Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Setelah Justice League Snyder's Cut, DCEU Masih Punya Harapan Besar
5 April 2021 13:18 WIB
Tulisan dari Ahmad Sulton Ghozali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Justice League Snyder’s Cut yang telah rilis di HBO Max tentu membuat bulu kuduk para penggemar berat DC merinding. Ekspektasi akan film pahlawan super yang epik mampu terlampaui setelah menonton film tersebut hingga selesai. Dedikasi seorang sutradara justru terbukti dengan keberhasilan film berdurasi 4 jam tersebut sebagai peringkat kedua film komik pahlawan super terbaik di situs IMDb saat ini.
ADVERTISEMENT
Snyder's Cut mampu memperbaiki kegagalan Justice League 2017 yang diambil alih oleh Joss Wheddon. Bukan hal yang aneh pula jika tagar #restorethesnydersverse mulai menggema sebagai jalan aspirasi para penggemar DC untuk memperjuangkan keinginannya yang baru. Film yang seharusnya dapatkan di tahun 2017 ini tentu menawarkan beragam hal menarik yang patut untuk diperhatikan, sekaligus peluang besar untuk melanjutkan visi Zack Snyder bagi masa depan DCEU.
Knightmare: Mimpi Buruk sebagai Realita Alternatif dalam DCEU
Setelah mengalahkan Steppenwolf, Bruce Wayne kembali bermimpi tentang masa-masa Knightmare, sebuah jalan cerita alternatif ketika Lois Lane terbunuh dan Darkseid sudah berjaya dengan menemukan Anti-Life Equation. Superman menjadi bawahan terkuat Darkseid yang tak ragu melibas siapa saja yang menghalangi jalannya, sekalipun mantan teman-teman pahlawannya. Meskipun Knightmare terlihat lebih menyedihkan, DCEU patut menyajikan sisi lain pahlawan sebagai makhluk hidup yang tak dapat lepas dari kegagalan dan penyesalan.
ADVERTISEMENT
Anggota Justice League yang tersisa, Batman, Cyborg, Flash, dan Mera, berusaha mengakses kembali ke masa lampau supaya kenyataan tersebut dapat ditanggulangi. Batman pun terpaksa bekerja sama dengan penjahat bebuyutannya, yaitu Deathstroke dan Joker. Meskipun Jared Leto berhasil menipu dengan ujaran “we live in society” dalam trailer Snyder’s Cut, ia tetap berhasil memerankan Joker dengan sempurna. Setelah berhasil membunuh Robin, hubungan Joker pun akan semakin rumit dengan musuh bebuyutan sekaligus obsesi terbesarnya tersebut.
Martian Manhunter dan Anggota Baru Lain dalam Sekuel Justice League
Kekejaman Joss Whedon memang tak bisa dimungkiri lagi ketika beliau turut menghapus adegan Martian Manhunter, pahlawan berkulit hijau yang senang berganti rupa dari planet Mars. Selama pertempuran Justice League melawan Steppenwolf, Martian Manhunter memang hanya mengawasi dari jauh sembari menyamar sebagai seorang jenderal militer bernama Calvin Swanwick yang pernah berinteraksi dengan Superman yang sama dalam film Man of Steel. Ia juga sempat menyamar sebagai Martha Kent, ibu angkatnya Clark Kent alias Kal-El alias Superman untuk menemui Lois Lane dan menabahkan hatinya. Barulah ia muncul dengan gagah dengan wujud aslinya ketika bertemu Bruce Wayne di akhir cerita untuk memperingatkan bahwa ancaman Darkseid belum usai.
ADVERTISEMENT
Jika sekuel Justice League terwujud, Martian Manhunter tentu sudah harus bergabung untuk menghimpun kekuatan yang lebih besar sebelum berhadapan dengan Darkseid. Belum lagi Atom yang sudah muncul sebagai easter egg, Green Lantern yang gagal tampil di Snyder’s Cut karena ditolak oleh WB, Shazam yang sudah sukses muncul dengan film solonya, dan masih banyak lagi pahlawan super yang selayaknya bergabung dengan Justice League. Ini kesempatan besar yang harus direncanakan matang-matang oleh DCEU dan pihak WB jika tidak ingin menyia-nyiakannya.
Pengembangan DCEU Melalui Film Pahlawan Solo
Jika tidak ingin terburu-buru dengan sekuel Justice League, masih banyak tokoh pahlawan super yang patut untuk dikembangkan sebagai film solo. Mulai dari Shazam, Aquaman, dan Wonder Woman yang sudah mulai dipastikan sekuelnya. Belum lagi tokoh pahlawan seperti Cyborg yang ingin dikembangkan ceritanya oleh Zack Snyder sendiri.
ADVERTISEMENT
Sebut juga The Flash yang sedang berjalan proses pengerjaannya. Film solo yang direncanakan rilis pada tahun 2022 ini dikabarkan akan me-reset ulang alur cerita DCEU secara keseluruhan tanpa melupakan seluruh jalan cerita yang sudah berjalan, termasuk Snyder’s Cut. Tentu saja belum terbayang maksudnya untuk saat ini. Namun, The Flash sendiri kira-kira akan mengadopsi konsep Flashpoint, jalan cerita dalam komik DC yang menghadirkan sosok Thomas Wayne, ayah dari Bruce Wayne, dari semesta yang berbeda.
Dalam semesta alternatif tersebut, Bruce Wayne justru yang menjadi korban perampokan dan meninggal dunia. Thomas Wayne, ayahnya, menjadi Batman sebagai bentuk dedikasi kepada mendiang anak tercintanya. Sementara ibunya, Martha Wayne, justru menjadi Joker karena depresi yang terlalu dalam setelah kehilangan anaknya. Flash sendiri akan berlari bolak-balik antarsemesta untuk menghubungkan Batman dari Thomas Wayne dengan Batman utama yang diperankan Bruce Wayne. Apakah film The Flash akan menyajikan semesta alternatif yang tragis tersebut dengan cara yang berbeda? Kita tunggu saja.
ADVERTISEMENT
Masih banyak lagi peluang bagi DC Extended Universe untuk kembali bangkit. Snyder’s Cut menjadi bukti kuat bahwa DCEU dan DC Comics tetap mempunyai tempat yang spesial di hati penggemarnya. Pada akhirnya, bukan masalah sosok yang akan berperan di balik layarnya, tetapi dedikasi mereka untuk menyajikan kisah pahlawan yang berkesan sepanjang masa.