Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Musim Pertama Ronald Koeman bersama Barcelona
3 Juli 2021 15:53 WIB
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:47 WIB
Tulisan dari Akhmad Diva tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ronald Koeman, legenda FC Barcelona dan Timnas Belanda, resmi bergabung dengan FC Barcelona sebagai pelatih untuk musim 2020/2021.
ADVERTISEMENT
Pengangkatan Koeman memang menjadi harapan fans, pasca pemecatan Quique Setien, nama Koeman terus didengungkan karena nama-nama seperti Xavi, dan Pochettino menolak melatih Barcelona.
Di awal musim, Koeman tampil bagus namun setelah akhir musim, beberapa fans tidak puas dengan performa FC Barcelona di bawah Koeman hingga muncul tagar #Koemanout di media sosial, lalu bagaimana perkembangan FC Barcelona di bawah Koeman musim ini?.
Dalam pertandingan pertamanya, Barcelona tampil cukup meyakinkan dengan menang melawan Villarreal dengan skor 4-0. Turun dengan formasi awal 4-2-3-1, dan menempatkan Busquets dan De Jong sebagai double pivot.
Saat menyerang formasi 4-2-3-1 berubah menjadi 2-3-5 . Saat bullid up De Jong akan turun untuk membuat situasi menang dan sering mengoper bola ke sisi kiri, bahkan menurut whoscored 47% serangan Barcelona terjadi melalui sisi kiri, hal ini terjadi karena Coutinho, Fati, dan Alba bermain di sisi kiri dan juga pergerakan mereka tanpa bola juga sangat cair.
ADVERTISEMENT
Dalam laga melawan Villarreal ini, peran Coutinho kembali berada di posisi nomor '10' dan berperan sebagai playmaker di belakang striker bersama Messi, dengan demikian ketergantungan Barcelona dengan Messi juga berkurang.
Di sisi pertahanan, Koeman juga melakukan perbaikan, Koeman menggunakan Shape 4-1-4-1. Di posisi ini, De Jong, yang awalnya berperan sebagai poros ganda, akan menjaga jarak antar lini dan sisanya akan bertahan dengan cara man to man. Dengan peningkatan pertahanan ini, Barcelona hanya kebobolan 2 kali dalam 4 laga pertama La Liga.
Dipertengahan musim, Barcelona mengalami penurunan performa, bahkan saat babak 16 besar Barcelona kalah telak melawan PSG dengan skor 1-4. Hal ini terjadi karena rapuhnya pertahanan Barcelona saat bertahan dengan 4 bek, jarak antar center back yang jauh dan jarak antar lini juga besar sehingga bisa dimanfaatkan oleh pemain nomor 10 yang menyebabkan menciptakan situasi menang jumlah.
ADVERTISEMENT
Koeman menyadari kelemahan tersebut, karena saat melawan Sevilla pada 11 Februari 2021, Koeman mengubah skemanya menjadi 3 bek dan dibeberapa pertandingan menempatkan De jong sebagai libero.
Skema 3 bek cukup sukses di Barcelona bahkan dengan formasi ini Barcelona berhasil melakukan 'Remontada' melawan Sevilla di semifinal leg ke-2 dan membawa Barcelona menjadi juara Copa Del Rey sekaligus menjadi trofi pertama Koeman di Barcelona.
Selain bagus dalam pertahanan, sistem 3 bek yang diterapkan oleh Koeman ini juga bagus dalam menyerang. Terbukti ketika menyerang, full back Barcelona tak perlu kembali dengan cepat ke belakang karena sudah diantisipasi denagan 3 bek yang melebar sehingga dapat fokus menyerang.
Sistem 3 bek Barcelona ini sejatinya merupakan adaptasi dari sistem Cryuff ketika menangani Barcelona. Sistem 3 bek yang digunakan oleh Cryuff menggunakan libero yaitu Koeman.
Perubahan formasi yang dilakukan oleh Koeman bukanlah hal baru baginya, menurut laporan dari Sky Sport saat melatih Everton Koeman pernah menggunakan 9 formasi berbeda.
ADVERTISEMENT
Kiprah Ronald Koeman di musim berikutnya sangat layak ditunggu, setelah kedatangan beberapa pemain baru seperti melihat Eric Garcia, Emerson, dan Memphis Depay. Belum lagi jika mengutip pernyataan dalam wawancara Laporta dengan La Vanguardia, ia menyatakan ingin menjadikan tim Barcelona sebagai tim yang kompetitif dengan mendatangkan 3 atau 4 pemain lagi.