Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Magang
27 Januari 2020 18:37 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Akbar Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Lu siap engga kalau gua kirim ke Pangkalan Bun?"
Kalimat dari koordinator liputan di suatu media yang terus mengiang-ngiang di kepala saya. Bukan saya takut dan tak siap, namun saat itu status saya magang. Saya masih kuliah semester enam.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat, di Pangakalan Bun Desember 2014 terjadi kecelakaan pesawat hebat yang merenggut nyawa banyak. Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura jatuh di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Semua media Tanah Air kala itu memang tengah meliput kejadian tersebut. Tak heran, media tempat saya magang juga ingin mengirim krunya ke sana. Tapi, ya bukan anak magang juga kan yang mesti dikirim ke sana.
Pengalaman magang yang saya alami tak cuma itu. Masih di media yang sama, saya berhasil menjadi yang pertama mengabarkan mantan pimpinan KPK, Bambang Widjojanto, ditangkap polisi.
Saya ingat betul BW -panggilan akrab Bambang- digiring ke gedung Bareskrim di Trunojoyo dengan menggunakan peci dan sarung hitam. Kabarnya, BW kala itu ditangkap saat sedang mengantar anaknya sekolah.
ADVERTISEMENT
Cerita saya bisa melihat penggiringan BW itu juga cukup unik. Jumat 23 Januari 2015 itu hujan deras melanda Tangerang. Saya takut banjir melanda dan mengganggu keberangkatan saya untuk magang. Maka, saya putuskan untuk berangkat pagi.
Sampai di Mabes Polri masih kosong. Namun, predikat wartawan beruntung bisa disematkan kepada saya kala itu. Dengan mata kepala sendiri, saya melihat BW diborgol. Saya pun mendapat apresiasi dari para atasan dan tentunya reward berupa makan-makan.
Selain itu, magang juga memudahkan untuk koneksi di masa yang akan datang. Sebab, tempat magang saya menjadi tempat untuk penelitian S1.
Oleh karena itu, saya mendukung program Mendikbud saat ini yakni Nadiem Makarim yang mengusulkan magang untuk mahasiswa. Toh, saya sendiri merasakan manfaat yang besar dari magang yang cuma dua bulan itu.
ADVERTISEMENT