Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Alam Juga Merintih di Bawah Beban Polusi
14 Agustus 2023 18:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ahmad Muhajir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ini bukan hanya tentang kabut atau asap tebal yang menggantung di udara. Ini tentang perubahan signifikan dalam komposisi atmosfer yang mengancam kesehatan manusia, ekosistem, dan stabilitas iklim global.
Polusi udara telah menjadi masalah serius di berbagai kota besar di seluruh dunia, termasuk Jakarta, ibu kota Indonesia. Saat ini, Jakarta sedang menghadapi tantangan signifikan dalam mengatasi tingkat polusi udara yang semakin meningkat.
Dengan pertumbuhan populasi yang pesat, urbanisasi yang cepat, dan aktivitas industri yang intensif, polusi udara menjadi ancaman terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan di kota ini.
Polusi udara terjadi ketika substansi berbahaya seperti partikel mikro, zat kimia, dan gas terlarut tercampur dalam udara atmosfer dalam kadar yang melebihi batas aman.
ADVERTISEMENT
Sumbernya sangat beragam, mulai dari industri dan kendaraan bermotor hingga aktivitas pertanian dan pembakaran bahan bakar fosil. Ini sering disebut sebagai "contaminants", yaitu bahan-bahan yang tidak seharusnya ada dalam udara yang kita hirup.
Roda kehidupan modern yang berputar cepat telah memberi kontribusi besar pada polusi udara di Jakarta. Jalanan yang berkerumunan kendaraan bermotor menyebabkan gas beracun merayap di antara gedung-gedung pencakar langit. Asap pabrik dan bangunan konstruksi menyumbang porsi tambahan dalam palet lingkaran beracun ini.
Kesehatan warga kota semakin terkoyak oleh keberadaan polusi ini. Napas penduduk terisi partikel mikro berbahaya yang tak terlihat oleh mata, menyebabkan penyakit pernapasan dan alergi menjalar dengan cepat. Mata yang perih dan batuk yang tak kunjung usai telah menjadi bagian dari keseharian yang pahit.
ADVERTISEMENT
Kota dan Polusi
Di tengah gemuruh perkotaan, masalah tak terlihat perlahan merayap: polusi udara. Udara yang kita hirup, yang dulu dianggap sumber kehidupan, kini menyimpan ancaman tersembunyi. Polusi udara terjadi saat substansi berbahaya seperti partikel mikro dan zat kimia mencemari udara yang kita hirup setiap hari.
Ini bukan sekadar masalah lapisan tipis kabut atau asap hitam, melainkan transformasi tak terlihat dalam komposisi udara yang bisa mengancam kesehatan manusia dan keseimbangan ekosistem.
Sumber polusi udara datang dari beragam aktivitas manusia. Jalanan dipenuhi kendaraan bermotor yang melepaskan gas beracun ke udara, menciptakan lingkaran beracun yang meresap di antara gedung-gedung. Pabrik-pabrik memuntahkan emisi yang merusak atmosfer, sementara pembangunan dan pembakaran sampah menambah kontribusi ke dalam kekacauan.
ADVERTISEMENT
Dampaknya meluas, menyentuh dua aspek vital: kesehatan manusia dan keseimbangan alam. Udara terkontaminasi membawa partikel berbahaya yang berdampak pada kesehatan pernapasan, menyebabkan batuk, asma, bahkan risiko penyakit serius seperti kanker paru-paru.
Sedangkan alam juga merintih di bawah beban polusi. Hutan yang layu, lahan pertanian yang rusak, serta perubahan lingkungan yang mengancam ekosistem.
Upaya Pencegahan
Untuk menghadapi tantangan ini, tindakan telah diambil. Pemerintah mengambil langkah dengan menetapkan regulasi ketat untuk mengendalikan emisi dari industri dan transportasi.
Promosi transportasi ramah lingkungan mendorong orang untuk bersepeda dan menggunakan transportasi umum, mengurangi jumlah kendaraan di jalan. Beralih ke sumber energi terbarukan dan teknologi bersih juga menjadi fokus, mengurangi jejak emisi dari sektor energi.
ADVERTISEMENT
Namun, upaya ini bukan hanya tugas pemerintah. Pendidikan dan kesadaran masyarakat sangat penting. Kampanye edukasi dan kesadaran tentang dampak buruk polusi udara membantu mengubah perilaku dan memicu tindakan pencegahan dari individu. Di samping itu, kolaborasi internasional menjadi kunci penting dalam mengatasi masalah ini secara global.
Melawan polusi udara adalah perjuangan panjang, tetapi perubahan kecil dapat membuat perbedaan besar. Dengan kerja keras dan komitmen bersama, kita dapat menjaga udara yang kita hirup tetap bersih dan sehat, serta memberikan lingkungan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.