Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
'Prancis Hanya Bermain di 10 Menit Terakhir', Bagaimana Mau Menang?
19 Desember 2022 14:37 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Agus Siswanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi para pendukung Prancis, tadi malam mungkin menjadi momen yang paling menyesakkan. Bagaimana tidak? Hati mereka dibuat berguncang-guncang oleh aksi Mbappe dan teman-temannya. Putus asa dan harapan silih berganti mampir di hati mereka, dan ujung-ujungnya perih.
ADVERTISEMENT
Secara statistik penguasaan bola, tidak ada yang salah dengan Prancis. Keduanya bermain sama-sama bagus, Argentina menguasai 54%, sedangkan Prancis 46%. Data tidak terbantahkan ini membuktikan serunya perebutan bola di antara mereka.
Lalu timbul pertanyaan, di mana letak kesalahan Prancis. Kesalahan itu adalah pada tendangan para pemain Prancis ke gawang Argentina. Selama waktu normal berlangsung, Prancis hanya melepaskan 10 tendangan ke gawang, dan hanya 5 tendangan mengarah ke gawang. Itu pun terjadi setelah gol pertama Prancis ke gawang Argentina pada menit ke-80.
Hal berbeda dilakukan oleh Messi dan kawan-kawan. Mereka memborbardir gawang Lloris dengan 20 tembakan, dan 10 di antaranya mengarah ke gawang. Hanya karena kehebatan Lloris, tendangan-tendangan tersebut tidak semuanya tercipta menjadi gol.
ADVERTISEMENT
Prancis sendiri baru mulai bangkit pada menit ke-80, setelah Mbappe berhasil melakukan tendangan penalti ke gawang Argentina. Tidak berselang lama, gol kedua tercipta pada menit ke-81. Gol ini memaksa pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.
Gol penalti Mbappe menjadi momentum kebangkitan Prancis. Sebelum gol ini tercipta, pasukan Prancis lebih banyak bekutat di garis pertahanan, menghalau serbuan Messi dan kawan-kawan. Kalaupun Prancis melakukan serangan, penyelesaian akhir mereka tidak bagus, selalu kandas di garis pertahanan Argentina.
Bermodal kebangkitan inilah, Prancis berhasil memaksakan perpanjangan waktu. Sebagai gantinya, Argentina yang semula sudah berada dalam posisi nyaman, justru berubah panik. Ujung dari pertandingan ini adalah skor imbang 3-3 antara keduanya. Sehingga harus diselesaikan dengan adu penalti.
ADVERTISEMENT
Di akhir pertandingan, Argentina berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Para eksekutor Argentina, mampu memperdaya Lloris, sang kiper Prancis. Sementara dari kubu Prancis, hanya dua tendangan yang bersarang di gawang E. Martinez. Sehingga Prancis harus merelakan tropi Piala Dunia kali ini dalam pelukan Argentina.