Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pentingnya Perencanaan Laba dalam Akuntansi Manajerial
7 Desember 2024 20:43 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Amellia Diah Pebrianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Strategi Penting untuk Meningkatkan Keberlanjutan dan Efisiensi Bisnis
ADVERTISEMENT
Dalam dunia bisnis yang semakin dinamis dan penuh tantangan, untuk menentukan kesusksesan atau kegagalan suatu perusahaan diperlukan keputusan keuangan yang tepat. Dalam perencanaan laba, peran akuntansi menjadi sangat krusial dan dibutuhkan. Perencanaan laba lebih dari sekedar prediksi atau perkiraan angka di masa yang akan datang, akan tetapi merupakan suatu instrumen yang strategis dalam menentukan pengambilan keputusan, alokasi sumber daya, dan tujuan perusahaan yang akan dicapai secara berkelanjutan. Berikut beberapa alasan mengapa perencanaan laba dalam akuntansi manajerial tidak dapat diabaikan begitu saja.
ADVERTISEMENT
Perencanaan laba dapat membantu seoarang manajer untuk menentukan sasaran keuangan jangka pendek ataupun jangka Panjang. Jika perusahaan mengabaikan perencanaan laba, maka perusahaan akan beroperasi tanpa arah yang pasti, dan hal tersebut membuatnya rentan terhadap ketidakpastian pasar. Perencanaan laba dapat menggambarkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan terkait dengan pendapatan, pengeluaran, dan keuntungan dalam suatu periode tertentu.
Sebagai contoh, dengan menetapkan strategi produksi yang lebih baik, pengontrolan terhadap biaya operasional, dan menyesuaikan harga jual produk di pasaran, maka perusahaan manufaktur akan mengalami peningkatan sebesar 15% dalam satu tahun. Tindakan perencanaan laba tersebut merupakan tindakan yang sulit diarahkan dan diukur keberhasilannya.
ADVERTISEMENT
Dalam mengambil keputusan, perencanaan laba menyajikan data dan informasi yang akurat serta menyajikan wawasan terkait dampak potensial dari berbagai keputusan yang ada. Maka dari itu, seorang manajer dapat melakukan evaluasi terkait solusi yang paling menguntungkan bagi perusahaan dan juga dapat meminimalisir risiko yang tidak terduga. Sebagai contoh, pengambilan keputusan untuk melakukan ekspansi, pemotongan biaya, atau mengeluarkan produk baru apakah perlu dilakukan oleh perusahaan. Untuk pengambilan keputusan tersebut diperlukan dasar yang kuat dari proyeksi laba yang realistis.
Dalam menjalankan suatu bisnis, sering menjumpai risiko seperti fluktuasi pasar, perubahan kebijakan pemerintah, dan tantangan internal perusahaan seperti efisiensi produksi. Perencanaan laba dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengantisipasi risiko lebih awal. Dalam hal ini, perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi dapat risiko yang dapat memengaruhi laba.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, perusahaan dapat mencari alternatif bahan baku yang lebih murah atau bernegosiasi ulang dengan pemasok jika terjadi fenomena kenaikkan harga bahan baku yang dapat berpengaruh pada laba. Perencanaan laba yang pasti memungkinkan perusahaan tetap stabil di kondisi pasar yang sulit.
Perencanaan laba sebagai motivasi karyawan dan manajemen maksudnya adalah ketika seorang manajer dapat menentukan target laba yang jelas, maka seluruh tim akan termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini dapat meningkatkan kerja sama antar tim, meningkatkan produktivitas dan membangun lingkungan kerja yang kompetitif. Perencanaan laba juga menjadi acuan untuk sistem insentif atau bonus, yang memungkinkan karyawan termotivasi untuk bekerja lebih giat lagi dalam rangka mendukung pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Suatu perusahaan yang memiliki perencanaan laba yang baik dimana memiliki sistem manajemen yang kompeten dan strategi yang solid. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan para investor dan kreditur yang dapat mempermudah perusahaan untuk memeperoleh pendanaan tambahan. Jika suatu perusahaan dapat menyajikan perencanaan laba yang realistis dan dapat dipertanggungjawabkan maka investor atau kreditur
akan tertarik untuk melakukan pendanaan. Sebaliknya, jika perusahaan tidak mempunyai perencanaan laba yang baik dalam pengelolaan keuangan, maka seorang investor atau kreditur tidak akan tertarik untuk melakukan pendanaan, sehingga dapat merusak reputasi dan kredibilitas perusahaan di mata publik.
Dalam mengevaluasi kinerja secara objektif maka perusahaan harus melakukan perencanaan laba dikarenakan perencanaan laba menyajikan tolok ukur yang dapat dipergunakan untuk membandingkan hasil nyata dengan target yang telah ditentukan. Hal ini memungkinkan pihak manajemen mengindentifikasi aspek yang perlu ditingkatkan dan menetapkan tindakan perbaikan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Perencanaan laba untuk evaluasi kerja dapat membantu perusahaan untuk menetapkan strategi penyesuaian di masa depan. Jika terdapat deviasi dari perencanaan awal, pihak manajemen dapat melakukan analisis penyebabnya dan memastikan bahwa kesalahan yang sama tidak terjadi kembali.
Perencanaan laba dalam akuntansi manajerial adalah elemen krusial yang memengaruhi hampir semua aspek operasional dan strategis perusahaan. Dengan perencanaan yang matang, perusahaan dapat menetapkan tujuan jelas, mengelola risiko, dan membuat keputusan berbasis data akurat. Mengabaikan perencanaan laba berarti mengabaikan fondasi keuangan perusahaan. Di era yang kompetitif, perencanaan laba bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan yang harus menjadi bagian integral dari akuntansi manajerial untuk menciptakan bisnis yang kuat dan berkelanjutan.