Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Reza Mangar, Penyelamat Upacara Bendera yang Tak Seberuntung Joni
21 Agustus 2018 18:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Ambon,- Perkenalkan: Reza Mangar. Pada 18 Desember 2017, ia memanjat tiang bendera untuk memperbaiki pengait tali yang terlepas. Karena aksi bocah 13 tahun itulah, upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Aru, Ambon, yang sempat terhenti dapat dilanjutkan hingga tuntas.
ADVERTISEMENT
Ketika itu, tak ada yang melebih-lebihkan aksi Reza. Di kalangan warga Aru, foto Reza kala beraksi beredar. Tapi tidak viral seperti ketika Yohanes Ande Kala alias Joni melakukan aksi serupa pada 17 Agustus 2018 di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Joni jadi terkenal hingga mendapat uang dan rumah.
"Saya jadi teringat aksi yang sama pada 2017. Reza Mangar, seorang bocah kampung di wilayah perbatasan NKRI, tepatnya di Kota Dobo, Ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku," tulis Karel Ridolf Labok melalui akun Facebook miliknya, Sabtu (18/8).
Labok menulis, “Dua pahlawan penyelamat sang saka merah putih dari perbatasan NKRI, Joni dapat beasiswa negara, Reza dapat jabat tangan pejabat," kata Labok. Tulisan Labok mulai viral.
ADVERTISEMENT
Kembali ke Reza. Orang tuanya telah tiada. Dia diasuh oleh neneknya. "Mama sudah meninggal waktu beta masih kecil," kata Reza saat dihubungi Ambonnesia.com, Selasa (21/8).
Reza juga miskin. Ia hanya mampu membayar sekolah sampai kelas 4 SD dan bekerja sebagai nelayan.
"Iya, sejak kecil beta iko kapal motor ikan (sejak kecil saya ikut dengan kapal motor ikan). Beta bajual ikan di pasar (saya juga menjual ikan di pasar)," ujar Reza.
Saat ditanya soal harapan yang akan disampaikan kepada pemerintah, Reza menjawab, "Iya pendidikan, beasiswa," ucap Reza.
(Amar)