Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rendahnya Edukasi Politik dan Peran Generasi Muda, Ini Kata Andri Rusmana
23 Juni 2021 10:16 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:10 WIB
Tulisan dari JS Aldi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman resmi DPRD Kota Bandung (14/3/2020), H. Andri Rusmana, Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung memandang bahwa edukasi politik di Bandung Raya masih rendah.
ADVERTISEMENT
Ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, Bandung (22/6/2021), ketika diwawancarai, beliau menuturkan bahwa edukasi politik menjadi penting untuk dipahami agar masyarakat, khususnya generasi muda, mengetahui hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya masing-masing. “Kalau masyarakat buta politik, maka yang terjadi masyarakat tidak akan mengetahui hak dan kewajibannya kan seperti itu,” ujar pria kelahiran Garut, 7 November 1984 tersebut.
Ia percaya bahwa edukasi politik dapat memengaruhi kualitas demokrasi khususnya di Bandung hingga Indonesia pada umumnya. Bila edukasi politik dapat ditingkatkan maka kualitas demokrasi juga akan ikut meningkat. Sebab, menurutnya, edukasi politik dapat membantu membentuk landasan berpikir yang tepat dan tidak lagi pragmatis.
Untuk mencapai hal tersebut, Andri, sapaan akrabnya, mengatakan seluruh pihak harus mampu memaksimalkan upayanya dalam mengedukasi masyarakat lewat kemasan yang lebih kekinian dan sesuai dengan minat para pemuda. Dengan begitu wawasan politik takkan terkesan membosankan dan dapat lebih mudah dipahami.
ADVERTISEMENT
Hari ini, generasi muda cenderung bosan dengan pendekatan dan narasi perdebatan politik yang sudah terkesan usang. Mengatasi hal tersebut, Andri bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus berfokus untuk mewadahi berbagai aktivitas kepemudaan seperti olahraga, musik, hingga otomotif. Ini menjadi medium baginya untuk semakin mengenal generasi muda. Ia juga berpendapat bahwa wawasan politik justru lebih mudah disampaikan dalam diskusi ringan yang terkesan tidak serius.
Ketika ditanya perihal dampak keterlibatan generasi muda dalam memajukan Bandung, beliau menjawab, “keterlibatan generasi muda dalam kehidupan politik menjadi sangat penting karena di pemilihan umum yang akan datang Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Karenanya, generasi muda memegang peranan yang sangat besar dalam menentukan nasib Kota Bandung bahkan Negara kedepan. Tokoh-tokoh ideal di masa depan juga akan datang dari generasi milenial.”
ADVERTISEMENT
Tak dapat dipungkiri bahwa Kota Bandung dan Indonesia hingga hari ini masih dipenuhi permasalahan korupsi, pemerataan pembangunan, hingga kendali harga komoditas. Menanggapi hal itu, Politisi PKS ini mengajak generasi muda milenial untuk terlibat aktif dan menjadi bagian dari solusi nyata atas permasalahan yang sedang terjadi. Pun ia menegaskan bahwa masyarakat memiliki berbagai opsi dalam melibatkan dirinya di kehidupan politik, bukan hanya lewat politik praktis saja. “Mari kita bergerak bersama, jangan biarkan kami berjuang sendiri di sini. Kami membutuhkan support dari teman-teman milenial,” tutupnya.