Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Upaya Menuju Kesetaraan melalui Pendidikan Adil Gender Sejak Usia Dini
20 April 2024 23:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Amanat Solikah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gagasan tentang kesetaraan antara laki-laki dan perempuan tidak hanya penting bagi orang dewasa. Anak-anak sebenarnya bisa mulai mengerti dan memahami pentingnya kesetaraan sejak usia dini. Oleh karena itu, pendidikan memiliki peran utama dalam mendorong pemahaman ini sebaiknya dimulai di sekolah dan juga di rumah.
ADVERTISEMENT
Peningkatan kesetaraan dan keadilan gender di bidang pendidikan sangat penting dilakukan agar lebih menjamin semua warga negara baik laki-laki maupun perempuan dapat mengakses pelayanan pendidikan, berpartisipasi aktif, dan mempunyai kontrol serta mendapat manfaat dari pembangunan pendidikan, sehingga laki-laki dan perempuan dapat mengembangkan potensinya secara maksimal (Permendiknas No 84 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan).
Pemahaman Konsep Gender
Guru dan orang tua memiliki peran penting dalam membentuk cara pandang anak-anak melihat gender . Tentang bagaimana guru dan orang tua memperlakukan anak-anak, memberikan dukungan, dan menjawab pertanyaan mereka bisa sangat berpengaruh dalam membentuk pemahaman anak-anak tentang kesetaraan.
Secara jelas, laki-laki dan perempuan memiliki kesetaraan yang penting namun tetap perlu mempertahankan identitas gender mereka yang unik. Hal ini sejalan dengan tujuan Millenium Development Goals (MDG) untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dengan mengurangi kesenjangan gender.
ADVERTISEMENT
Salah satu langkah penting untuk mencapai tujuan ini adalah dengan meningkatkan kemampuan lembaga pendidikan dalam mengelola dan mempromosikan pendidikan yang mengedepankan perspektif gender, agar pemahaman masyarakat tentang kesetaraan gender dapat meningkat.
Pengenalan Peran Gender pada Anak
Faktanya, masih banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa di dalam kelas sering terjadi bias gender, terutama terhadap anak laki-laki yang sering kali dianggap nakal. Anak perempuan cenderung dianggap lebih patuh, mematuhi aturan, rapi, dan teratur dibandingkan anak laki-laki.
ADVERTISEMENT
Pendidikan yang cenderung memiliki bias gender dapat mengakibatkan label-label tertentu pada anak laki-laki, seperti dianggap lebih cocok untuk bekerja di ruang publik, memiliki sifat kuat, pemberani, nakal, dan karakteristik maskulin lainnya, sementara anak perempuan dianggap lebih cocok untuk bekerja di rumah, memiliki sifat lemah, penakut, patuh terhadap aturan, dan karakteristik feminim lainnya.
Namun, dengan berjalannya waktu dan adanya perubahan sosial di masyarakat. Peran gender tidak lagi secara khusus terikat pada jenis kelamin seseorang. Identitas dan peran gender lebih dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti proses sosialisasi, interaksi dengan orang lain, dan pengenalan terhadap berbagai pengetahuan yang dimiliki seseorang. Peran orangtua juga sangat penting dalam mengenalkan peran gender kepada anak-anak mereka.
Proses Sosial menjadi Salah Satu Kunci
Saat anak mulai mengenali kemampuan untuk membedakan individu, ini menandakan bahwa mereka sedang belajar memahami perbedaan dan persamaan antara diri mereka sendiri dengan orang lain. Bermain bersama teman setiap hari di taman kanak-kanak adalah kegiatan yang membantu anak dalam membangun pemahaman tentang identitas gender mereka.
ADVERTISEMENT
Pilihan mainan, jenis permainan, dan teman bermain yang mereka pilih adalah pengalaman unik yang kadang-kadang bersifat personal dan merupakan bagian dari proses sosialisasi. Salah satu cara yang efektif untuk mengenalkan konsep gender pada anak usia dini juga bisa melalui bermain peran.
Melalui bermain peran, diharapkan anak bisa lebih mengenal diri mereka sendiri dan memiliki kesempatan untuk mengembangkan imajinasi serta mengekspresikan diri sesuai dengan pengalaman sehari-hari mereka.
Pendidikan gender pada anak usia dini akan lebih efektif jika disesuaikan dengan tahapan perkembangan fisik dan psikologis anak, termasuk perkembangan kognitif mereka. Pendidikan gender yang adil berkaitan erat dengan proses sosial yang harus dijalani oleh anak usia dini, yaitu memahami perbedaan jenis kelamin sesuai dengan harapan yang ada.
ADVERTISEMENT