Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Depresi Tersembunyi: Tertawa, tetapi Kenyataannya Berduka
20 Desember 2023 7:49 WIB
Tulisan dari alifasyafa23 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terdapat satu kisah yang menyayat hati dari psychology today. Seorang wanita bernama Rebecca, seorang ibu dua anak yang tampak sukses, tampak bahagia, dan tampak begitu ceria dalam kehidupan sehari-harinya secara tiba-tiba dan misterius mengakhiri hidupnya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut banyak menimbulkan pertanyaan bagaimana bisa seseorang yang terlihat baik-baik saja secara tiba-tiba mengakhiri hidupnya? Bisa jadi hal ini berasal dari depresi tersembunyi atau hidden depression, loh! Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Hidden Depression Itu, Apa, Sih?
Dilansir dari psychcentral , hidden depression atau juga dikenal dengan smiling depression merupakan keadaan ketika seseorang bekerja keras untuk menyembunyikan gejala-gejala yang mereka alami dan berusaha menunjukkan kepada dunia bahwa mereka baik-baik saja. Mereka mungkin tampak baik di dalam situasi sosial, tetapi di balik pintu mereka hidup dengan gejala-gejala klasik depresi.
Mereka biasanya menyembunyikan gejala-gejala yang mereka alami dari orang-orang yang dicintainya. Tujuannya agar mereka tidak khawatir dengan kondisinya. Alasan lain juga bisa disebabkan karena orang tersebut terlalu malu untuk meminta bantuan atau berjuang melawan perfeksionisme.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Cara Kita Mengenali Hidden Depression?
Dengan mengenali ciri-cirinya, kita bisa menjadi seeseorang yang awas dengan keadaan sekitar atau bahkan diri kita sendiri. Cari tahu, yuk, tanda-tanda hidden depression untuk mendukung orang yang kamu cintai!
1. Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
Depresi merupakan hal yang dapat menggangu tidur nyenyak. Menurut ResearchTrusted, depresi dapat mencegah orang untuk tertidur, tetap tertidur, atau bangun dari tempat tidur di pagi hari. Sudah menjadi kebiasaan untuk orang-orang depresi memiliki waktu tidur yang sedikit.
2. Perubahan pola makan dan naik-turunnya berat badan
Dilansir dari psychcentral, depresi dapat menyebabkan perubahan nafsu makan. Beberapa orang akan kehilangan nafsu makan karena baginya makanan tidak lagi terasa enak. Bagi orang lain, depresi dapat bermanifestasi sebagai keinginan akan makanan yang melepaskan neurotransmiter rasa enak. Perubahan pola makan ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, penambahan berat badan, atau fluktuasi di antara keduanya.
ADVERTISEMENT
3. Sering memaksa "wajah bahagia"
Dalam beberapa kasus, semakin besar senyumnya maka semakin besar depresinya. Hal tersebut dikenal di kalangan masyarakat dengan toxic positivity. Sikap yang terlalu positif, sorotan yang terawat sempurna di Instagram, atau tampil ceria di depan umum bisa jadi merupakan topeng untuk menutupi apa yang sebenarnya terjadi. Akan tetapi, sulit untuk mempertahankan topeng kebahagiaan sepanjang waktu dan pada akhirnya sekilas perasaan mereka yang sebenarnya akan terlihat.
4. Berusaha meminta tolong, tetapi menariknya kembali
Mereka yang mengalami hidden depression mungkin berjuang dengan vulnerability hangover atau mabuk kerentanan. Mereka mungkin mengungkapkan pikiran-pikiran gelapnya, tetapi setelahnya mereka berkata, "Sudahlah, aku tidak apa-apa." Hal ini bisa juga terlihat dari tindakan mereka di media sosial, yaitu membagikan postingan yang berisi banyak informasi pribadi. Namun, mereka akan menghapus postingan tersebut segera setelahnya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, Sih, Caranya Mengatasi Hidden Deppression?
Dilansir dari klikdokter, Ikhsan Bella Persada, seorang psikolog klinis, mengatakan bahwa hal penting untuk mengatasi depresi adalah dengan menyadari adanya perubahan-perubahan kecil. Dengan menyadari hal-hal kecil, langkah selanjutnya yang harus dilakukan ialah coba perlahan-lahan menemukan sumber stress-nya. Cara lain bisa juga dilakukan dengan mencari kegiatan yang dapat menenangkan, seperti meditasi atau yoga. Cari teman yang bisa dipercaya untuk sharing apa yang dirasakan saat ini. Jika tidak memungkinkan untuk berbagi cerita ke teman maka bisa ke tenaga profesional seperti psikolog untuk solusi yang tepat dan lebih baik.
Dengan demikian, saat kita yakin bahwa seseorang yang kita cintai mengalami hidden depression, kita dapat membantu dengan menawarkan dukungan emosional dan tempat yang aman untuk membicarakannya. Kita juga bisa menyarankan mereka untuk menemui tenaga profesional agar mereka mendapatkan pertolongan yang lebih advance dan solusi yang tepat.
ADVERTISEMENT
Sumber:
Simmons, W. K., Burrows, K., Avery, J. A., Kerr, K. L., Bodurka, J., Savage, C. R., & Drevets, W. C. (2016). Depression-related increases and decreases in appetite: dissociable patterns of aberrant activity in reward and interoceptive neurocircuitry. American Journal of Psychiatry, 173(4), 418-428.