Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Terlihat Bahagia Tetapi Menderita, Yuk Berkenalan dengan Duck Syndrome!
27 Agustus 2023 6:05 WIB
Tulisan dari Malika Hifzi Agnia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah teman-teman pernah berpura-pura bahagia padahal sedang mengalami banyak tekanan dan masalah? Atau mungkin teman-teman pernah menjumpai orang-orang yang sukses, tetapi di balik kesuksesan tersebut mereka menanggung berbagai tekanan di pundaknya dan berusaha untuk terlihat baik-baik saja? Yuk, kita kenalan dengan Duck Syndrome atau biasa disebut Sindrom Bebek.
ADVERTISEMENT
Mari Mengenal Apa Itu Duck Syndrome
Perlu diingat bahwa Duck Syndrome bukanlah diagnosis resmi dalam psikologi. Meskipun begitu, kondisi ini dapat mengganggu kesehatan mental pada seseorang. Istilah Duck Syndrome ini digunakan untuk menggambarkan keadaan seseorang yang terlihat tenang dan baik-baik saja, padahal mereka sedang menanggung berbagai masalah dan sedang berjuang untuk menghadapinya (Dewi, 2021).
Penggunaan istilah Duck Syndrome ini pertama kali digunakan di Stanford University, Amerika Serikat. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kondisi para mahasiswa di sana. Para mahasiswa di Stanford diibaratkan dengan seekor bebek yang sedang berenang. Saat bebek berenang, di bagian atas tubuhnya terlihat tenang dan melaju secara perlahan. Tetapi kaki mereka terus-menerus bergerak di bawah air agar tubuhnya tetap seimbang dan terus berjalan di atas permukaan air. Hal ini berkenaan dengan orang-orang yang tampak tenang dan baik-baik saja, tetapi nyatanya mereka berusaha untuk mengatasi masalah dan tekanan yang menghampirinya (Adinda, 2022).
ADVERTISEMENT
Duck Syndrome umum terjadi pada remaja hingga dewasa muda yang mengalami berbagai tekanan untuk mencapai tuntutan di hidupnya. Misalnya seperti memiliki nilai yang tinggi di sekolah, memiliki hidup yang mapan dan keuangan yang stabil, hingga memenuhi ekspetasi dari orang tua dan juga orang lain. Selain itu, Duck Syndrome bisa terjadi ketika seseorang menyesuaikan dirinya di lingkungan baru. Hal ini dapat menimbulkan masalah ketika apa yang ditunjukkan berbeda dengan yang dirasakan (Prabu, 2022).
Lalu, Bagaimana Cara Mengatasi Duck Syndrome?
Ketika mengalami Duck Syndrome, seseorang akan sering merasa kewalahan dalam menanggapi situasi, karena mereka terus berpura-pura bahagia di depan orang lain padahal mengalami berbagai tekanan di hidupnya. Duck Syndrome juga membuat seseorang cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain. Mereka merasa bahwa orang lain dapat menjalani hidupnya dengan baik. Ketika seseorang berpura-pura bahagia, hal ini menjadi “perisai” bagi mereka untuk membohongi diri sendiri bahwa dirinya merasa rendah diri (Adinda, 2022).
ADVERTISEMENT
Meski bukan diagnosis resmi dalam bidang psikologi, Duck Syndrome dapat mengganggu kesehatan mental seseorang. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, maka dapat berakibat pada kebiasaan yang tidak sehat loh! Berikut ada beberapa cara ketika kamu mengalami Duck Syndrome:
1. Mencari pertolongan dengan melakukan terapi atau konseling dengan ahli di bidang psikologi.
2. Mengenali batasan diri sendiri agar menjalani hidup sesuai dengan kemampuan diri.
3. Mengubah pola pikir menjadi lebih positif dan berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
4. Menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga yang dapat berkontribusi dengan kesehatan mental.
Referensi:
Adinda, R. (2022). Duck syndrome: gejala gangguan psikologi dengan pura-pura bahagia. Gramedia. https://www.gramedia.com/best-seller/duck-syndrome/#Cara_Mengatasi_Duck_Syndrome
Dewi, R. (2021). Komunikasi arsetif pada mahasiswa duck syndrome di Mojokerto. http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/pawitrakomunika/article/view/1739/736
ADVERTISEMENT
Prabu, S. (2022, January). Know the types and ways to deal with duck syndrome among millennials. UNAIR NEWS. https://unair.ac.id/know-the-types-and-ways-to-deal-with-duck-syndrome-among-millennials/