Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Hadapi Banyak PR di PPKM Darurat: DPD PKS Kota Bandung Beri Saran Untuk Pemkot
6 Juli 2021 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:49 WIB
Tulisan dari JS Aldi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kota Bandung kini memasuki masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 20 Juli 2021. Setelah sebelumnya ditetapkan sebagai zona merah Covid-19. Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, menerbitkan Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 68 Tahun 2021 untuk mengatur penerapan PPKM Darurat tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bandung, Khairullah, memberi dukungannya terhadap langkah positif yang diambil Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam menekan angka persebaran Covid-19 di Kota Bandung.
“Tentu kami mendukung langkah positif yang diambil Pemkot Bandung. Di samping itu juga kami memberi masukan terutama terkait sokongan anggaran. Karena bagaimanapun kita berusaha melakukan penanganan (bila) tanpa adanya sokongan anggaran, tentu akan mempersulit daya dukung kita dalam menangani persebaran Covid-19 ini,” tutur Khairullah ketika ditemui di Kantor DPD PKS Kota Bandung, Selasa (6/7).
Adapun DPD PKS Kota Bandung mendorong Pemkot agar tetap dapat menjaga ketersediaan ruang perawatan dan isolasi mandiri (isoman) yang saat ini hampir sebagian besar telah terisi. “Kami mendukung sekali kalau Pemkot dapat memanfaatkan kerjasamanya dengan TNI, Polri, dan institusi lain untuk dapat menambah tempat isoman bagi masyarakat yang membutuhkan,” terang pria yang akrab disapa Pak Iyung ini.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, selain dapat menjamin ketersediaan obat, oksigen, dan daya dukung lainnya, Khairullah, memberi saran agar Pemkot Bandung dapat merekrut lebih banyak lagi relawan tenaga kesehatan. Sebab, banyak juga tenaga kesehatan yang ikut terpapar Covid-19.
Khairullah juga menegaskan agar Pemkot Bandung tetap menjadikan kebutuhan masyarakat sebagai perhatian utama. Pemkot Bandung perlu memenuhi kebutuhan masyarakat yang sampai saat ini masih mengalami kekurangan akibat lonjakan Covid-19, terutama kebutuhan bagi profesi-profesi yang berisiko. “Kami juga mendorong Pemkot agar dapat memberi daya dukung yang layak bagi relawan-relawan pemusalaran jenazah Covid-19,” tutupnya.