Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Anak Bebas Karies: Kenali dan Atasi Masalah Kesehatan Gigi
21 Oktober 2024 9:47 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Alvina Rahmadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cara Efektif Mencegah dan Menangani Karies Gigi pada Anak Sejak Dini
ADVERTISEMENT
Karies gigi pada anak merupakan masalah kesehatan yang serius dan mendesak perhatian di seluruh dunia. Menurut data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2023, sekitar 60-90% anak usia sekolah mengalami karies gigi, dan di Indonesia 93% anak usia dini juga terpengaruh oleh kondisi ini. Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak berada dalam tahap perkembangan yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi, kognisi, motorik, dan kepribadian, sehingga memerlukan pendekatan yang berbeda dalam perawatan gigi mereka. Dengan demikian, penting untuk memahami penyebab, gejala, dampak, dan langkah-langkah pencegahan serta penanganan karies gigi pada anak guna menjaga kesehatan gigi dan kualitas hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Apa itu Karies Gigi?
Karies gigi adalah kerusakan pada gigi yang terjadi karena proses pengikisan lapisan keras gigi, seperti email dan dentin. Kerusakan ini disebabkan oleh asam yang dihasilkan dari bakteri, khususnya Streptococcus Mutans yang berkembang saat kita mengonsumsi makanan manis. Asam ini menurunkan kadar pH di sekitar gigi dan melemahkan permukaannya. Bakteri tersebut tumbuh di plak yang menempel pada gigi dan mengubah gula menjadi asam yang lama-kelamaan dapat merusak gigi. Dalam waktu sekitar 6 bulan, kerusakan bisa menyebabkan gigi berlubang. Karies gigi masih menjadi masalah utama bagi anak-anak.
Penyebab Karies Gigi pada Anak
Salah satu penyebab utama karies gigi adalah kurangnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi anak. Banyak yang beranggapan bahwa kerusakan gigi sulung tidak masalah karena akan digantikan oleh gigi permanen. Namun, kerusakan pada gigi sulung dapat memengaruhi pertumbuhan gigi permanen. Selain itu, kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis sebelum tidur juga menjadi penyebab karies gigi. Anak-anak cenderung belum memiliki keterampilan yang diperlukan untuk membersihkan gigi secara efektif, sehingga peran orang tua sangat penting dalam menjaga kesehatan gigi mereka.
ADVERTISEMENT
Faktor penyebab karies gigi juga dibagi menjadi dua kategori: faktor intraoral dan ekstraoral . Faktor intraoral mencakup gigi, plak, diet karbohidrat, dan saliva. Faktor ekstraoral meliputi umur, jenis kelamin, kondisi fisik, penyakit sistemik, penggunaan obat-obatan, tingkat pendidikan, kondisi sosial ekonomi yang rendah, dan asupan fluor. Semua faktor ini berkontribusi terhadap risiko terjadinya karies gigi pada anak.
Gejala Karies Gigi pada Anak
Gejala karies gigi pada anak dapat muncul dalam beberapa bentuk. Salah satu tanda yang paling umum adalah rasa nyeri yang dapat bervariasi dari sedang hingga berat saat anak mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, dingin, atau panas. Rasa sakit ini sering kali membuat anak merasa tidak nyaman saat makan, sehingga dapat memengaruhi aktivitas sehari-harinya. Selain itu, anak juga dapat mengeluh tentang sakit gigi yang terus-menerus, yang dapat mengganggu fokus mereka dalam bermain atau belajar. Gigi berlubang sering kali ditemukan selama pemeriksaan gigi. Oleh karena itu, deteksi dan perawatan yang dilakukan sejak dini sangat penting. Jika gigi berlubang terdeteksi dan dirawat lebih awal, hal ini tidak hanya dapat mengurangi rasa sakit yang dialami, tetapi juga dapat menghemat biaya perawatan dan menyelamatkan gigi anak. Semakin cepat lubang pada gigi ditemukan, semakin sedikit rasa sakit yang dirasakan anak dan semakin mudah proses perawatannya.
