Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN UMY Tingkatkan Kesadaran Warga Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia
22 Februari 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Asma Amaaniina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) belum lama menerjunkan mahasiswanya dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tematik pada 11 Januari 2024 hingga 11 Februari 2024. Kelompok KKN 079 yang berlokasi di Dusun Dayakan Tengah, Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari sepuluh orang mahasiswa/i mengusung tema Pertanian Berkelanjutan. Kelompok KKN 079 berada di bawah bimbingan Bapak Ir. Nur Hudha Wijaya, S.T., M.Eng sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
ADVERTISEMENT
Tema Pertanian Berkelanjutan diusung karena mengetahui mayoritas warga di Dusun Dayakan Tengah merupakan petani, juga melihat dari pada kondisi Desa Dadapayu yang banyak dimanfaatkan sebagai ladang oleh warganya. Maka dari itu, salah satu program kerja kami yaitu Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos dan Biofertilizer merupakan satu dari dua program utama yang kami jalankan. Diadakannya program ini bermaksud untuk mengurangi ketergantungan warga terhadap penggunaan pupuk kimia, serta meningkatkan wawasan dan kemampuan warga untuk dapat membuat sendiri pupuk organik di rumah dengan alat dan bahan yang mudah didapat. Selain mudah didapat, pupuk organik yang dibuat sendiri juga tidak terlalu memakan banyak biaya.
Dalam pelaksanaannya, kami mengundang warga Dusun Dayakan Tengah yang berprofesi sebagai petani. Warga yang datang tampak antusias saat menyaksikan praktik pembuatan pupuk. Tidak hanya menyaksikan, kami juga turut melibatkan beberapa warga untuk membantu proses pembuatan seperti mencacah limbah sayur. Antusiasme para peserta terlihat pada saat pembuatan pupuk, di mana para warga maju ke depan untuk melihat lebih dekat cara pembuatannya. Interaksi juga kian terbangun dari banyaknya tanya jawab terkait pupuk.
Pupuk organik yang dibuat memerlukan waktu kurang lebih 30 hari untuk dapat siap dipakai. Lantaran keterbatasan waktu yang ada, kami sempat mencoba memanen lebih cepat. Hasil panen kemudian diambil dan digunakan oleh Bapak Taryono selaku Kepala Dusun Dayakan Tengah dan juga petani dalam kesehariannya.
Seusai berjalannya program kerja, terdapat sisa bahan berupa EM4 yang masih sangat layak pakai. EM4 kemudian kami tinggalkan untuk dapat dimanfaatkan oleh warga yang membutuhkan atau yang ingin mencoba membuat pupuk organik sendiri di rumah. Harapannya, dengan program kerja yang ada tidak hanya menambah pengetahuan dan kemampuan warga, namun juga dapat diterapkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia serta mendorong Tema Pertanian Berkelanjutan di Dusun Dayakan Tengah dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT