Konten dari Pengguna

Media Sosial dan Perubahan Perilaku Manusia

Ali Satria
Mahasiswa Akademi Komunikasi Radya Binatama
16 Februari 2023 18:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ali Satria tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penggunaan media sosial. Foto: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penggunaan media sosial. Foto: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi, kita dihadapkan dengan banyak pilihan untuk dapat menerima maupun memberikan informasi. Baik itu melalui media konvensional seperti media cetak maupun media elektronik seperti yang paling berkembang saat ini yaitu media social.
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyaknya penggunaan media social Facebook, Twitter, Instagram dan Whatsapp adalah yang paling banyak digandrungi orang karena lebih praktis, ekonomis dan murah dalam penggunaannya. Penggunaan media sosial telah merambah hampir di semua lapisan dan golongan, baik itu dari golongan pejabat pemerintahan, pengusaha, mahasiswa, dll.
Bahkan sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa dihilangkan bahkan ada yang mengatakan sudah mendarah daging untuk menggunakan media sosial. Kebiasaan itu bisa dilihat dari aktivitas orang-orang di sekeliling kita ketika mereka bangun tidur misalkan, sebelum dan sesudah mandi, sebelum dan sesudah makan dari mereka bangun tidur sampai mereka tidur lagi. Semua tidak akan lepas dari yang namanya media sosial dan itu sudah menjadi kebiasaan mereka. Sehingga muncullah perubahan yang ditimbulkan oleh media sosial ini.
ADVERTISEMENT

Perubahan Perilaku

Penggunaan media sosial juga membawa perubahan perilaku terhadap (keluarga, kerabat, teman dan tetangga) Perubahan perilaku masyarakat sudah sangat terlihat di mana-mana, hal ini dibuktikan dengan jarangnya kita berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, misal pada saat kita berkumpul Bersama keluarga, teman dll. Kemudian pada saat antre vaksin di loket loket pelayanan tertentu mereka termasuk saya sibuk dengan smartphonenya tanpa mempedulikan orang-orang sekitar.
Bahkan tidak sedikit orang yang kita lihat termasuk teman sekantor kita atau teman sekelas, sekampus itu pekerjaan atau tugasnya tidak selesai bahkan terbengkalai karena sibuk memperbaiki diri orang lain atau berkomentar tentang diri orang lain di media social. Yang sebenarnya membuang waktu mereka saja.
Dan yang sangat memprihatinkan adalah dampak media sosial terhadap anak-anak yang masih remaja, mereka menjadi apatis dan cuek terhadap lingkungannya, sebagai orang tua semakin sulit untuk berkomunikasi dengan anak-anak mereka apalagi diharapkan membantu menyelesaikan pekerjaan rumah. Media sosial banyak menjadikan anak-anak semakin malas untuk belajar dan susah diatur, karena hampir dari semua waktu mereka ia habiskan untuk mengutak-atik informasi, baik di sekolah, di luar sekolah maupun di rumah.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar anak lebih memilih media sosial untuk mencurahkan segala unek-uneknya dibandingkan mencurahkan kepada orang tuanya. Yang paling memprihatinkan adalah hampir semua persoalan mulai dari sedih, gembira dan berduka disampaikan ke media sosial. Termasuk hal-hal yang sifatnya pribadi. Padahal, informasi itu tidak perlu dicurahkan di media sosial, sehingga semua orang tahu karena mestinya orang lain tidak perlu tahu. Mereka tidak menyadari bahwa yang mereka sampaikan di media sosial sudah menjadi konsumsi publik dan sulit ditarik kembali. Memang media sosial memiliki dampak positif akan tetapi juga memiliki dampak negatif bahkan dampak tersebut sangat mengerikan jika media sosial tidak dimanfaatkan dengan baik.

Dampak positif media sosial

Ilustrasi penggunaan media sosial secara positif. Foto: Dokumentasi Pribadi
Penggunaan media sosial memiliki dampak yang sangat positif terlebih dalam melakukan interaksi baik secara sosial, politik maupun ekonomi. Menggunakan media sosial memberi kemudahan untuk seseorang dalam berkomunikasi, baik kepada teman, keluarga, yang sekiranya tidak memungkinkan untuk dilakukan melalui face to face karena faktor jarak.
ADVERTISEMENT
Jika dulu untuk mendapatkan informasi dari orang yang 1 dengan orang lainnya membutuhkan waktu yang sangat lama berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Nah dengan adanya media sosial ini kita dapat mengirim bahkan menerima informasi-informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat. Kita dapat dipertemukan dengan teman atau keluarga yang sudah lama tidak pernah bertemu melalui media social Facebook. Tidak hanya itu media social juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk saling berbagi dengan pengguna media sosial lainnya, saling bertukar foto misalnya, data dan dokumen lainnya.
Terlebih di era digital saat ini media social juga digunakan sebagai sarana promosi dengan berbagai produk/jasa yang dapat ditawarkan kepada pengguna media sosial tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar tetapi dengan keuntungan yang berlipat ganda. Jadi sudah tidak heran lagi sudah menjamur bisnis online melalui media sosial, bahkan di beberapa kota-kota besar saat ini, komunikasi politik melalui media sosial juga menjadi media yang cukup ampuh untuk mempengaruhi pasangan calon mereka.
ADVERTISEMENT

Dampak negatif media sosial

Dampak negatif dari media sosial 1 di antaranya ialah kita sudah saling berjauhan antara satu dengan yang lainnya dikarenakan cenderung sudah jarang berbicara tatap muka melainkan hanya melalui media sosial saja. Selain itu media sosial juga dijadikan salah satu alat untuk mengujar kebencian antar perorangan maupun kelompok dengan mengupload atau mengunggah foto-foto yang mengundang rasa tidak senang dan benci terhadap sejumlah orang atau kelompok tersebut.
Terutama bagi mereka yang memiliki posisi atau kedudukan yang penting baik di pemerintahan maupun lembaga-lembaga tertentu. Tidak hanya itu, media sosial juga dijadikan sarana untuk mengadu domba atau provokator sehingga ada pihak pihak tertentu yang saling bermusuhan di mana pelaku media sosial tersebut menyebar berita hoaks, perilaku ini sangat berbahaya apalagi yang menyangkut kelangsungan hidup bertetangga.
ADVERTISEMENT