Konten dari Pengguna

Peristiwa Operasi Rolling Thunder 1965-1968 Dalam Perang Vietnam

Alfian Nurmadani
Seorang mahasiswa aktif dari Prodi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember
10 Juni 2024 13:59 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alfian Nurmadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Operasi Rolling Thunder merupakan operasi serangan udara yang dilakukan oleh pasukan angkatan Udara Amerika Serikat dalam perang Vietnam. Tujuan Operasi ini adalah untuk mendukung Vietnam Selatan yang sangat kewalahan dalam menghadapi serangan Vietnam Utara dan para gerilyawan Viet Cong serta memaksa negara Vietnam Utara untuk menghentikan seranagannya serta melakukan negosisasi perdamaian. Operasi ini dimulai pertama kali pada sekitaran bulan Februari atau Maret 1965 yang dimana pasukan Amerika Serikat mengerahkan berbagai macam pesawat pengebom, pesawat tempur dan pesawat serang yang berasal dari Kapal Induk serta pangkalan-pangkalan udara Amerika baik di Vietnam Selatan maupun di berbagai wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur salah satunya yang berada di Jepang. Dalam operasi tersebut dan yang paling terkenal dalam perang Vietnam adalah B-52 Stratofortress merupakan pesawat pengebom berat jarak jauh milik Amerika Serikat Serikat dan menjadi salah satu pesawat yang paling berperan dalam Operasi Rolling Thunder.
Pesawat B-52 Stratofortress dalam penerbangannya selama perang Vietnam dan digunakan dalam operasi Rolling Thunder, Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat B-52 Stratofortress dalam penerbangannya selama perang Vietnam dan digunakan dalam operasi Rolling Thunder, Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Kemudian ada F-4 Phantom yang merupakan salah satu dari berbagai pesawat tempur atau pesawat serang yang dikerahkan dalam perang Vietnam dan sering terlibat dengan pesawat-pesawat dari Vietnam Utara. Sementara itu untuk menghadapi operasi serangan ini pasukan Vietnam Utara mengandalkan berbagai peralatan bantuan baik dari China dan Uni Soviet seperti Pesawat MIG-15 Fagot sampai MIG-21 Fishbed yang akan menghadang pesawat-pesawat Amerika dari Udara dan berbagai peralatan pertahanan darat anti pesawat seperti SA-2 yang merupakan pencegat rudal buatan Uni Soviet dan sistem tembakan peluru anti pesawat yaitu ZSU atau ZU yang penempatan berbagai pertahanan ini dipasang dilokasi-lokasi strategis terutama di kota Hanoi yang merupakan ibu kota Vietman Utara dan menjadi target utama pengeboman pesawat-pesawat Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Dalam proses operasi Rolling Thunder sendiri serangannya sendiri yang dilakukan oleh Amerika Serikat awalnya hanya bertujuan untuk melakukan serangan balasan dengan menargetkan berbagai fasilitas militer di berbagai tempat di wilayah Vietnam akan tetapi dalam prosesnya sendiri terjadi peningkatan serangan dengan menargetkan berbagai lokasi dan berbagai fasilitas yang berhubungan dengan aset militer pada pertengahan 1965 hingga memasuki tahun 1966. Namun berbagai serangan-serangan yang dilakukan oleh pesawat-pesawat Amerika sering menghadapi berbagai rintangan yang serius karena selain harus mengawal pesawat pengebom yang berat juga harus berhadapa dengan pesawat dan sistem pertahanan pasukan Vietnam yang terbukti berhasil menjatuhkan pesawat Amerika dengan jumlah yang bervariasi.
