Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengabdi dan Mengajar: KKN UMY Berikan Pendidikan Dasar Nasionalisme
22 Februari 2024 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Akhsani Taqwim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY) tepatnya kelompok 076 memberikan pendidikan dasar Nasionalisme kepada siswa Sekolah Dasar (SD) di SD Muhammadiyah Cepitsari. Kegiatan pengajaran ini diselenggarakan di Dusun Banjarsari, Kalurahan Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Kamis, (18/1/2024).
Kelompok 076 KKN UMY Berada dalam bimbingan Drs. Mujiyana., S.H., M.Si. dengan beranggotakan sepuluh mahasiswa dengan latar belakang jurusan yang berbeda yaitu Akhsani Taqwim; Diah Febrianti; Indah Prasetyarini; Hilman Hilmawan; Syahla Mutiara; Thifaul Aufa Fatkhan; Dicky Zulfikar; Davit Putra Hartono; Puteri Najla Nabila; Yahya Solikin.
ADVERTISEMENT
Program yang dibawakan ini nantinya akan memberikan pendidikan dasar nasionalisme kepada siswa SD karena dirasa dalam era teknologi dan informasi seperti menjadi ujian bagi siswa itu sendiri. Perkembangan digital yang pesat ini sedikit demi sedikit menurunkan tingkat nasionalisme itu sendiri.
Sementara, Akhsani Taqwim sebagai penanggung jawab Program Kerja pendidikan dasar nasionalisme ini menyampaikan dua metode pengajaran yaitu pembelajaran dalam kelas (indoor learning) dan pembelajaran luar kelas (outdoor learning). Pembelajaran dalam kelas kami menggunakan media audiovisual dengan menampilkan kartun-kartun tentang kepahlawanan.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Yogyakarta, Bu Sri Astutik, S.Pd menyampaikan bahwa anak-anak akan senang sekali dengan kehadiran dan kegiatan program kerja yang kami laksanakan
ADVERTISEMENT
“Pasti senang ketika disuruh belajar sekaligus diajak bertamasya ke monumen, selain senang meningkatkan wawasan dan ilmu baru tentang nasionalisme,” pungkas Sri Astutik, S.Pd.