Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
WFO Naik Transportasi Umum? Begini Tipsnya Biar Aman
9 Juli 2021 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari lifeatastradigital tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah kasus COVID-19 yang kian tinggi di Indonesia, pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali mulai 3 Juli hingga 20 Juli 2021 mendatang.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa poin yang mengatur proses pemberlakukan PPKM Darurat di Jawa dan Bali, salah satunya adalah kebijakan Work From Home (WFH) 100% bagi sektor non esensial.
Sementara, sektor non esensial, pemerintah mengizinkan perusahaan mempekerjakan 50% dari total karyawan untuk bekerja dari kantor atau Work From Office (WFO).
Nah, jika kamu adalah salah satu yang masih harus bekerja di kantor atau WFO, namun khawatir menggunakan transportasi umum seperti KRL, MRT, LRT atau TransJakarta, coba simak tips berikut ini.
Pakai Dobel Masker
Selama menggunakan transportasi umum, kamu wajib menggunakan masker untuk menutup mulut dan hidung sehingga potensi terpapar virus bisa diminimalisir. Apalagi, masker merupakan salah satu protokol kesehatan yang wajib dipakai oleh semua orang.
ADVERTISEMENT
World Health Organization (WHO) juga merekomendasikan penggunaan masker non-medis berbahan kain minimal tiga lapis. Namun, mengingat saat ini kondisinya memburuk, sebaiknya gunakan masker dobel, yaitu masker medis ditambah dengan memakai masker berbahan kain.
Membawa Hygiene Kit
Sesuai dengan protokol kesehatan yang ada, kita diwajibkan untuk selalu menjaga kebersihan. Dengan membawa hygiene kit, menjaga kebersihan akan terasa lebih mudah dan praktis. Sebab, hygiene kit berisi alat-alat kebersihan seperti hand sanitizer, desinfectant spray, tisu basah, toilet sanitizer, sabun cair, masker cadangan, dan lainnya.
Siapkan Pembayaran Non-tunai
Virus juga bisa menempel pada uang tunai yang berpindah-pindah dari satu tangan ke tangan yang lain.
Maka dari itu, sebaiknya hindari menggunakan uang tunai untuk membayar jasa transportasi umum yang kamu gunakan. Sebaliknya, siapkanlah pembayaran non-tunai seperti aplikasi uang elektronik atau kartu agar kamu tidak perlu membayar dengan uang tunai.
ADVERTISEMENT
Upaya ini juga merupakan salah satu bentuk menjaga kebersihan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah dirancang oleh Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Perhubungan.
Membawa Helm Sendiri
Jika kamu menggunakan ojek online sebagai pendukung mobilitas sehari-hari, sebaiknya bawalah helm sendiri dari rumah.
Meskipun pengemudi pasti sudah menyediakan helm, perlu diingat bahwa helm tersebut akan dipergunakan oleh semua penumpang yang dia bawa. Maka dari itu, untuk berjaga-jaga sebaiknya kamu membawa dan menggunakan helm sendiri yang bersih. Jangan lupa, helmnya wajib yang berstandar SNI, ya!
Selain empat tips tersebut, jangan lupa patuhi imbauan untuk menerapkan jaga jarak fisik. Lalu, sebelum pergi pastikan diri kamu dalam kondisi yang sehat. Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek atau nyeri tenggorokan atau bahkan sesak napas, sebaiknya urungkan niat untuk keluar rumah, apalagi jika bukan untuk keperluan mendesak.
ADVERTISEMENT
Sementara, jika kamu terpaksa keluar rumah, selain transportasi umum, kamu juga bisa sewa mobil di MOVIC. Layanan sewa mobil yang siap membawa kamu berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya, termasuk untuk pergi ke kantor.
Tak perlu khawatir soal keamanan dan kenyamanan, karena mobil yang disewakan MOVIC wajib melewati uji kebersihan, yakni dibersihkan dengan desinfektan, baik sebelum dan sesudah digunakan. Setiap pengemudi dan penumpang juga disediakan masker selama berkendara.