F-4 Phantom adalah salah satu dari sekian banyak pesawat tempur milik Amerika Serikat yang digunakan selama perang Vietnam dan juga bertugas menjadi pengawal dari B-52 Stratofortress dalam operasi Rolling Thunder, Sumber Gambar : Dokumen Pribadi
Hal ini tidak lupa dengan taktik pesawat angkatan Udara Vietnam sendiri dengan taktik gerilya udara atau hit and run dengan mengerahkan pesawat dengan jumlah yang tidak terlalu banyak untuk menghadapi formasi besar pesawat Amerika Serikat dan pembangunan serta penempatana sistem pertahanan efektif. Namun dengan berbagai upaya terbaik yang dilakukan oleh Vietnam Utara ini tetap saja pesawat Amerika Serikat berhasil mencapai target dan melakukan pengeboman dengan jumlah yang sangat banyak walapun Amerika juga harus menanggung kerugian pesawat yang besar. Selanjutnya pada pertengahan tahun 1966 hingga tahun 1967 Amerika mulai memperluas target serangan dengan menargetkan fasilitas pendukung atau infrastruktur Vietnam Utara seperti pembangkit listrik, pabrik-pabrik, fasilitas BBM dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Namun dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Amerika Serikat dalam Operasi Rolling Thunder sendiri tetap saja tidak membuat Vietnam Utara melakukan tanda-tanda penurunan serangan dan justru malah mengalami peningkatan serangan dan penyusupan terhadap lokasi Vietnam Selatan. Hal ini tentu saja mulai terjadi perdebatan dari dikalangan militer sendiri karena mempertanyakan keefektifan dan keberhasilan serangan tersebut karena walaupun berbagai target berhasil di bombardir akan tetapi jumlah penerbang yang tewas dari serangan tersebut juga tidak sedikit. Ditambah lagi dengan adanya ketidak setujuan dari berbagai kalangan Amerika Serikat yang mulai mempertanyakan tujuan serangan tersebut serta keberhasilan dalam menghentikan perang secepat mungkin dikarenakan denhan fakta yang terjadi peperangan terus terjadi dengan intensitas serangan menjadi lebih besar sementara itu pasukan-pasukan Amerika Serikat sudah banyak sekali yang gugur.
Pesawat B-52 Stratofortress saat berada di pangkalan selama perang Vietnam yang juga turut ambil bagian dalam operasi Rolling Thunder, Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Kemudian saat memasuki awal hingga pertengahan tahun 1968 intensitas skala penyerangan yang dilakukan oleh pesawat-pesawat Amerika mengalami penurunan secara tahap sebagai akibat dari desakan-desakan dan dukungan dalam negeri yang mengalami penurunan serta adanya peningkatan penolakan anti-perang yang dilakukan oleh warga Amerika Serikat sendiri. Yang kemudian pada akhir bulan Oktober 1968 serangan sepenuhnya dihentikan oleh Presiden Jhonson yang merupakan presiden Amerika Serikat saat itu. Terkait hasil dari operasi serangan ini memicu berbagai perdebatan dari beberapa ahli dimana ada yang menilai serangan berhasil dilancarkan karena pengeboman yang dilakukan sangat merusak kemampuan perang Vietnam Utara sementara itu yang lainnya beranggapan serangan tersebut sukses akan tetapi dalam skala yang terbatas dan bahkan ada yanh beranggapan serangan tersebut gagal karena Vietnam Utara tetap melancarkan serangannya terhadap Vietnam Selatan.
ADVERTISEMENT
Dalam serangan ini juga jumlah korban dari kedua belah pihak terutama dari pihak Vietnam Utara sangat besar dari segi korban jiwa terutama dari kalangan rakyat sipil sekitaran ratusan ribu warga sipil dari Vietnam Utara Tewas sedang untuk kerugian tentara mencapai puluan ribu. Selain itu juga Vietnam Utara juga harus menanggung kerusakan infrastruktur dan fasilitas seperti pemukiman peduduk, pelabuhan, fasilitas BBM, dan lain sebagainya mengalami kerusakan yang sangat besar. Sementara itu dari pihak Amerika Serikat sediri harus menanggung korban sekitara ribuan personel penerbang dan sekiataran 900 pesawat tempur di tembak jatuh oleh Vietnam Utara.