulu tangkis dunia, harus tersisih dari perayaan kemenangan atas medali emas yang diraihnya. Justru Thailandlah yang berjaya. Mereka merebut medali emas di kedua nomor tersebut, beregu putra dan beregu putri. Sebuah ironi yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari hasil ini, rasanya perlu evaluasi total di tubuh PBSI. Target-target yang terlepas baik dalam Piala Thomas dan SEA Games hendaknya menjadi pijakan evaluasi. Dan mungkin sudah saatnya pula PBSI untuk melakukan cuci gudang. Dalam artian mulai melepas beberapa pemain yang tidak lagi berpotensi lalu menggantinya dengan yang baru. Selain itu, penambahan jam terbang bagi para pemain pelapis menjadi sesuatu yang tidak dapat ditunda lagi.
Lembah Tidar, 18 Mei 2022