ADVERTISEMENT
Dampak Karies Gigi pada Anak
Karies gigi sering kali tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Akibatnya, kerusakan gigi dapat meluas dan menyebabkan berbagai masalah bagi anak dan orang tua. Salah satu dampak yang paling umum adalah rasa sakit gigi yang parah dan infeksi, yang dapat mengganggu kemampuan anak untuk makan dan minum, berpotensi menyebabkan malnutrisi. Selain itu, karies dapat mengganggu berbicara dan tidur anak, yang berdampak negatif pada kemampuan mereka di sekolah, interaksi sosial, dan rasa percaya diri. Karies gigi dapat mengakibatkan kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan anak-anak yang tidak mengalami karies. Oleh karena itu, penting untuk segera menangani karies dengan perawatan yang tepat. Tindakan preventif juga menjadi strategi utama dalam mengatasi masalah ini, yang dapat dilakukan berdasarkan penyebab karies agar lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Pencegahan Karies Gigi pada Anak
Untuk mencegah karies gigi pada anak, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita dapat membantu anak menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka.
Penanganan Karies Gigi pada Anak
Penanganan karies gigi pada anak sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan menjaga kesehatan gigi. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan langkah-langkah ini, kita dapat membantu anak mengatasi karies gigi dan mencegah masalah gigi di masa depan.
Karies gigi pada anak adalah masalah kesehatan yang signifikan dan memerlukan perhatian serius. Tingginya prevalensi karies gigi di kalangan anak-anak, baik di tingkat global maupun di Indonesia, menunjukkan perlunya tindakan pencegahan dan penanganan yang efektif. Penyebab karies meliputi faktor intraoral dan ekstraoral, serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi. Gejala karies, seperti rasa nyeri dan gigi berlubang, dapat memengaruhi kualitas hidup anak, termasuk kemampuan makan, tidur, dan interaksi sosial.
Oleh karena itu, pencegahan karies gigi melalui pemeriksaan rutin, pola makan sehat, dan kebiasaan menyikat gigi yang baik sangat penting. Penanganan karies harus dilakukan dengan cepat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, melibatkan pemeriksaan gigi secara teratur, perawatan yang sesuai, edukasi kesehatan gigi, serta perubahan pola makan. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat menjaga kesehatan gigi anak dan meningkatkan kualitas hidup mereka, sekaligus mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh karies gigi.
ADVERTISEMENT
Referensi
Amalia, R., dkk. (2021). Karies Gigi Perspektif Terkini Aspek Biologis, Klinis, Dan Komunitas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Apriyanti, D. L., Fatmasari, D., & Supriyana. (2023). Multimedia Interaktif Kesehatan Gigi Anak Tunarungu dengan Bahasa Isyarat Berbasis Android. Jawa Tengah: Penerbit NEM.
Effendi, C. M. (2021). Manajemen Perawatan Pasien di Bidang Kedokteran Gigi Anak. Malang: Universitas Brawijaya Press.
Hakim, R. F., dkk. (2021). Book Series Riset Update Kedokteran Gigi dan Prospek Aplikasi Klinis: Riset Bahan Alam Bidang Kedokteran Gigi. Aceh: Syiah Kuala University Press.
Hartami, dkk. (2022). Fase-Fase Gigi pada Buah Hati Kita. Malang: Universitas Brawijaya Press.
Luthfiana, D. (2024). Karies Gigi pada Anak? Kenali Penyebab dan cara cegahnya. https://fkg.ugm.ac.id/id/karies-gigi-pada-anak-kenali-penyebabnya/. Diakses pada Minggu, 13 Oktober 2024 pukul 14.38 WIB.
ADVERTISEMENT
Marlindayanti, dkk. (2022). Manajemen Pencegahan Karies. Kediri: Lembaga Chakra Brahmana Lentera.
Soesilawati, P. (2020). Imunogenetik Karies Gigi. Surabaya: Airlangga University Press.
World Health Organization. (2023). Oral health. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/oral-health. iakses pada Minggu, 13 Oktober 2024 pukul 10.20 WIB.
Zuniawati, D. (2019). Mengenal Lebih Dekat Karies Gigi. Google Digital: Dewi Zuniawati, S.Kep., Ns.