Konten dari Pengguna

Growth Mindset VS Fixed Mindset

Aisyah Haniyyah
Seorang pelajar tingkat akhir di SMAIT Darul Quran, memiliki orientasi minat pada isu aktual, dan aktif berprofesi sebagai seorang penulis.
13 Agustus 2024 14:20 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aisyah Haniyyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Canva
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Canva
ADVERTISEMENT
Mindset atau yang biasa disebut dengan pola pikir menjadi keyakinan atau fundamen yang membangun dan membentuk cara berpikir untuk memahami dunia dan diri manusia. Dengan kata lain, pola pikir memberikan pengaruh besar pada persepsi manusia dalam merespon terhadap suatu fokus. Dalam perkembangan pola pikir manusia, pola pikir didasari dengan dorongan individu dan lingkungan sehingga memberi klasifikasi praktis. Secara garis besar, pola pikir dibedakan menjadi pola pikir bertumbuh (Growth Mindset) dan pola pikir stagnan (Fixed Mindset). Growth Mindset memberikan argumen dan keyakinan yang kuat bahwa sifat, bakat, dan inteligensi dapat terasah dan berkembang. Namun, Fixed Mindset memberikan argumen dan keyakinan yang kontras bahwa sifat, bakat, dan inteligensi bersifat stagnan dan mutlak. Namun, bagaimana pola pikir manusia dapat mempengaruhi persepsi yang berbeda?
ADVERTISEMENT
Perbedaan keyakinan dasar pada Growth Mindset dan Fixed Mindset sangat menarik. Manusia dengan pola pikir bertumbuh atau Growth Mindset cenderung memiliki perilaku, kebiasaan, dan karakter yang positif. Growth Mindset bukan merupakan takdir Tuhan yang diberikan kepada manusia tetapi pembiasaan dan pelatihan sangat dibutuhkan untuk membangun aliran-aliran positif yang menjadikan manusia tersebut bertumbuh. Terlepas dari homogenitas atau pun heterogenitas, tidak dapat dikatakan Growth Mindset terbentuk dari lingkungan homogen atau pun heterogen, lingkungan bersifat dinamis. Lingkungan tidak dapat dijadikan parameter karena sifatnya yang dinamis atau dapat seringkali berubah-ubah. Sehingga Growth Mindset dibentuk dari perilaku, kebiasaan, dan karakter manusia yang dilatih dengan kegiatan positif seperti membaca buku, mendengarkan podcast, menonton film, atau pun menulis.
ADVERTISEMENT
Manusia dengan pola pikir stagnan atau Fixed Mindset cenderung memiliki perilaku, kebiasaan, dan karakter yang statis. Fixed Mindset terbentuk dari stagnasi manusia dalam berpikir sehingga melahirkan persepsi yang tidak berkembang. Lingkungan homogen atau heterogen tidak memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan Fixed Mindset tetapi lingkungan dengan mayoritas pola pikir stagnan atau statis sangat mempengaruhi terbentuknya pola pikir tersebut. Fixed Mindset didasari atas pikiran atau persepsi manusia yang mengacu pada realita masyarakat yang berkonteks negatif. Pola pikir tertutup ini memiliki keyakinan bahwa semua komponen-komponen telah mutlak atau tidak dapat diubah sehingga untuk mencapainya diperlukan pikiran dan tindakan realistis.
Growth Mindset tidak selalu mengacu pada pandangan idealis tetapi Fixed Mindset akan selalu mengacu pada pandangan realistis dan stagnan. Growth Mindset menitikberatkan pada kolaborasi realistisme dan optimisme yang akan menghasilkan pemikiran yang ideal. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan kontras antara Growth Mindset dan Fixed Mindset sangat mempengaruhi persepsi manusia sebagai respon terhadap suatu permasalahan. Lingkungan homogen atau heterogen tidak memberikan peran penting dalam membentuk Growth Mindset atau pun Fixed Mindset tetapi pola pikir yang dominan dalam suatu lingkungan sangat berpengaruh. Pola pikir bertumbuh merupakan hasil pembiasaan manusia yang dikembangkan melalui kegiatan positif sedangkan pola pikir stagnan adalah hasil stagnasi manusia dalam berpikir yang mengacu pada nilai realistis. Sehingga Growth Mindset dan Fixed Mindset memiliki nilai dan keyakinan yang kontras.
ADVERTISEMENT