Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Visualisasi Mimpi pada Penyandang Tunanetra: Tahu Air Laut Asin dari Mimpi?
29 November 2024 14:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Alvina Fadila Asyhar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mimpi memiliki kaitan yang sangat erat dengan sebuah proses visualisasi, yang mana sebuah mimpi akan dihadirkan dalam sebuah bentuk visual. Proses visualisasi didapatkan oleh salah satu dari kelima indera kita, yaitu mata. Bagi seseorang non-tunanetra mungkin proses visualisasi dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti. Akan tetapi, pernahkah kita bertanya bagaimana seorang tunanetra bermimpi?
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu biopsikologi, kebutaan biasanya disebabkan karena adanya kerusakan atau disfungsi pada sistem saraf optik yang mengirimkan informasi visual ke otak. Disfungsi saraf optik sejak lahir menyebabkan tidak adanya informasi yang masuk dari proses visualisasi ke otak, sehingga informasi yang didapat hanya melalui keempat indera lainnya.
Menurut Pak Nanang, salah satu narasumber penyandang tunanetra sejak lahir menyatakan bahwa beliau juga mengalami mimpi ketika tidur. Akan tetapi, ada satu hal yang membedakan mimpi kita sebagai non-tunanetra dengan beliau penyandang tunanetra, yaitu bahwa mimpinya tidak tergambar secara visual. Mimpi yang dialami beliau tidak melibatkan proses visualisasi yang dilakukan oleh mata, namun melibatkan indera-indera lainnya. Beliau menyatakan bahwa ia tidak bisa melihat apapun di dalam mimpinya, namun bisa merasakan hal-hal lain, seperti suara, sentuhan, bahkan rasa. Di salah satu mimpinya, beliau menyatakan bahwa beliau tahu air laut asin itu dari mimpinya, di mimpi itu Pak Nanang seolah-olah mendengar suara deburan ombak dan saat itu ia merasa didampingi oleh temannya yang beliau kenali dari suaranya. Temannya mengenalkan kepada beliau bahwa itu adalah suara deburan ombak dan memberi tahu bahwa air laut rasanya asin, padahal sebelumnya Pak Nanang juga belum pernah mengunjungi pantai itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Jurnal "Auditory Triggered Mental Imagery of Shape Involves Visual Association Areas in Early Blind Humans" membahas bagaimana suara yang mewakili bentuk dapat memicu imajinasi dalam pikiran individu yang tunanetra sejak lahir. Jurnal ini memberikan kontribusi penting dalam memahami adaptasi otak terhadap kehilangan sensorik dan implikasinya untuk pengembangan strategi rehabilitasi bagi individu yang tunanetra. Proses ini melibatkan area otak yang biasanya terkait dengan pengolahan visual, menunjukkan adaptasi otak akibat kehilangan penglihatan sejak dini.
• Stimulus Auditori: Suara yang mewakili bentuk dapat memicu imajinasi bentuk dalam pikiran individu yang buta sejak usia dini.
• Keterlibatan Area Asosiasi Visual: Proses mental ini melibatkan area otak yang biasanya terkait dengan pengolahan visual, menunjukkan perubahan fungsi otak akibat kehilangan penglihatan sejak dini.
ADVERTISEMENT
• Implikasi Kognitif dan Neurologis: Jurnal ini menyoroti bagaimana otak menyesuaikan diri terhadap kehilangan sensorik, memberikan wawasan tentang plastisitas otak dan relevansi temuan ini untuk intervensi atau rehabilitasi bagi individu yang buta.
Kehilangan penglihatan memengaruhi mekanisme utama dalam tubuh, yaitu proses sirkadian. Biasanya, proses ini diatur oleh siklus terang dan gelap. Ketika seseorang kehilangan kemampuan melihat cahaya, produksi hormon melatonin yang mengatur tidur terganggu, sehingga pola tidur dan bangun ikut berubah.
Penelitian menunjukkan bahwa meskipun tidak bisa melihat, tunanetra tetap bisa bermimpi dengan melibatkan indera lain seperti pendengaran dan sentuhan. Mimpi mereka sering kali jelas dan memiliki hubungan erat dengan pengalaman pribadi. Namun, jika kehilangan penglihatan terjadi sejak lahir, mimpi mereka tidak memiliki elemen visual, dan struktur mimpi lebih banyak diatur ulang berdasarkan indera yang lain. Bagi mereka yang kehilangan penglihatan sejak lahir, konten visual dalam mimpi biasanya tidak ada sama sekali karena tidak memiliki pengalaman penglihatan sebagai konteks.
ADVERTISEMENT