Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Begitu Diandalkan di Era Pandemi COVID-19, Begini Sejarah Panjang Ambulans
12 Agustus 2021 21:03 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari lifeatastradigital tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mobil ambulans punya peranan sangat penting dalam kehidupan, utamanya dalam dunia kesehatan. Kehadiran ambulans memudahkan banyak orang yang membutuhkan penanganan rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Saking pentingnya, bila ada kendaraan pribadi yang menghalangi ambulans yang sedang melaksanakan tugas bisa dipidana dengan kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp250.000. Hal ini sesuai dengan pasal 287 ayat 4, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, ambulans lagi-lagi menjadi transportasi yang paling dibutuhkan untuk mengantar pasien COVID-19 ke puskesmas, rumah sakit, hingga ke tempat pemakaman.
Tak heran, kalau akhir-akhir ini kita jadi semakin sering mendengar suara sirine ambulans hingga berkali-kali dalam satu hari. Di balik peran penting ambulans tersebut, sebenarnya bagaimana sih awal kemunculan kendaraan medis ini?
Sejarah Awal Ambulans
Dilansir dari berbagai sumber, istilah ambulans berasal dari kata Latin ambulare yang berarti berjalan dan awalnya merujuk 'rumah sakit berjalan' atau 'rumah sakit lapangan'.
ADVERTISEMENT
Ide rumah sakit berjalan ini muncul pada abad ke-14 dan mulai mengalami banyak perkembangan sejak abad ke-15 yang dipicu oleh situasi perang.
Masyarakat di jaman itu berpikir daripada meninggalkan pasukan dengan luka parah dan membiarkan mereka mati kelaparan atau jatuh ke tangan musuh, ada baiknya dibawa ke markas.
Awalnya Berbentuk Gerobak
Jika sekarang melihat ambulans dalam bentuk mobil, pada awal kemunculannya ambulas berbentuk gerobak yang ditarik kuda.
Sebagaimana ide awalnya, tentu ‘gerobak’ ini dilengkapi dengan peralatan medis layaknya rumah sakit, seperti bidai, pompa perut, morfin dan brendi untuk mengangkut tentara yang terluka ke rumah sakit atau membawa ahli bedah ke medan perang untuk memberikan perawatan medis.
Jadi Bagian dari Departemen Medis
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi wabah kolera, pada 1869 Rumah Sakit Bellevue New York, Amerika Serikat memulai layanan ambulans berbasis rumah sakit, dengan sistem yang lebih modern, yaitu menghubungi rumah sakit, melakukan penjemputan, perjalanan dengan ambulan, dan diantar ke rumah sakit.
Jadi, ambulans tak lagi hanya ditujukan transportasi umum Angkatan Darat tetapi juga menjadi bagian dari departemen medis. Seragam dan lencana khusus pun diciptakan untuk membuat ambulans dan petugas mereka mudah diidentifikasi.
Semakin Canggih dan Diproduksi massal
Perkembangan mobil pada 1800-an memungkinkan pasien dapat diantar dengan lebih cepat, dibanding menggunakan kuda. Sehingga pada Februari 1899, layanan ambulans bertenaga motor pertama kali dimiliki oleh rumah sakit Chicago.
Selanjutnya, ambulans diproduksi secara massal pertama kali pada tahun 1909 oleh James Cunningham, Son, dan Company of Rochester, New York, dan dinamai Model 774 Automobile Ambulance.
ADVERTISEMENT
Tak hanya dari segi mesin, alat pemberi isyarat pada ambulans pun ikut mengalami ubahan. Jika ambulans pada masa lalu ditarik kuda dan menghasilkan suara 'berisik' untuk membuat orang-orang membuka jalan, pada ambulans modern teknologi lampu berkelip disertai suara sirine pada strobo jadi penggantinya.
Nah, itu dia perjalanan panjang ambulans, berawal dari hanya berbentuk gerobak hingga kini dilengkapi fasilitas yang lebih memadai dan dimiliki setiap rumah sakit.
Bahkan tak hanya rumah sakit, beberapa organisasi dan lembaga kemanusiaan pun juga memilikinya. Namun, akibat lonjakan kasus COVID-19, tak jarang banyak orang kesulitan mendapatkan layanan ambulans.
Sebagai alternatif, kini Movic melayani pengantaran bagi masyarakat yang membutuhkan layanan mobilitas darurat. Mulai dari menuju dan kembali dari lokasi rujukan pelaksanaan tes COVID-19 yakni tes Swab/PCR, serta menuju lokasi rujukan perawatan rumah sakit, hotel, ataupun tempat isolasi mandiri, mulai dari Rp37.500 per jam.
ADVERTISEMENT
Selain itu, demi keamanan dan kenyamanan, MOVIC juga memiliki panduan protokol kesehatan yang ketat dan armada yang steril. Untuk menikmati layanan tersebut, kamu dapat mengisi form-nya di sini.
Kalau butuh kendaraan untuk vaksinasi COVID-19, sewa di MOVIC juga bisa! Mau sewa lepas kunci, dengan sopir atau untuk keperluan pulang/pergi Bandara, bisa!
Khusus bulan Agustus, sewa mobil di MOVIC ada potongan harga khusus, lho! Dapatkan diskon 50 persen sewa mobil dengan driver mulai dari Rp50 ribu per hari, atau diskon hingga Rp3 juta untuk sewa mobil lepas kunci. Syarat dan ketentuan berlaku, ya.
ADVERTISEMENT
Tunggu apalagi, pesan sekarang, jalan kemudian! Jangan lupa follow MOVIC di Instagram dan TikTok untuk tahu promo-promo menarik dari MOVIC!
(rek/nad)