Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Laila Majnun; Sebuah Teater dan Naskah Drama Roman Islami
24 Oktober 2021 21:51 WIB
Tulisan dari Alya Mulyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teater merupakan bagian dari seni drama yang menampilkan perbuatan manusia misalnya, melalui gerakan, nyanyian dan tarian, pada bagian tertentu juga diiringi oleh musik. Dialog dan acting pemain termasuk di dalamnya, yang juga menjadi sarana menyampaikan pesan.
ADVERTISEMENT
Drama saat ini lebih dihubungkan dengan karya sastra. Dapat kita sebut sebagai naskah yang digunakan untuk pementasan lakon atau teater. Drama dalam hal ini juga dapat diartikan sebagai hasil seni sastra (naskah) yang diungkapkan dalam wujud teater menekankan pada kekuatan unsur suara (kata, ucapan, dialog) baik yang tersurat atau tersurat.
Lalu apa itu Roman Islami?
Romantik sendiri merupakan salah satu aliran dalam drama yang mana digambarkan manusia dapat menentukan sendiri nasib dan takdirnya. Jadi roman islami berisi tentang bagaimana kehidupan manusia menjalani nasib dan takdirnya namun bernafaskan islam atau mengandung pesan-pesan agama yang ingin disampaikan.
Sebagian besar pasti sudah mengetahui naskah drama Laila Majnun karya Nizahmi yang di filmkan tahun kemarin. Nah, ternyata naskah drama ini pun sudah banyak diteaterkan dan dibuat drama musikal sebelum difilmkan. Naskah drama Laila Majnun ini merupakan salah satu naskah drama roman islami.
ADVERTISEMENT
Cerita Laila Majnun ini berawal ketika seorang Kabilah bani Amir yang ingin mempunyai seorang anak. Tabib-tabib di desa itu menganjurkan berbagai macam ramuan dan obat, tetapi tidak berhasil. Ketika semua usaha tampak tak berhasil, istrinya menyarankan agar mereka berdua bersujud di hadapan Tuhan dan dengan tulus memohon kepada Allah swt memberikan anugerah kepada mereka berdua. “Mengapa tidak?” jawab sang kepala suku. “Kita telah mencoba berbagai macam cara. Mari, kita coba sekali lagi, tak ada ruginya.”
Mereka pun bersujud kepada Tuhan, sambil berurai air mata dari relung hati mereka yang terluka. “Wahai Segala Kekasih, jangan biarkan pohon kami tak berbuah. Izinkan kami merasakan manisnya menimang anak dalam pelukan kami. Anugerahkan kepada kami tanggung jawab untuk membesarkan seorang manusia yang baik. Berikan kesempatan kepada kami untuk membuat-Mu bangga akan anak kami.” Tak lama kemudian, doa mereka dikabulkan, dan Tuhan menganugerahi mereka seorang anak laki-laki yang diberi nama Qais
ADVERTISEMENT
Qais menjadi seorang pemuda tampan yang disenangi temannya. Suatu saat dia menjalin hubungan dengan seorang gadis bani Qhatibiah yang bernama Laila. Orang tua Laila tidak suka anaknya menjalin hubungan dengan Qais dan kemudian mereka dipisahkan. Majnun menjadi putus asa dan menjadi gila dan mempunyai julukan “Majnun” si gila. Beberapa kali ia sudah ingin bertemu dengan Laila tetapi usahanya selalu gagal. Akhirnya Laila menikah dengan orang lain yang membuat Qais terpukul. Walaupun Laila telah menikah, Laila tetap mencintai Qais sampai akhirnya suami Laila meninggal. Setelah Suaminya meninggal Qais sudah siap untuk menyatukan cinta mereka, tetapi apa daya, Qais sudah gila, ia kemudian meninggalkan Laila. Tidak lama setelah itu Laila meninggal disusul dengan Qais yang meninggal diatas kuburan Laila. Laila dan Majnun adalah pasangan abadi dari syurga.
ADVERTISEMENT
Ketika terlahir ke dunia mereka saling mencinta dan setia walau harus terpisah; walau majnun kehilangan unsur kemanusiaannya dan berkawan dengan binatang rimba; walau Laila menjalani kawin paksa dengan lelaki yang tak pernah mampu menjamah kegadisannya. Hingga akhirnya, Allah SWT menyatukan mereka kembali dalam pelukan kematian.
Naskah drama Laila Majnun ini tidak hanya berisi perihal percintaan saja, terdapat pula pesan agama yang diterima pembaca. Salah satunya ketika kedua orang tua Qais atau Majnun menantikan kehadirannya, mereka berusaha berobat pada tabib-tabib tetapi usaha mereka juga dibarengi dengan doa. Masih banyak pesan agama yang dapat pembaca terima dari naskah drama Laila Majnun ini.
Naskah drama Laila Majnun ditulis oleh Syaikh Hakim Nizhami qs yang merupakan penulis sufi terkemuka diabad pertengahan dengan salah satu karyanya roman cinta yang menyayat hati, ialah Laila dan Majnun. Julukan Majnun, dimana Majnun yang berarti“ Tergila- gila oleh cinta”, sebab cintanya yang begitu dalam pada Laila. Cerita cinta ini dibaca berabad- abad, ratusan tahun jauh saat sebelum Romeo dan Juliet karya William Shakespeare, sehingga cerita Laila dan Majnun populer sebagai cerita cinta Persia sepanjang masa.
ADVERTISEMENT
Syaikh Nizhami qs lahir dikota Ganje di Azerbaijan. Dia memutuskan menjadi sufi sejak masa mudanya. Syaikh Nizhami qs memahami berbagai macam ilmu, misalnya matematika, filsafat, Hukum Islam, serta medis. Salah satu karyanya ialah pelajaran tersembunyi untuk penganut tariqah sufi serta penempuh jalur spiritual. Karya Syaikh Nizhami qs populer sebab bahasanya yang halus. Karya Laila serta Majnun sesungguhnya berupa sajak berirama sebanyak 4500 syair sajak, yang diketahui dengan istilah Matsnawi. Sebagaimana lazimnya terjalin pada para Syaikh Sufi, yang sangat terkenal dari Syaikh Nizhami qs adalah ajaran- ajaran sufi yang sangat besar.
Setelah membaca sinopsis naskah drama Laila Majnun ini, dapat disimpulkan bahwa Laila Majnun adalah sebuah naskah drama dan teater roman islami yang sangat menarik, dapat menjadi daftar bacaan dan tontonan yang seru. Tidak hanya sebatas percintaan saja yang digaungkan di dalamnya tetapi terdapat pula pesan-pesan agama yang disampaikan pada naskah drama dan teater Laila Majnun.
ADVERTISEMENT
Sumber:
N. Riantiarno. Kitab Teater. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2011
Naskah Drama "Laila Majnun" Karya Nizhami, oleh Duniaku Hijau
"Laila dan Majnun" Kisah Cinta Persia Sepanjang Masa, oleh: Drg. Fredy Rendra